PART 33

3.4K 282 2
                                    

Mereka lalu meneruskan perjalanan kembali ke istana, sampai di kediamannya ia melihat putra mahkota berdiri di sana

" Kau darimana ?!" Tanya lee gu

Mereka lalu bicara di dalam kamar lee hwa

" Apa yang hendak putra mahkota bicarakan ?!" Tanya lee hwa

" Gungjo larilah... Larilah dari istana... Kau mungkin membenciku dan ibuku karena kematian ratu terdahulu, aku sudah mencoba untuk mencegah ibuku melakukan semua itu, tapi aku tak bisa ibuku sangat haus akan kekuasaan, dia bisa melakukan apa saja demi mempertahankannya, dari awal aku tidak ingin posisi ini... Lee hwa pergilah, istana akan penuh dengan darah nantinya"

" Apa maksud orabeonim ?!" Tanya lee hwa

" Akan ada pemberontakan saat raja akan mengembalikan posisi putra mahkota pada pangeran lee jin, ibu merencanakan hal mengerikan seperti itu, larilah... Aku tidak ingin kau terluka"

Lee hwa nampak terkejut, pemberontakan ?! Bagaimana hal yang tak pernah ia bayangkan akan terjadi

" Ibuku tega mengirim guna - guna dan membuat ibumu gila, ibuku tidak akan segan lagi, jadi...."

" Kita harus menghentikan ibu suri, kakak mungkin tidak bisa menghentikan ibu suri, tapi... Tapi kita bisa kak, kita... Pangeran lee jin, putra mahkota dan tentu saja... Aku... Kita... Kita bisa"

" Bagaimana caranya ?!"

Lee hwa menatap sang kakak dengan penuh keyakinan, entah kenapa ia mulai bersemangat dan melihat sedikit harapan untuk ke damaian istana

Selama ini ratu memang sangat berkuasa karena dukungan politik yang besar bahkan raja harus rela membuat sakit putranya demi menaikkan lee gu sebagai putra mahkota untuk mempertahankan ke stabilan pemerintahan

****

Malam harinya lee hwa nampak tak bisa tidur

" Dayang han kau di luar ?!" Panggil lee hwa

Pintu kamar di buka, bi dam ternyata yang masuk

" Dayang han sedang pergi untuk mengambil obat yang mulia, apa anda membutuhkan sesuatu ?!" Tanya bi dam

" Kau bisa mendekat ?!"

Bi dam nampak mendekat

" Boleh aku pinjam tanganmu ? Biasanya saat tidak bisa tidur aku akan mengenggam tangan dayang han"

Bi dam nampak terdiam sejenak lalu mengulurkan tangannya, lee hwa meraihnya dan mengenggamnya, ia kemudian memejamkan matanya, tangan bi dam terasa sangat dingin

" Apa di luar sangat dingin ?!" Tanya lee hwa

" Tidak yang mulia, maaf jika tangan hamba terasa dingin"

" Kau tau, saat kecil halma - mama tidak mengijinkanku untuk tidur dengan ibuku, aku selalu menangis dan berteriak bahwa halma - mama sangat jahat, setiap malam dayang han selalu mengenggam tanganku dan menepuk lembut bahuku hingga aku merasa nyaman dan tertidur,sampai saat ini jika aku tidak bisa tidur dayang han akan selalu menemaniku, bagaimana dengan kau ?!" Lee hwa nampak menguap

" Hamba ? Tidak ada yang istimewa dari hamba mama, orang tua hamba adalah budak, sejak kecil awan adalah selimut hamba dan bumi adalah kasur hamba, keluarga yoon mengambil hamba dan memperkerjakan hamba, sejak saat itu hamba mulai merasa hangat dalam sebuah keluarga"

Lee hwa nampak memandang bi dam, pemuda ini nampak terlihat memprihatinkan dengan kisah masa lalunya

" Dimana ayah dan ibumu"

" Hamba tidak tahu mama, sejak kecil hamba terpisah dengan kedua orang tua hamba, yang hamba ingat adalah tangan hangat dan lembut ibu hamba"

" Aaa.. Begitu..."

" Di dunia ini... Hanya 2 orang yang tangannya begitu hangat dan lembut, dan mereka sangat istimewa buat hamba"

" Benarkah ? Siapa ? Aahh.. Pasti tangan nona yang memarahiku waktu itu bukan ?!" Lee hwa nampak kesal, ia hendak melepas tangannya tapi bi dam malah mengenggamnya

" Tangan ibu hamba dan tangan gungjo - mama "

Lee hwa nampak terkejut " be.. Benarkah ? Aaa... Itu.. Aku ngantuk, kita mengobrol besok saja "

Lee hwa memejamkan matanya kembali, dalam hati ia merasa sangat senang karena bi dam menganggapnya istimewa, entah kenapa dia tak ingin melepaskan genggaman tangan bi dam

Bi dam memandang sang putri dengan tatapan lembut

" Mama, jika hamba menyukai anda, apa anda mengijinkan ?!" Gumam bi dam

Tapi lee hwa tak menjawab karena sudah terlelap dalam tidurnya

Bi dam nampak menunduk dan mengecup kening sang putri lembut

BERSAMBUNG....

AT THAT TIME [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang