Chapter 7

62.9K 4.3K 23
                                    

Happy Reading :D

Rose bangkit berdiri untuk memberikan salam kepada Collin, Tidak terlalu menunjukkan semangatnya ketika ia sadar sudah menemukan Collin dihadapannya. Rose berusaha untuk bersikap wajar agar Luke tidak curiga dengannya.

"Senang bertemu dengan anda Sir­­.." Gumam Rose kembali namun Collin tidak menjawabnya ia hanya memandang Rose seperti berusaha membaca pikiran gadis itu, semua apa yang Rose lakukan terlihat aneh dimata Collin.

"Collin?" Luke merasa sedikit asing dengan sikap sepupunya, "apa Collin menyukai Rose" batin Luke menatap Collin dengan penuh kecemburuan.

Collin terdiam menatap gadis itu lebih dalam, walaupun sesungguhnya Collin tidak mempunyai kemampuan untuk membaca pikiran seseorang tapi ia sedikit berpengalaman untuk membaca Karakter seseorang.

"Maaf, Apa aku melakukan suatu kesalahan Sir??" Tanya Rose gugup, terlalu gugup sehingga tanpa disadarinya ia mulai mengigit bibirnya pelan untuk menutupi kegugupannya.

Collin tersenyum, Senyum penuh arti. "Maafkan aku, ini kebiasaanku jika bertemu dengan orang yang baru saja kukenal.."

Rose berani bersumpah jantungnya mulai berdebar kencang kembali bukan karena terpesona dengan Collin tapi berdebar karena ketakutan, ia bahkan tidak tahu apakah Collin menyadari bahwa dirinya adalah seorang manusia yang menyusup.

Collin tersenyum kepada Rose "Sebagai permintaan maaf dariku apakah anda mau berdansa denganku My lady..??" Gumam Collin, menggenggam tangan Rose dan mengecupnya, sama seperti yang Luke lakukan kepadanya tapi Rose sedikit tidak nyaman dengan ajakan Collin.

Rose menatap kearah Luke meminta bantuan namun pria itu tidak menyadarinya, Luke terlalu sibuk menatap Collin.

Collin hanya tersenyum dan membisikan sesuatu kepada Luke, Rose bisa melihat Luke terdiam menatapnya kemudian ia mengangguk setuju dan Rose tidak tahu apa yang mereka bicara sehingga membuatnya semakin gugup.

"Bagaimana kalau kita mulai berdansa Miss.. " Gumam Collin kepada Rose namun tatapannya tidak menatap kearah Rose melainkan mengarah kepada pemusik yang berada tepat diujung samping lantai dansa.

mereka terlihat bersiap-siap untuk mulai memainkan satu lagu baru.

"Baiklah" Rose mengangguk setuju dengan pasrah agar ia bisa berusaha menutupi kegugupannya.

***

Luke berusaha tidak terlalu memikirkan Rose yang berdansa dengan Collin jika ia menatapnya mungkin ia akan kembali merasakan kekesalan kepada Collin karena mengajak gadis itu berdansa.

Luke mencoba mengulur waktunya dengan berbaur dengan para pria yang membicarakan hal membosankan mengenai istal dan bisnis yang mereka jalani.

Seorang pria bertubuh tinggi berpaling menatap kearah Luke "Duke Vanderbilt, senang bisa bertemu dengan anda" gumam seorang pria itu ketika ia menyadari Luke ikut mendengarkan pembicaraan mereka.

Luke tersenyum kepada pria itu "Luke.. panggil saya Luke.. Lord Vildert, kau tahu aku tidak menyukai hal yang Formal" Gumam Luke tersenyum kepada Lord Vildert seorang pria kurus tinggi, tidak terlalu tampan dan selalu berpakaian rapi dan membosankan, menurut Luke.

"Baiklah Luke.. bagaimana dengan bisnismu?? Apakah berjalan dengan lancar?? " tanya Vildert kembali, kali ini tidak terlalu sopan dan Luke menghargai usaha Vildert.

"Tidak terlalu lancar, hanya sedikit pemasukan dibandingkan tahun kemarin " Gumam Luke mengingat pemasukan keuangan miliknya tahun ini berkurang setengah pouns dari pendapatannya tiga kali lipat setiap bulannya.

Lord Vildert terdiam menatap Luke, ya. Luke tahu Vildert menatapnya dengan tatapan penuh cela karena bagi mereka Luke bisa mendapatkan keuntungan dari usahanya karena menggunakan nama keluarganya.

karena semua sepupunya kecuali dirinya dan Collin tidak menggunakan nama keluarga mereka dalam hal berbisnis karena itulah Luke tidak begitu menyukai nama Vanderbilt.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Luke menatap kearah suara itu, Collin terlihat cemas menatap Luke.

"Tidak, hanya membicarakan masalah kecil" jelas Luke cepat dan Collin mengetahui itu karena Luke bukanlah seorang pria yang mau berbicara mengenai istal, bisnis bahkan keuangan dengan orang lain.

Collin memperhatikan Luke terlihat menatap keseluruh aula seakan-akan mencari sesuatu

"Kau mencari gadis itu?" Tanya Collin "dia sedang berdansa dengan pria lain" gumam Collin kembali.

Luke membuka mulutnya seakan ingin melontarkan Protesnya kepada Collin namun tertahan. Tidak ada untungnya ia berbicara dengan Collin untuk mencegah Rose berdansa dengan pria lain.

"Luke.. dengarkan aku" gumam Collin menatap Luke dengan tegas "jauhi gadis itu" gumam Collin memperingati Luke.

Luke hanya menatap Collin dengan pandangan tidak percaya.

"Kenapa aku harus menjauhi Rose?" Tanya Luke menatap Collin dengan pandangan menyela, Luke tidak menyukai perkataan Collin kepadanya untuk menjauhi Rose setelah ia berdansa dengan gadis itu.

Collin memutar kedua bola matanya tidak percaya dengan jawaban Luke. "Aku tidak akan mengatakannya padamu. Aku hanya berharap kau menjauhinya sekarang "

"Tidak." Gumam Luke cepat, ia tidak mau bertengkar dengan Collin hanya karena seorang wanita. Tidak seperti biasanya Collin mengingini wanita yang sama dengan Luke.

Luke melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Collin namun Collin terus mengikutinya "Luke.. dengarkan aku kau harus--"

"Aku tidak akan menjauhi gadis itu Collin!" Gumam Luke sedikit berteriak. "Karena kau sendiri tidak bisa memberitahuku kenapa aku tidak boleh mendekatinya" Lanjut Luke dengan suara pelan namun penuh dengan ancaman.

"Wangian.." jelas Collin pelan menatap Luke yang terlihat bingung dengan jawaban yang Collin katakan padanya.

#sorry kalau critanya agak membosankan.. semoga dichapter berikutnya lebih seru alurnya.

Trus bagi para silent reader, tolong donk Votenya. Gak lama kok cuman kasih Vote aja. Vote kalian sungguh sangat membantu, lalu bagi Reader yang sudah Vote saya berterima kasih dan tolong terus membaca Vanderbilt Story sampai selesai.. ^-^

Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now