PART 32

3.4K 251 0
                                    

Lee hwa nampak tak mengerti, bagaimana lee yang bisa salah mengenali jodohnya sendiri

" Jadi.. Baek hee ? Bukannya baek jo ?!" Gumam lee hwa

" Dayang han " lee hwa tiba - tiba berbalik

" Yee.. Mama "

" Ayo kita keluar istana, aku perlu melakukan sesuatu "

***

Lee hwa sudah berada di luar istana, bi dam nampak mengawalnya mereka berdua

Lee hwa hendak menuju kediaman keluarga yoon dan menemui baekjo untuk mengundurkan tanggal pertunangan mereka

Mereka sampai di kediaman keluarga yoon, lee hwa nampak berdiri di luar,

" Kau siapa ?!" Tanya seorang pemuda, pemuda itu adalah baek hee, pemuda yang menginjak tangan lee hwa

Lee hwa berbalik dan sepertinya ia mengenali pemuda yang menginjaknya

" Oo.. Kau.. Gadis di pesta lampion itu" pemuda itu mendekatinya " ogg.. Bi dam.. Wuah ku dengar kau sudah jadi kapten pengawal putra mahkota"

Bi dam nampak membungkuk

" Hei tuan... Kau belum minta maaf padaku waktu itu "

" Jadi kau kemari untuk menuntutku, baiklah... Kau tau... Aku akan segera menjadi menantu raja dan menikah dengan putri selir tertinggi "

" Benarkah ? Selamat "

" Hanya itu ?! Lancang sekali.. Panggil aku baek hee daegam "

" Tuan baek hee... Gadis ini..." Bi dam hendak memperingatkannya

" Gungjo - mama "baekjo datang dan memotong ucapannya

" Gungjo - mama ?!" Baek hee nampak menoleh pada baekjo dan memandang lee hwa kemudian " gadis ini ?!"

Lee hwa nampak mengangkat dagunya, baek hee nampak terkejut

" Gung.. Gungjo - mama.. Saya "

" Sudah lupakan...aku permisi aku harus bicara pada tuan muda baekjo "

Lee hwa pergi dan menghampiri baekjo

" Tuan baekjo... Tolong batalkan rencana pertunangan kita "

" Hee ?!" Baekjo nampak binggung

" Tuan... Saya mohon... Batalkan"

Baekjo tersenyum " batalkan ? Kenapa ? Apa putri tidak menyukai hamba ?!"

" Tidak.. Maksudku... Ini terlalu cepat"

" Kenapa ? Apa karena seseorang yang putri sukai ?!"

" Hee ?!" Kini giliran lee hwa yang binggung " bukan begitu, aku tidak ingin meninggalkan istana, tidak sebelum masalahku selesai, jadi batalkan ku mohon"

" Mama... Hamba tidak punya kuasa untuk membatalkannya "

" Ku mohon, aku memang setuju dengan perjodohan ini, tapi tidak secepat ini..."

Baekjo nampak terdiam, ia mengingat kembali ucapan putra mahkota yang terakhir, putra mahkota mengatakan jika sang adik memiliki hatinya sendiri dan sepertinya perjodohan ini hanya akan membuat hatinya terluka, awalnya baekjo tidak terlalu mengerti dengan maksud " hatinya sendiri" tapi melihat dari sikap sang putri, sepertinya ia sudah mengerti

" Hei.. Apa dia benar - benar gungjo - mama ?!" Tanya baekhee yang melihat mereka berdua mengobrol

" Benar tuan muda, gadis itu gungjo - mama" bi dam nampak membenarkan

" Wuahh pantas saja dia terlihat sangat cantik saat itu, seorang putri raja memang berbeda "

Bi dam nampak diam, ia memperhatikan mereka berdua dari jauh, ada rasa tak nyaman di hatinya melihat kedekatan mereka berdua padahal ia tau bahwa sang putri sejak awal memang sudah di jodohkan dengan baekjo, tapi hatinya... Hatinya seolah mengacuhkan hal itu dan itu membuatnya sakit

*****

Akhirnya lee hwa pulang setelah membujuk baekjo untuk membatalkan pertunangan mereka

Meow... Meow... Sang putri mendengar suara kucing ketika mereka melewati sudut pasar, sang putri berhenti dan mencari - cari suara tersebut

" Mama... Apa yang anda cari ?!" Tanya dayang han

" Kucing... Sepertinya ada kucing di sekitar sini "

Bi dam nampak melihat sekeliling

" Sepertinya dari bawah meja disana mama" kata bi dam

Lee hwa nampak berjalan kesana, ia berjongkok dan melihat di bawah meja seekor anak kucing yang lucu

" Lucunya.. Meow... Meow... ayo ke istana bersamaku " kata lee hwa hendak mengendong kucing tersebut

" Tidak bisa mama, anda tidak bisa membawanya " kata dayang han mencegah

" Kenapa ?!" Lee hwa menatap dayang han kesal

" Yang mulia, kucing itu kotor dan juga kita tidak tahu apakah kucing itu sehat, mama mengertilah"

Lee hwa nampak kecewa, meletakkan kembali kucing tersebut dan berdiri

" Meow maaf... Aku ingin sekali membawamu"

Mereka lalu meneruskan perjalanan kembali ke istana, sampai di kediamannya ia melihat putra mahkota berdiri di sana

BERSAMBUNG>>>>

AT THAT TIME [ TAMAT ]Where stories live. Discover now