PART 25

3.5K 284 1
                                    

Mereka lalu meneruskan kembali perjalanan, lee hwa nampak bahagia menerima cincin harga murah tapi punya nilai yang tinggi tersebut, ia berkali – kali memperlihatkannya pada dayang han dan dayang han nampak tersenyum melihatnya

" dayang han ?" tiba – tiba sebuah suara menyapa

Dayang han nampak berbalik, dan 2 orang pemuda yang tentunya di kenalnya nampak menghampiri mereka

" putra mahkota " dayang han membungkuk

Bi dam berbalik dan otomatis lee hwa yang sedang di gendongnya juga berbalik

" orabeonim ?"

" lee hwa ?" lee gu nampak terkejut

" bi dam " kata baekjo

Bi dam nampak memberi hormat, ia lalu menurunkan lee hwa dengan perlahan

" apa yang kau lakukan disini, di luar istana ?" tanya kakaknya

" itu... itu... aku ingin membeli ubi manis " jawab lee hwa asal

Lee gu nampak mengamati lee hwa dan dayang han, mereka tidak membawa ubi manis satupun dan malah seorang bi dam yang bersama mereka, lee gu tiba – tiba tersenyum

" ahh.. jadi ubi manis " lee gu sepertinya mengerti sekarang

" kenapa kau mengendong putri ?" tanya baekjo

" itu.. kaki gungjo – mama terluka dan putri kesulitan berjalan "

" benarkah ? apa anda tidak apa – apa ?" tanya baekjo

" aa.. aku tidak apa – apa "

" hah.. kau itu selalu saja sakit, kembali ke istana denganku.. jika ibu suri agung tau kau keluar istana, kakimu mungkin akan di rotan lagi "

" aa.. orabeonim kau benar... dayang han.. bantu aku naik ke punggung kakakku "

" heii... siapa bilang aku mau mengendongmu... kau itu sangat berat, bi dam – a... bagaimana kau bisa mengendong gadis berat sepertinya, apa punggungmu itu baik – baik saja ?"

" orabeonim !!!" lee hwa nampak kesal

Baekjo nampak tersenyum, lee hwa nampak memandang ke arah baekjo dan ia teringat tentang lee yang

" kalau putra mahkota tidak bersedia mengendong putri, hamba akan mengendong putri " canda baekjo

" aa.. aku bisa berjalan saja " lee hwa nampak kesal

Tapi akhirnya lee gu yang mengendong lee hwa kembali ke istana

" jadi ... biar ku tebak... ubi manis itu... bi dam ?"

Mendengar tebakan sang kakak yang benar, lee hwa terkejut

" itu..."

" jadi putri menyukai seorang rakyat biasa " sang kakak terkekeh

" kenapa orabeonim tertawa, walaupun dia terlihat dingin tapi dia baik dan selalu melindungiku"

" itu karena dia tau kau seorang putri "

" dia tidak tahu aku putri, aa.. kenapa orabeonim selalu membuatku kesal " lee hwa nampak marah sambil memukul – mukul punggung sang kakak

" baiklah... baiklah... maaf... tapi lee hwa – ya " nada suara lee gu nampak serius " lee hwa dengarkan aku sebagai putra mahkota sekarang "

" hee ?" lee hwa nampak tak mengerti

" berhentilah untuk mencari tahu apa yang akan membuatmu terluka nantinya, berhentilah menyelidiki sesuatu yang di luar kemampuanmu, jadilah lee hwa yang seperti biasanya, aku sangat senang jika kau tidak tau apapun tentang istana kecuali .... Mempunyai 2 orang kakak yang tampan tentunya " nada suara sang kakak berubah ketika di akhir kalimat

" apa orabeonim tau apa yang aku lakukan diluar ?"

" aku tau semuanya... jadi hentikanlah... kenyataan yang kau hadapi akan membuatmu terluka nantinya "

" tidak... aku tidak akan menyerah, aku akan menyelesaikannya walaupun apa yang ku hadapi sangatlah pahit nantinya "

" lee hwa... "

" putra mahkota bisa menurunkanku sekarang, kita sudah sampai di istana " kini lee hwa yang nampak membulatkan suaranya

Lee gu menurunkan adiknya, lee hwa memberi hormat dan masuk ke dalam istana di bantu sang dayang

B

AT THAT TIME [ TAMAT ]Where stories live. Discover now