" Haaah... Cinta segitiga... Ini lebih rumit" lee gu yang ada disana nampak memandang ke dalam kamar lee hwa dan kemudian memandang bi dam
Bi dam nampak memandang langit dan menghembuskan nafas, ia lalu mengeluarkan sebuah sapu tangan dari balik bajunya, sapu tangan yang bertuliskan nama lee hwa disana
" Jika kau bukan seorang putri istana, apa kau mau berada disisiku ?!" Gumamnya
" Bi dam " suara lee hwa terdengar menyapanya
Bi dam memasukkan kembali sapu tangan tersebut dan membalikkan badannya memandang sang putri yang berada di ambang pintu kamarnya
Bi dam lalu memberi hormat
" Kau tidak beristirahat ?!" Tanya lee hwa seraya duduk di depan bi dam
" Hamba baik - baik saja mama "
" Huhh... Kenapa di luar dingin sekali" lee hwa nampak mengusap - usap kedua lengannya
" Silahkan anda masuk yang mulia, disini dingin "
" Kau juga... Kau bisa kedinginan nanti"
" Hamba baik - baik saja mama"
" Aehh.. Kenapa kau selalu tidak pernah mendengarkan ucapanku !!!" lee hwa Nampak berteriak karena kesal " Kau baik - baik saja tapi aku tidak baik - baik saja !!!" lee hwa langsung menutup mulutnya karena keceplosan bicara
" Aahh... Kau memang menyebalkan !!!" Lee hwa berbalik dan masuk kembali ke kamarnya
Bi dam nampak tak mengerti dengan sikap putri tersebut
" Silahkan anda keluar, putra mahkota " kata bi dam kemudian
Lee gu yang sejak tadi bersembunyi ternyata ketahuan juga
" Hahh... Ternyata kau melihatku"
Bi dam memberi hormat
" Kau ini... Kenapa kau tidak mengatakan pada adikku jika kau menyukainya ?!"
" Apa hamba di ijinkan untuk mengatakannya yang mulia ? Itu adalah tindakan lancang dan juga... Putri memiliki seseorang yang disukainya "
" Aehh kau ini... Kau ini bodoh atau benar - benar tidak tahu ? Kau.. Kau.. Dan kau... Orang yang disukai adikku itu kau !!! si ubi manis choi – bi – dam...!!!" mendengar hal itu bi dam nampak terkejut
" Yang mulia...."
" Awas... Jika kau membuat adikku menangis, kau tau jika dia adik kesayanganku, jaga dia dengan baik, karena mungkin, aku tidak akan bisa menjaganya " lee gu nampak berlalu sambil melambai
Bi dam masih tak percaya jika sang putri menyukainya,
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
AT THAT TIME [ TAMAT ]
Historical Fictionlee hwa adalah seorang putri istana yang begitu menyebalkan, setidaknya itu yang para ongju katakan tentangnya... saat ia bersama para ongju melihat festival lampion di luar istana, ia bertemu dengan seorang pemuda yang membantunya mengantungkan lam...