PART 13

4.5K 337 1
                                    

Dayang han nampak memandang ke arah kamar sang putri, ia merasa aneh melihat tingkah sang putri kali ini

Putri tetap tidak bisa tidur sampai pagi, ia tetap mendiaknosis dirinya sendiri sakit dan mengurung diri di kamar tanpa berhias, lee hwa nampak berbaring sambil sesekali memegangi keningnya mengecek suhu badannya

" Mama... Obat anda sudah siap " kata dayang han

Lee hwa duduk dan dayang han memberikannya obat herbal yang ada di dalam mangkuk

" Apa ini pahit ?!" Tanya lee hwa

" Tidak mama, anda bisa meminum air madu di samping mangkuk obat ketika terasa pahit "

" Aa... Baiklah " lee hwa mengangkat mangkuk obatnya

" Yang mulia raja, datang " suara kasim raja nampak terdengar sampai ke dalam kamar

" Oo.. Abba - mama disini " lee hwa meletakkan kembali mangkuk obatnya

Raja masuk ke dalam kamar lee hwa, lelaki paruh baya berperawakan tegas tersebut nampak tersenyum pada lee hwa, Lee hwa nampak membungkuk

" Sudah... Sudah.. Kau disitu saja " kata raja seraya duduk di depan lee hwa

" Abba - mama... Apa yang membuat anda kemari ?!" Tanya lee hwa seraya membenahi rambutnya

" Tentu saja untuk melihat putri cantik ayah, ayah kuatir karena ayah mendengar dayang han memanggil tabib istana tengah malam, apa kau baik - baik saja ?!"

" Yee abba - mama , hamba baik - baik saja "

" Baguslah... Ayah sedih jika anak gadis yang yang selalu tersenyum ini sakit, ayah juga sedih jika kau sakit karena memikirkan hal yang terjadi akhir - akhir ini "

" Abba - mama "

" Lee hwa anakku, kau tidak perlu memikirkan perselisihan antara nenek dan ibu suri, ayah bisa menangani hal tersebut, tetaplah jadi putri ayah yang ceria dan selalu bersemangat "

Lee hwa nampak diam, ternyata sang ayah sudah tau jika senyum lee hwa yang meredup akhir - akhir ini karena tekanan tersebut

" Ayah sangat senang melihatmu, kau mirip sekali dengan ibumu, selalu ceria dan bersemangat, ayah... Tidak ingin melibatkanmu dalam kekacauan di istana jadi... Ayah akan mencarikanmu seorang pendamping "

" Abba - mama " lee hwa nampak terkejut dengan keputusan sang ayah

" Kenapa ? Apa kau tidak suka dengan keputusan ayah ?!"

" Abba - mama... Bukan seperti itu... Hamba..."

" Pikirkan semua itu baik - baik, ayah benar - benar tidak ingin kau terseret, kau sangat berharga untuk ayah, sangat berharga " sang ayah menyentuh wajah putri kecilnya tersebut

Lee hwa nampak terdiam

" Baiklah abba - mama.... Setelah putra mahkota menikah, abba - mama bisa mencarikanku pendamping "

" Baguslah... Ayah sangat bangga padamu, apa ini obatmu ? Berikan sendoknya... Ayah akan menyuapimu"

" Abba - mama..."

" Bukankah saat kecil ketika kau sakit, ayah selalu melakukannya "

Lee hwa tersenyum " yee... Abba - mama"

Sang raja nampak telaten menyuapi anak kesayangannya tersebut, keluar dari istana mungkin satu - satunya jalan agar ia tak terseret lebih jauh ke dalam politik panas istana

******

Di arena berlatih nampak baekjo, bi dam dan putra mahkota tengah berlatih bersama

" Apa putri tidak datang hari ini " tanya baekjo seraya menyeka keringatnya

" Adikku sakit, tengah malam dayang istananya memanggil tabib ke istana" jawab lee gu seraya meletakkan pedang kayunya

Baekjo lalu melemparkan pedangnya ke arah bi dam dan bi dam menangkapnya dengan cepat

" Sakit apa ?!" Tanya baekjo lebih lanjut

" Entahlah... Aku belum mengunjunginya.. Heii apa kau mengkuatirkan adikku ? Ooo.. Tuan muda yoon baekjo " goda lee gu

Bi dam nampak terdiam, ia nampak memikirkan sang putri juga, ia merasa bersalah karena sikapnya kemarin dan ia kuatir jika hal itu membuat sang putri jatuh sakit, ia sampai tidak bisa tidur semalaman

" Adikmu itu cantik, tentu banyak bangsawan yang akan cemas ketika mendengarnya sakit "

" Kau harus mengalahkanku dulu sebelum mendekati adikku " lee gu mengayunkan pedangnya

" Bi dam - a !!!! " Baekjo berseru dan bi dam langsung melemparkan pedang pada baekjo

Bi dam sepertinya nampak kecewa

" Bangsawan...? Benar " gumamnya, ia nampak tersenyum kemudian, entah kenapa ia merasa kecewa dengan posisinya

BERSAMBUNG

AT THAT TIME [ TAMAT ]Where stories live. Discover now