(3) Sorry and Thank You!

5.7K 687 16
                                    

        "Dosen Seo menunggumu didalam". Dara yang menungguku di depan ruangan Dosen Seo langsung mendorongku untuk masuk. Kulirik jam yang berada di dalam ruangan itu dengan gugup. Lima menit lagi jam sebelas, pikirku.

"Kau sudah membanggakan nama Universitas kita dan terus meraih penghargaan, maka dari itu ini sertifikat dan hadiah untukmu". Dosen Seo yang sudah menungguku dari tadi langsung berbicara to the point dengan menyodorkan sebuah sertifikat serta amplop coklat yang lumayan tebal. Aku membungkuk sedikit lalu mengambil sertifikat serta amplop coklat itu.

"Terima kasih, Dosen Seo". Aku berkali-kali membungkuk hormat dengan senyuman kecilku.

"Kau boleh keluar". Persilahkannya padaku dan dengan patuh aku menurutinya.

Kuhela nafasku panjang setelah aku berada di luar bersama Dara dengan wajah sumringahnya.

"Selamat sahabatku!" Dia memelukku sangat erat sampai-sampai aku akan kehabisan nafas. Kupukul pelan punggungnya agar ia mau melepaskanku, setelah terlepas aku berbicara.

"Mau menemaniku ke kantor ByunStar?" Tanyaku padanya.

"Ah, bukannya aku tidak mau, tapi aku ada urusan dengan ChaeLin. Maaf ya Luna". Dipasangnya ekspresi menyesal lalu aku mengangguk dan menyunggingkan senyumanku lalu berujar, "tidak apa-apa, yasudah aku duluan ya, sampai jumpa di kelas nanti!" Setelah itu aku berlari menuju parkiran.

Mobilku melaju dengan kecepatan sedang, sedari tadi aku terus saja tersenyum seperti orang bodoh. Entah mengapa aku sangat senang akan perkataan CEO Byun. Astaga, kurasa aku benar-benar menyukainya!

"Permisi". Aku mengetuk pintu kaca itu lalu mendorongnya sampai terbuka menampilkan sang CEO tampan yang duduk di kursi kebesarannya membelakangiku dan menghadap ke dinding kaca mengkilap yang menampilkan aktivitas alam yang dapat ia lihat dari lantai 10 tempatnya berada.

"CEO Byun". Lirihku gugup.

Kulihat kursi itu berputar dan menampilkan wajah penatnya. Tapi sungguh, nafasku tercekat, aku ingin pingsan saat ini juga! Oksigen, aku butuh oksigen! Bagaimana tidak? Jasnya ia sematkan di senderan kursi lalu kemeja biru dongker dengan dasi hitam bermotif garis-garis yang ia longgarkan, lengan kemeja di gulung sampai siku, dua kancing kemeja atas yang terbuka membuat dadanya terekspos sedikit dan jangan lupakan rambut berantakannya. Dia sangat seksi!

Aku meremas ujung bajuku dengan gugup menatapnya yang balik menatapku dengan tatapan dingin itu. Ini bukan CEO Byun! Setauku CEO Byun selalu ceria?

"Kau, Luna?" Tanyanya dengan tatapan yang sangat dingin, menusuk mataku juga hatiku.

"Ah,ya, aku Luna". Kubungkukkan sedikit tubuhku lalu tersenyum kaku.

"Ada keperluan apa?" Otakku terputar kembali, kenapa dia bertanya? Bukankah dia yang menyuruhku untuk menemuinya tadi? Dan hey, nada bicara CEO Byun tidak seperti ini.

"Maaf, tadi CEO Byun sendiri yang menyuruhku untuk kemari". Jawabku dengan sangat sopan.

"Oh, Si Byun itu yang menyuruhmu, karena aku tak tahu apa yang ingin Byun sampaikan jadi sebaiknya kau pergi saja".

Sekujur tubuhku menegang, lidahku kelu, penampilannya, nada bicaranya, dan sifatnya. Ini bukan Byun BaekHyun.

"Maaf tapi kau Byun Baekhyun,kan?"

Brak!

Dia dengan mata menyala marah menggebrak meja. Mata elang itu menusuk mataku, wajah marahnya yang membuat aku takut setengah mati. Kutundukkan kepalaku menghindari tatapan itu, sungguh, aku sangat tak bisa melihat seseorang yang sedang marah.

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang