PART 12

4.5K 314 1
                                    

Lee hwa mengangkat kepalanya yang tertunduk namun tiba - tiba yang terjadi selanjutnya hal yang tak di sangka - sangka, bibir mereka nampak beradu bahkan bi dam sendiri nampak terkejut dengan kejadian itu, ia buru - buru menarik bibirnya dari bibir sang putri

" Haaa " sang putri nampak berbalik dengan ekspresi terkejutnya, ia memegangi bibirnya, jantungnya berdegup kencang

" Apa yang kulakukan ?!" Pikirnya seraya memukul pelan kepalanya

" No.. Nona.. Itu... " Bi dam nampak merasa bersalah, ia hanya ingin mendekatkan wajahnya untuk mengageti sang putri tapi yang terjadi malah di luar dugaannya

" No..nona... "

" Da.. Dayang han... Dayang han " lee hwa berusaha menghindari bi dam, ia berlari menghampiri dayang han yang membawakannya air

" Gungjo - mama... Ada apa ?" Dayang han merasa aneh karena sang putri menariknya pergi dengan tergesa

" Sudahlah... Ayo pergi "

" Bagaimana dengan cegukan anda ?!"

" Sembuh.. Sudah sembuh " lee hwa nampak menarik lengan dayangnya itu menjauh

Bi dam nampak memandang lee hwa dengan rasa bersalah, ia memegang bibirnya dan tiba - tiba malah tersenyum

***

Lee hwa sudah berada di istana, ia tengah berada di kediamannya dan berteriak sendiri seperti orang gila di kamarnya

" Apa yang ku lakukan ?! Haahh.. Ini gila " ujarnya seraya menutupi tubuhnya dengan selimut dan menjadi kepompong

Ia mengingat lagi ciuman tersebut dan berteriak sambil menutup wajahnya

" Aahhh aku malu sekali... Bagaimana jika dia tau aku seorang putri, dia pasti mengira aku putri yang murahan..." Lee hwa nampak menelungkupkan tubuhnya dan memukul - mukul kasur dengan kakinya

Di luar, dayang han nampak heran dengan tingkah laku sang putri yang tak seperti biasanya setelah kembali dari luar istana

Lee hwa nampak tak bisa tidur, ia bergerak kesana kemari saat tidur, menelungkupkan tubuhnya, lalu beberapa saat kemudian telentang, di rasa belum juga nyaman ia miring ke kanan sejenak kemudian miring ke kiri lalu duduk dengan kesal, menyerat meja kecil di sampingnya dan mengambil bukunya, membolak - baliknya kemudian melempar buku tersebut

" Haah... Ada apa denganku ?! Apa jangan - jangan aku sakit ?!" Lee hwa nampak memegangi dadanya yang terasa sesak, jantungnya juga tak berhenti berdetak dengan cepat

" Benar... Aku pasti sakit " ia kemudian berbaring kembali

" Dayang han kau diluar ?!"

Dayang han yang setengah terlelap nampak terkesiap begitu mendengar suara sang putri

" Yee mama " dayang han nampak bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam kamar sang putri sambil membawa lilin

Dayang han melihat sang putri terbaring di atas kasurnya, ia juga melihat buku - buku yang berserakan

" Dayang han... Cepat panggilkan tabib, sepertinya aku sakit... Dadaku rasanya sangat sesak dan seperti terbakar dan jantungku... " Lee hwa nampak duduk " dugun.. Dugun... Seperti itu... Sangat cepat.. Jadi cepat panggilkan tabib"

" Yeee ?!" Dayang han nampak tak mengerti

" Cepat... Mungkin saja aku hampir mati" lee hwa nampak meninggikan suaranya

" Baik " dayang han nampak menuruti perintah sang putri

Tengah malam buta, ia dan beberapa dayang nampak tergesa menuju tempat tabib istana dan membawanya ke kediaman sang putri

Sang putri nampak di periksa oleh tabib tersebut

" Bagaimana ? Apa sakitku ?!" Tanya lee hwa

Tabib istana tersebut nampak binggung dan memeriksa sekali lagi nadi sang putri

" Katakan ? Mungkin saja waktuku sudah tidak lama lagi "

" Mama... Dari nadi anda... Anda baik - baik saja " tabib menjelaskan

" Benarkah ? Tapi dadaku rasanya sesak sekali seperti terbakar dan juga... Jantungku rasanya berdetak cepat sekali "

" Ini aneh... Tapi memang benar anda baik - baik saja mama " tabib tersebut masih nampak binggung

" Aahh.. Kau pasti salah... Berikan aku obat, jika besok ternyata aku benar - benar meninggal kepala akan di penggal"

" Mama... Hamba tidak berani mama " tabib tersebut nampak ketakutan dan bersujud di depan lee hwa

Dayang han mengantarkan tabib pergi, tabib sekali lagi mengatakan bahwa putri baik - baik saja dan hanya memberikan putri obat herbal kesehatan saja, dayang han mengerti dan tabibpun pergi

BERSAMBUNG.....

AT THAT TIME [ TAMAT ]Where stories live. Discover now