Chapter 26

34K 2K 7
                                    

#Happy Reading :D

Luke mengelus dagunya dengan jarinya berusaha berpikir keras mengenai permintaan yang Rose berikan kepadanya.

"Well, jujur aku tidak yakin dengan permintaanmu" Jelas Luke terdengar Jujur karena Luke mengetahui resiko yang harus ditanggungnya jika ia ingin membantu Rose.

Raut wajah Rose sedikit menegang ketika ia mendengar perkataan Luke, Rose sangat membutuhkan Luke karena ia bahkan tidak yakin apakah ia bisa pergi menemui Marie tanpa harus bertemu dengan Peter sedikitpun.

Luke masih terdiam menatap Rose, mempertimbangkan permintaan yang gadis itu berikan padanya.

"Baiklah, tapi.." Gumam Luke terputus ia tidak tahu apakah ini kata-kata yang tepat untuk diucapkan atau tidak sama sekali tapi ia harus mengatakannya.

"Kita akan pergi tanpa membawa.. Your Mom.. kalau situasi tidak memungkinkan untuk membawanya" Jelas Luke sambil membungkukkan tubuhnya untuk mengambil Koper milik Elise yang telah kosong.

"Tidak!, tidak, kita harus membawanya.. kalau tidak Peter akan.."

"Hell!" Teriak Luke kesal, namun Luke sedikit merasa senang dengan perkataan yang ia keluarkan karena kata-kata itu merupakan salah satu kata-kata Favoritenya.

Rose menatap Luke, tidak percaya dengan apa yang Luke katakan kepadanya.

"Aku tahu kau sangat ingin menolong.." gumam Luke terdiam memikirkan kata-kata yang tepat "Mungkin lebih tepatnya Membawa ibumu" Lanjut Luke sambil menatap Rose.

"Ya, aku sangat ingin membawanya!" Jelas Rose cepat sambil memberikan tekanan kata-kata yang ia ucapkan kepada Luke dan membuat Pria itu sedikit mengerang.

"Baiklah" Gumam Luke menyerah dengan kegigihan yang Rose keluarkan. "Tapi, kita akan tetap melakukan perkataanku jika kita tidak dapat menolong Ibumu" Gumam Luke cepat,

Rose membuka mulutnya untuk memproteskan apa yang Luke katakan namun pandangan Luke membuat Rose sedikit gugup.

Rose akhirnya menyerah, ia hanya menganggukkan kepalanya menyerahkan semuanya kepada Luke karena jujur Rose sangat membutuhkan Luke.

***

"Beritahu aku kearah mana kita harus melangkah agar dapat menuju kerumahmu?" Luke memalingkan tubuhnya menatap Rose, mereka sudah berjalan lumayan jauh dari tempat Rose mengganti pakaiannya.

"Maaf" Gumam gadis itu kemudian mulai berjalan didepan Luke menuntun mereka berdua menuju rumahnya.

Mereka tiba tepat diatas bukit namun Mereka dapat melihat Pagar putih yang mengelilingi rumah Rose.

"Disana aku tinggal"jelas Rose memberitahu letak rumahnya sambil menatap Luke yang sudah menyengitkan keningnya.

"Well, setidaknya.." jelas Luke terdiam "Lumayan" Lanjutnya, ia bahkan tidak tahu kata-kata apa yang tepat untuk menggambarkan sebuah tempat yang disebut-sebut Rose dengan kata Rumah.

Rose menghela nafasnya, ia mengerti bahwa Luke akan bersikap seperti yang pria itu sedang lakukan sekarang jika melihat tempat tinggalnya.

Rose kembali memalingkan wajahnya menatap kearah rumahnya yang letaknya sudah tidak begitu jauh dari tempatnya berdiri, Rose melihat sesosok bayangan keluar terlihat didepan pintu

"Mom?" Gumam Rose pelan ketika ia melihat ibunya keluar dari rumahnya.

"Sebaiknya aku kesana!" Gumam Rose senang tapi gerakannya ditahan oleh Luke.

Luke menariknya hingga membuatnya kembali duduk diantara pohon-pohon untuk menyembunyikan mereka.

"Apa yang kau lakukan? Aku harus membawa Marie kemari!" Teriak Rose kesal, ia menatap Luke dan ibunya secara bergantian.

"Ada yang tidak beres" Jelas Luke cepat kemudian kembali menatap kearah Marie, gadis itu terlihat sedang bersedih.

Rose menelan Ludahnya, terlihat jelas ia merasa ikut bersedih ketika melihat ibunya menangis dari kejauhan.

"A..aku..sebaiknya menghampirinya" Gumam Rose bangkit berdiri untuk menghampiri Marie.

Kali ini Luke tidak menarik gadis itu, Luke tahu dirinya akan melakukan hal yang sia-sia jika mencoba untuk menghentikan gadis itu.

"Marie!" Guman suara Peter dari kejauhan dan membuat Rose menghentikan langkahnya, pandangannya menatap kearah ibunya dan Peter yang terlihat sedang menghibur Marie.

"Aku mohon jangan bersedih, kau masih memiliki aku" Gumam Peter sambil mengenggam wajah Marie, mengusap jemari-jemarinya untuk menghapus air mata Marie yang keluar.

"Jangan menyentuhku!" Teriak Marie kencang, menepis tangan Peter dari wajahnya.

"Ma..Marie?"

Marie hanya menatap Peter dengan tatapan penuh kebencian. "Berhentilah bersikap seperti ini?" Jelas Marie dengan suara tertekan, ia bahkan mendengus ketika ia berbicara dengan Peter.

"A..apa maksudmu?"

Marie kembali mendengus ia menatap Peter dengan tatapan penuh dengan kebencian.

"Aku tahu kau yang membunuh anakku!" Teriak Marie dengan suara kencang sedangkan Rose berani bersumpah ia mendengar suara tercekat dari mulutnya.

Peter memberitahu Ibunya kalau dirinya sudah meninggal. Batin Rose tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

Rose mulai melangkahkan kakinya kembali untuk menghampiri ibunya namun langkahnya kembali terhenti ketika Luke menarik tangannya.

"Hentikan..!"

"Lucius!" Gumam Rose sedikit terkejut mendengar perkataan Luke, Rose bahkan melupakan keberadaan Luke yang berada disampingnya.

"Hentikan Rose, kau tidak dapat mengubah apapun"

Rose membuka mulutnya dengan lebar ketika ia mendengar perkataan Luke.

"Tidak, Aku harus membawa Ibuku pergi denganku!, lepaskan tanganku Lucius.." Rose berusaha menarik lengannya yang dipegang erat oleh Luke, namun sia-sia karena Rose tidak memiliki tenaga yang kuat untuk membuat Luke melepaskan tangannya.

"Lucius, Please.." Rose memohon kepada Luke berusaha meyakinkan Pria itu agar mau melepaskan tangannya tapi Luke hanya menggelengkan kepalanya.

"Tidak Rose, aku sungguh tidak akan mengizinkanmu kembali kesana"

Duke In Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang