Chapter 41

29.6K 1.8K 14
                                    

#Happy Reading All :D

Luke memperhatikan Alex tanpa berbicara sedikitpun namun bagi Alex tatapan yang Luke berikan kepadanya tidak begitu mengganggunya.

Hampir lima menit Luke terus menatap kearah Alex, ia bahkan tidak tahu pekerjaan apa yang harus ia berikan kepada Alex.

Luke tidak begitu menginginkan pekerjaan milik Collin ia bagi kepada Alex karena ia merasa memiliki tanggung jawab atas semua pekerjaan Collin.

"Well, aku harus minta maaf padamu Alex.." Gumam Luke tiba-tiba membuat Alex mengalihkan pandangannya menatap kearah Luke

"Aku tidak mempunyai pekerjaan lagi untukmu" Jelas Luke sambil mengambil cangkirnya dan meminumnya.

Alex hanya terdiam menatapnya kemudian ia menyenderkan tubuhnya dipunggung sofa.

"Baiklah" Jawab Alex dengan tenang namun tatapannya masih menatap Luke dengan senyuman jailnya.

"Aku dengar keluarga kita sudah mempunyai tambahan seorang Ducess" gumam Alex tenang, tatapannya masih menatap kearah Luke yang mulai terlihat menunjukkan kepanikan.

"Ma..maksudmu? Dad menikah lagi dengan wanita lain?" Tanya Luke sengaja mengalihkan pembicaraan.

Alex mendengus sedikit kencang dan membuat Luke terkejut karena baru kali ini saja Luke mendengar Alex dapat mendengus kepadanya.

"Dad tidak akan menikah lagi, kau tahu Mom itu adalah wanita paling sempurna dikalangan Vampire dan Dad adalah pria paling beruntung didunia karena bisa mendapatkan Mom" Jelas Alex cepat, terlihat jelas ia menunjukkan kebanggaannya memiliki seorang ibu tercantik diseluruh kalangan Vampire.

Luke tidak bisa membantah semua perkataan Alex karena ia juga sependapat dengan Alex.

"bukankah kau sudah menikahi seorang gadis diam-diam tanpa sepengetahuan kami" Jelas Alex dengan nada tenang,

Luke hanya bisa menatap Alex, ia bahkan tidak bisa berbicara apapun karena jika ia berkata "Ya" maka Rose sungguh-sungguh harus menikah dengannya tapi jika ia berkata "Tidak" ia telah merusak reputasi seorang wanita.

Luke mengangkat poci susu brandy dan menuangkannya kedalam gelasnya hanya untuk mengalihkan perhatian Alex.

"Apakah aku benar?" Tanya Alex kembali, tidak terlihat mendesak Luke namun Luke merasa sedikit terdesak dengan pertanyaan yang Alex berikan padanya.

Luke menghembuskan nafasnya dengan kencang, wajahnya terlihat sedikit lelah.

"Seperti yang kau tahu" Luke menghentikan perkataannya sejenak untuk memikirkan kata-kata yang tepat untuk diucapkan kemudian kembali melanjutkannya. "Aku tidak mungkin menikah tanpa memberitahu kalian, Aku terpaksa" Jelas Luke cepat, Alex hanya menatapnya dengan tenang namun terlihat jelas dari pandangan matanya yang memancarkan penuh pertanyaan.

"Maksudmu?"

"A..aku harus membawa gadis itu dari para Hunter.. " Jelas Luke cepat, Luke berani bersumpah ia melihat Alex sedikit mengerutkan dahinya ketika ia mendengar kata Hunter terucap dari mulut Luke.

"Hunter?"

"Ya, Hunter" Jawab Luke cepat " gadis itu diburu seorang hunter" Jelas Luke terdiam sebentar sebelum ia kembali berkata "Lebih tepatnya dua orang Hunter"

Alex hanya terdiam membisu mendengar semua cerita yang Luke berikan kepadanya namun terlihat jelas dari raut wajahnya bahwa ia tidak bisa menerima semuanya cerita yang Luke katakan dengan baik.

"Kenapa gadis itu diburu oleh seorang Hunter? Bukankah dia juga seorang Hunter?" Tanya Alex cepat dan membuat Luke menatapnya dengan tatapan ngeri.

Kenapa Alex tahu bahwa Rose dulu adalah seorang Hunter? Batin Luke, pandangannya masih menatap kearah Alex.

"Kenapa kau berkata gadis itu seorang Hunter?" Tanya Luke mencoba memancing pertanyaan kepada Alex dengan gugup namun Alex hanya menatapnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Kau terlalu bodoh Lucius" Gumam Alex dengan wajahnya yang muram. "Seluruh pelayan disini bahkan sudah mengetahuinya, Gadis itu seorang Hunter"

"Semua?" Teriak Luke dengan suara mencicit tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut Alex.

Luke berusaha memikirkan semua perkataan Alex namun tidak ada yang aneh dari semua perkataannya, seluruh pelayannya hanya menuruti perkataannya untuk tidak..

Sialan! Batin Luke dalam hati, dirinya baru saja menyadari keanehan dari para pelayannya. Ketika ia menyuruh para pelayannya untuk mengganti semua makanan yang disajikan tanpa bloody, mereka menyiapkannya dengan cepat seperti sudah mempersiapkannya semuanya sebelum ia memintanya.

***

Gadis kecil itu menarik tangan Rose menuju kearah ranjang tempat biasanya Rose tidur.

Tempat itu sudah berubah banyak dari lima jam yang lalu saat ia meninggalkan tempat itu.

Banyak mainan anak-anak bertebaran diatas lantai serta boneka-boneka beruang tergeletak berantakan diatas ranjang kasurnya.

"Well, kau boleh duduk disana" Gumam gadis itu menunjuk sebuah kursi kecil yang bahkan Rose sendiri tidak menyadari bahwa ada sebuah meja kecil berserta empat kursi kecil tergeletak dipojokkan kamar.

Rose hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kecil kepada gadis kecil itu, ia mulai melangkahkan kakinya menuju kursi yang ditunjuk sedangkan pandangannya menatap kearah gadis kecil yang terlihat sibuk dengan mainannya.

"Sejujurnya aku belum pernah bermain dengan seorang pelayan lain selain dengan pengasuhku, tapi sepertinya aku menyukaimu" Gumam gadis kecil itu sambil memberikan boneka beruang coklat kepada Rose sedangkan dirinya masih terus menggengam boneka miliknya.

"Terima kasih" Gumam Rose bingung ingin menjawab apa pada gadis itu, menurutnya kata-kata itu lebih tepat untuk diucapkan daripada dirinya harus terdiam membisu.

Rose memperhatikan gadis kecil itu memperhatikannya dengan lekat, Rose bahkan baru saja menyadari warna mata gadis kecil itu.

Gadis kecil itu memiliki warna mata yang cantik, warna hijau serta rambutnya yang hitam mengkilap membuat gadis kecil itu terlihat cantik.

Mirip dengan Luke batin Rose setiap kali ia menatap kearah gadis kecil itu karena setiap kali gadis itu tersenyum atau bahkan bergerak selalu memperlihatkan bayangan Luke dari dalam diri gadis itu.

"Are you okey?" Tanya Gadis kecil itu dengan wajah cemas dan membuat Rose membuyarkan lamunannya.

"Ya" Jelasnya cepat namun pandangannya masih menatap kearah gadis kecil itu. "Er.. sebelumnya bagaimana kalau saya memperkenalkan diri"

Gadis kecil itu menatap Rose dengan mulut terbuka, ia bahkan lupa untuk memperkenalkan dirinya kepada Rose.

"I'm Rossyln Haynworth, senang berkenalan dengan anda My lady" Gumam Rose memperkenalkan dirinya dengan salam yang biasa para bangsawan lakukan.

Rose memperhatikan gadis kecil itu yang hanya menatapnya tanpa berkedip sedikitpun ketika ia memperkenalkan dirinya.

"Apakah kau seorang pengasuh atau mungkin Guru?" Tanya Gadis itu cepat tanpa mempedulikan kesopanan dalam bertanya yang biasa dilakukan oleh para gadis bangsawan.

Rose tertawa merdu mendengar pertanyaan yang gadis itu keluarkan untuknya.

"Nay, aku bukan seorang guru ataupun pengasuh" Jelas Rose cepat sambil menggelengkan kepalanya sedangkan gadis kecil itu masih menatapnya dengan penuh ketertarikan.

"Tapi kau terlihat seperti seorang bangsawan dari caramu berkenalan" Jelas gadis itu dengan wajahnya yang polos "seperti yang biasa aku lihat dari para tamu yang datang berkunjung kerumah untuk bertemu dengan Mom" Lanjutnya mengingat bahwa dirinya bahkan belum pernah diajarkan cara memberi salam yang benar bagi para bangsawan.

#Akhirnya Duke in love sudah mencapai Chapter #41
Thanks All yang udah setia membaca Duke in Love walaupun updatenya terlalu lama.. :D dan saya juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas Comment dan Votenya semoga dichapter selanjutnya cerita Duke in Love makin bikin orang penasaran..

LOVE U ALL -Ai_Yaotome-

Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now