PART 26

3.5K 276 0
                                    

Kompetisi di mulai, hari itu nampak raja, ratu dan ibu suri agung berada di arena

Lee hwa nampak menatap ibu suri agung dengan tatapan tajam, ia tak menyangka dengan apa yang di temukannya, semalaman ia membaca catatan dayang kim, fakta mengejutkan di temukannya, ibu suri agung meminta tabib istana membuatkan ramuan khusus untuk ibu lee hwa dan ramuan itu telah di minum sang ibu bertahun - tahun lamanya sejak kelahiran lee hwa, ramuan itu memberikan efek samping, di catatan dayang kim mengatakan jika ibu lee hwa sering berhalusinasi, serta berteriak - teriak jika lee hwa dan lee jin dalam bahaya, karena terus merasa cemas dan ketakutan menyebabkan sang ibu susah tidur

" Mama " dayang han nampak membisikkan sesuatu di telinga sang putri

Lee hwa nampak berdiri dari tempatnya, ibu suri agung dan raja nampak memandang ke arah lee hwa seolah mereka tahu apa yang membuat lee hwa berwajah begitu tegang sedari tadi

Di arena putra mahkota sepertinya juga tahu, ekspresi putra mahkota nampak pasrah menatap kepergian sang adik dari tempatnya, seolah dia akan menerima apapun yang terjadi nanti

Sedangkan ibu suri nampak santai di tempat duduknya, ada senyum sinis yang tersirat disana, senyum angkuh yang menandakan kemenangannya atas apa yang di perbuatnya

***

Lee hwa nampak berjalan dengan bergegas, ia bahkan mengangkat chima - nya agar ia bisa berjalan dengan cepat

Lee hwa nampak masuk ke dalam perpustakaan, ia hendak menemui perawat yang di duga tahu tentang perihal pembuatan obat tersebut

" Kau... Kau anak tabib kang ?!"

" Yee mama... Hamba kang ji su " gadis perawat itu memperkenalkan diri "

Mereka mengobrol lee hwa tak menyia - nyiakan waktu lagi, ia bertanya tentang perihal obat dan gadis itu menjawabnya dengan tegas , ia terkejut saat perawat itu mengatakan bahwa obat itu memiliki efek samping yang bisa merusak pencernaan dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata raja meminta untuk menambah dosisnya

" Jadi... Abba - mama juga terlibat ?!" Lee hwa nampak tak percaya, airmata yang sedari tadi di tahannya tumpah

" Mama.. " Dayang han nampak kasihan

" Kenapa mereka melakukan semua ini pada ibuku ?! Apa yang sebenarnya terjadi ?!" Gumam lee hwa

Lee hwa keluar dari ruang perpustakaan, kakinya nampak lemas, ia terus berpikir tentang konspirasi pembunuhan sang ibu

" Jika benar mereka berniat untuk mengulingkan ibu, lalu kenapa halma - mama mendukung kakak lee jin untuk menjadi putra mahkota kembali ?!" Pikirnya

Tiba - tiba lee hwa nampak terduduk, ia merasa tak sanggup berjalan lagi

" Mama " dayang han nampak menangkap tubuh sang putri

" Bagaimana ini dayang han, siapa yang harus ku percaya di istana sekarang? Aku tak tau lagi siapa keluargaku " lee hwa menangis tersedu " katakan padaku dayang han... Aku harus bagaimana ?!"

Lee hwa menangis tersedu, wajahnya memerah karena menangis,

" Ibu.. Ibu..." Lee hwa menangis memegangi dadanya yang terasa menyesakkannya

Tak jauh dari tempat itu, bi dam yang baru kembali dari salah satu sudut istana nampak berhenti dan memperhatikan lee hwa yang tengah menangis tersedu

Entah kenapa di relung hatinya ada luka ketika melihat gadis cantik itu menangis seperti itu, ekspresinya nampak begitu penasaran menyaksikan hal tersebut, ada banyak tanya di kepalanya, namun ketika ia mengingat tentang posisinya entah kenapa timbul rasa penyesalan di dirinya, bi dam nampak memalingkan wajahnya dan berjalan pergi dari sana

Lee hwa tak kembali ke arena pertarungan, dayang han mengabarkan jika sang putri tiba - tiba tidak enak badan dan beristirahat di kediamannya

BERSAMBUNG

AT THAT TIME [ TAMAT ]Where stories live. Discover now