Chapter 17

38.5K 2.1K 12
                                    

#happy Reading All..

"Semenjak kita berhasil memburu Vampire itu, sepertinya sudah tidak ada tanda-tanda Vampire yang keluar disekitar sini" gumam Chaz menatap sekelilingnya yang terlihat sepi.

Ben mengangguk menyetujuinya perkataan Chaz sambil memainkan api unggun kecil yang ia buat untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan karena angin malam.

"Sepertinya Peter bertengar lagi dengan Marie"

"Itu bukan hal yang baru Chaz, mereka berdua selalu bertengkar karena hal kecil" jelas Ben menatap Chaz.

"Tapi berbeda, sepertinya Marie sangat marah padanya" jelas Chaz mengingat tatapan tajam Marie padanya ketika ia datang kerumah Peter hanya untuk bertemu dengan Rose.

"Bahkan Marie juga tidak berbicara dengan Rose"

"Tentu saja, hanya Wanita bodoh yang rela anaknya menghadapi sesuatu yang berbahaya dan Marie bukanlah salah satu wanita bodoh itu" Jelas Ben menyenderkan tubuhnya dibatang Pohon besar. Chaz hanya mengangguk setuju dengan perkataan Ben.

***

"Hai Luke!" Gumam Alex sambil melompat turun dari Griffin peliharaannya. Semua pelayan Luke sedikit bergidik memandang hewan itu, mereka terlihat ketakutan untuk mendekati Griffin itu.

Alex menatap Luke dengan seksama seakan-akan menilai sedang menilai Luke "Er.. kau terlihat.. menyeramkan" Jelas Alex memperlihatkan expresi wajah menjijikan ketika melihat Luke.

Luke hanya menatapnya dengan alis terangkat, ia sudah yakin bahwa Alex akan berkata seperti itu kepadanya karena pemahaman Alex mengenai kata menjijikan itu sangat berbeda dengan pemahaman orang lain.

"..dan.. " Gumam Luke terdiam untuk memikirkan kata-kata yang tepat untuk menyindir adiknya dengan halus.

"Haruskan kau datang dengan seekor hewan Liar legendaris dipagi hari masuk kedalam kediamanku" Jelas Luke dengan nada sedikit tenang namun penuh dengan sindiran.

Alex tertawa, Sial dia tertawa batin Luke terlihat sedikit kesal karena sindirian yang Luke berikan pada Alex tidak begitu memberikan efek yang baik.

"Tenanglah, tidak akan ada manusia yang melihat Rifin dihari yang gelap seperti ini" Jelas Alex sambil sambil membelai Rifin dengan penuh sayang.

"Rifin?, apa aku tidak salah dengar? Dia bahkan memberi nama untuk hewan itu?" Batin Luke dalam Hati , terus menatap Alex dan Rifin bergantian.

***

"Ti..Tidak!!" Teriak Rose dengan tangan terangkat, tubuhnya basah penuh dengan keringat. "Sial, aku bermimpi lagi" gerutu Rose sambil mengatur pernafasannya yang masih memburu.

Rose terbangun ditengah malam, sudah hampir sebulan Rose selalu terbangun pada malam hari.

Rose yakin dirinya sering bermimpi kembali mengenai Collin yang terbunuh oleh Peter, Ben dan Chaz dikarenakan rasa bersalah yang ia rasakan.

Rose bangkit berdiri, berjalan menuju meja yang meletakkan seteko air putih dan gelas kosong. Rose menuangkan air kedalam gelas dan meneguknya, setidaknya air bisa membuatnya sedikit tenang.

Rose kembali melangkahkan kakinya menuju ranjangnya, menarik selimutnya untuk kembali tidur.

"Siapakah nama gadis cantik didepanku ini" Tergiang kata-kata dan suara Luke dalam pikiran Rose, Rose membuka matanya dengan lebar, seluruh kantuknya sudah hilang.

"Luke?" Gumam Rose bingung karena tiba-tiba ia seakan mendengar suara Luke dan Rose berani bersumpah detak jantungnya mulai berdetak kencang setiap kali ia mengingat dan mengucapkan nama Luke.

***

"Silakan masuk Gregory!" Gumam Luke ketika mendengar suara ketukan pintu dan mempersilakan Gregory pelayan pribadinya masuk kedalam ruang kerjanya.

Gregory membungkuk memberi hormat, tangannya membawa sebuah nampan yang tertutup.

Luke terdiam menatap isi nampan itu. "Sir Alex menyuruhku untuk membawakan sedikit kudapan untuk anda" Jelas Gregory membuka tutupan untuk memperlihatkan makanan yang ia bawakan untuk Luke.

Luke hanya menganggukkan kepalanya dan menyuruh Gregory meletakkan piring berisi kudapan itu diatas mejanya.

"Thank you" jelas Luke menatap Kudapannya kemudian menatap Gregory. "Apa kau berhasil membawa wangian itu?" Tanya Luke

"Yes Sir.." Gregory membuka jasnya untuk mengambil sesuatu dari balik jas kerjanya, ia menarik sebuah botol kecil bening dengan cairan hijau.

Luke sedikit menyengit melihat isi botol itu " Terima kasih Gregory, tapi aku hanya ingin wangian yang aku minta"

"Yes sir.. ini adalah wangian yang anda minta" Jelas Gregory dengan tenang sambil meletakkan botol kecil itu diatas meja Luke.

Luke membuka mulutnya untuk protes namun tertahan, ia bahkan tidak tahu apa yang akan ia proteskan ketika Gregory meletakkan botol kecil itu diatas meja kerjanya.

"Kau yakin?"

"Yes Sir.."

"Bagaimana cara kau mendapatkan Wangian ini?" Tanya Luke kepada Gregory dan membuat kepala pelayannya kebingungan dengan pertanyaan Luke.

"Hipnosis Sir.." Jelas Gregory tenang.

Kembali Luke membuka mulutnya dengan lebar karena tidak percaya dengan perkataan Gregory.

Luke bahkan lupa dengan kemampuan murni ras Vampire, yaitu menghipnosis manusia agar bisa masuk kedalam perangkap mereka, dan Gregory melakukan itu untuk mendapatkan wangian.

"Ada yang salah Sir?" Tanya Gregory bingung melihat sikap Luke, Luke mengelengkan kepalanya sambil tersenyum kepada Gregory.

"Tidak apa, kerja yang bagus Gregory"

"Thank you sir.." gumam Gregory merendah.

Luke menatap botol kecil berisikan cairan berwarna hijau yang ada diatas mejanya, ia mengangkatnya dan membuka tutupan botol kecil itu.

Seluruh ruangannya tercampur wangian yang keluar dari botol yang baru saja dibukanya, Luke hanya bisa mengingat seseorang ketika ia membuka botol itu.

Rose, wangian ini sama dengan aroma tubuh gadis itu dan semua yang Collin katakan padanya benar, bahwa Rose seorang pemburu Vampire.

#akhirnya Update lagi, semoga ceritanya menghibur kalian..
-Ai_Yaotome - ^-^

Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now