Chapter 21

34K 2K 24
                                    

#Happy Reading All.. :D

Luke menatap sekeliling tempatnya beristirahat, tidak ada yang dapat menarik perhatiannya dan terlihat jelas kalau dirinya sangat jenuh.

"Sial, benar perkataan Alex. Sebaiknya aku menggunakan Rifin" Gerutu Luke menatap keatas langit yang sudah mulai berubah menjadi gelap.

Luke mengalihkan pandanganya menatap kearah Thomas, Kusir keluarganya tengah beristirahat diatas rumput sambil merenggangkan tubuhnya.

Seharusnya Luke mengikuti Thomas tapi ia mengurungkan niatnya melihat dirinya harus duduk diatas rumput. Luke berdeham sedikit untuk memanggilnya sambil menatap kearah Thomas.

"Aku ingin berkeliling sebentar.." Jelas Luke cepat ketika ia melihat Thomas bangkit untuk menghampirinya.

Thomas menganggukkan kepalanya "Yes Sir.. aku harap anda tidak pergi terlalu jauh" Jelas Thomas mengingatkan Luke kalau mereka masih ada diwilayah manusia yang mungkin dari mereka ada beberapa yang merupakan seorang Hunter.

Sial, aku juga tahu batin Luke dengan raut wajah menegang mendengar perkataan Thomas, matanya masih menatap kearah Thomas.

Luke hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab Thomas Kemudian mulai melangkahkan kakinya menuju kearah danau yang Luas yang sedari tadi diperhatikannya.

Luke merasakan Angin berhembus kencang dan membuat rambutnya yang tertata rapi menjadi berantakan ketika ia berhasil sampai didanau yang ia lihat.

Luke merasa memang seharusnya ia sekali-kali bersantai seperti ini. Luke sedikit tersenyum menatap seluruh danau yang ia lihat dan mendengarkan Suara air riak yang menurut Luke sangat menenangkan hatinya.

Luke terdiam hampir sedikit lama hingga ia menyadari seorang wanita berjalan ditepi danau sambil membawa sebuah baskom berisikan pakaian.

Darah yang ada didalam diri Luke terasa berdesir, jantungnya berdebar kencang menatap gadis itu. Ya Tuhan, gadis itu Rosslyn. Batin Luke cepat namun ia menyesal sudah menyebut nama Tuhan karena tanpa sengaja tubuhnya terasa sedikit panas.

***

Rose melangkahkan kakinya menuju danau yang letaknya tidak begitu jauh dari hutan yang menurut para Hunter merupakan hutan terlarang, Perbatasan antara wilayah Vampire dan Manusia.

"Peter bersikap aneh" Guman suara Chaz yang terus tergiang didalam pikiran Rose, Rose menghela nafasnya dengan berat, ia tidak tahu apakah menjauhi Peter adalah hal yang baik? Tapi dia berjanji pada ibunya untuk menjauhi ayahnya walaupun Rose tidak memahami perkataan ibunya sama sekali.

Rose duduk tepat dipinggir sungai, mengeluarkan semua pakaian kotor milik dirinya dan Marie dari baskom yang ia bawa.

Rose tahu mencuci sekarang adalah waktu yang tidak tepat mengingat langit mulai berubah menjadi hitam dan gelap, sudah saatnya Vampire berkeliaran. batin Rose sambil mencuci semua pakaiannya.

Luke masih terdiam ditempatnya berdiri, menatap Rose yang tengah berjongkong ditepi danau bahkan Luke tidak tahu apa yang sedang ia lakukan dengan pakaian-pakaian yang ada dalam baskomnya.

"Dia masih tetap terlihat cantik walaupun dalam balutan pakaian sederhana" Guman Luke membiarkan dirinya memuji kecantikan Rose dari kejauhan.

Luke melihat Rose mendesah dan mengelap keningnya setiap kali gadis itu mengangkat pakaian yang ia masukkan dalam danau.

Harus diakui Luke kembali terpana oleh kecantikan Rose. Luke merasa sebaiknya ia kembali karena sudah terlalu lama dirinya berada didanau memandangi Rose dari kejauhan.

Luke mulai melangkahkan kakinya untuk kembali ketempat Thomas dan kereta kudanya berada tapi tertahan, Tubuhnya terasa kaku ketika ia melihat seorang pria berdiri tepat dibelakang gadis itu.

Luke menyipitkan matanya untuk melihat dengan jelas siapa pria yang ada dibelakang Luke.

Sebenarnya Luke tidak harus menyipitkan matanya hanya untuk melihat sesuatu dari kejauhan karena semua Vampire mempunyai kemampuan penglihatan yang baik.

Tapi Luke tidak percaya dengan apa yang pertama kali ia lihat sehingga ia mencoba untuk lebih memfokuskan matanya menatap kearah pria itu.

Luke mendengus kesal. Ya, pria yang ada dibelakang Rose adalah Pria yang berkata berhasil membunuh Collin dan jika Luke tidak salah nama pria itu adalah Peter. Batin Luke, jantungnya berdetak kencang sedangkan kedua tangannya ia kepalkan hingga membuat kedua tangannya itu bergetar dengan sangat kencang menahan amarahnya.

Luke masih terus menatap kearah Rose dan Peter yang terlihat mendekati Rose dengan perlahan dan sialnya Rose bahkan tidak menyadari kehadiran pria itu.

Luke menatapnya dengan jelas dan dalam sekejap Raut wajahnya berubah tegang dan menyengit ngeri ketika ia melihat dengan kedua matanya sendiri. Peter mendorong Rose dari belakang dengan kencang dan membuat gadis itu masuk kedalam danau.

Luke masih terdiam membisu menatap Rose dan Peter secara bergantian dan Luke berani bersumpah ia merasa Peter seperti sedang bergumam sesuatu kearah Rose kemudian tersenyum menatap Rose yang terus berusaha berteriak meminta pertolongan untuk berusaha menyelamatkan dirinya dari dalam danau.

***

"He..He..lp!" Gumam Rose berusaha mencoba menggapai sesuatu untuk menompang tubuhnya tapi ia tidak menemukan apapun yang dapat ia gunakan untuk menompangnya.

Rose merasa dirinya panik dan jantungnya terasa sakit ketika ada air masuk kedalam mulutnya dan membuatnya harus menelan air itu.

"He..Help!" Teriak Rose kembali, ia sadar ada seseorang berdiri didepannya namun pria itu terlihat tenang melihatnya dan tidak berniat membantu.

Rose tidak dapat melihat dengan jelas, Pria itu terlihat samar-samar karena terhalang air yang bergerak kencang serta Rose tidak dapat berpikir jernih.

"He..Help!" Teriak Rose kembali untuk terakhir kalinya, tapi pria itu hanya terdiam didepannya tidak bergeming sedikitpun. Seakan sedang menunggu untuk memastikan dirinya mati tenggelam didalam danau.

Rose menyerah, ia merasakan seluruh tubuhnya terasa lemas dan tak bertenaga, ia membiarkan tubuhnya masuk kedalam air dan nafasnya sudah terasa sesak namun pandangannya masih menatap kearah pria yang ada didepannya dari dalam air, ia menatap pria itu yang sekarang mulai pergi meninggalkannya tenggelam didalam danau.

Rose menyesali dirinya tidak bisa berenang, padahal ia hidup didekat dengan danau sedari dirinya masih kecil, padahal ibunya selalu berusaha untuk mengajarkannya cara berenang namun ia selalu menolaknya dengan berbagai alasan. Tapi penyesalannya sudah terlambat karena ia sekarang merasa akan menuju keajalnya.

Nafasnya terasa sakit ketika ia merasakan air masuk kedalam hidungnya dan mulutnya, ia bahkan tidak merasakan udara sedikitpun masuk kedalam mulut dan hidungnya.

Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now