(19) The Past?

3.7K 439 10
                                    

     Entah perasaan bagaimana yang menghujam Baekhyun, yang jelas ia merasa sangat khawatir dengan keadaan Luna. Ia bahkan mengemudi dengan brutal dan perlu Dara tenangkan untuk menghentikan kepanikan Baekhyun. Sampai di rumah sakit, kepanikan Baekhyun semakin bertambah dengan banyaknya orang yang menunggu di depan ruang ICU.

Bibi YeSol tengah menenangkan Rara dan si kembar, Paman YoChun menggendong Nana. Sedangkan Rae Oh menggendong Sana yang dari tadi menangis histeris. Ayah Baekhyun juga berada di sana bersama seorang wanita muda seumuran Baekhyun.

"Bagaimana keadaan Luna?! Dia baik-baik saja kan?! Iyakan ayah?! Ayah katakan Luna baik-baik saja!" Racau Baekhyun kepada ayahnya.

"Kau berdo'a saja. Luna dan Xiumin sedang ditangani di dalam".

Baekhyun merosot, tubuhnya tiba-tiba lemas, dirinya terduduk lemas di lantai.

"Ini semua salahku, aku tidak mencegahnya pergi". Lirih Baekhyun.

"Baekhyun jangan menyalahkan dirimu". Dara menghampiri Baekhyun dan memeluk Baekhyun hangat.

"Luna akan baik-baik saja. Ingatlah, dia wanita yang kuat". Dara mengusap punggung Baekhyun mencoba menenangkan suaminya itu.

Kriet~

Pintu terbuka menampakkan dua dokter dan seorang suster yang menangani Luna dan Xiumin.

"Dokter bagaimana keadaan Luna dan Xiumin?" Tanya ayah Baekhyun langsung.

"Um, jadi begini. Nona Luna mengalami pendarahan serius di begian kepala dan patah tulang di kaki kanannya. Akibat pendarahan serius pada kepala yang menyebabkan kerusakan saraf, nona Luna akan mengalami koma selama beberapa bulan". Jelas dokter pertama.

"Sedangkan Tuan Xiumin hanya mengalami benturan ringan di kepala. Luka tuan Xiumin lebih ringan dari pada nona Luna karena mobil yang menabrak mobil tuan Xiumin tepat di bagian tempat nona Luna duduk".

Semua orang yang mendengar penuturan dokter -kecuali ayah Baekhyun dan wanita asing- manangis deras. Bagaimana bisa mereka menunggu Luna sadar yang bahkan tak bisa diprediksi kapan.

.

"Tuan putri bangunlah, jangan tidur seperti itu. Ada apa dengan wajahmu yang luka-luka? Tapi kau tetap terlihat cantik di mataku". Rae Oh, daritadi dia menggenggam tangan sepupu kesayangannya yang tengah tertidur pulas dengan masker oksigen dan alat-alat medis yang melekat di tubuhnya. Rae Oh menangia. Ini pertama kalinya Luna membuat Rae Oh menangis.

"Luna segeralah bangun sayang, kami semua menunggumu". Bibi YeSol mengusap kepala Luna lembut. Matanya sudah bengkak karena menangis berjam-jam. Sedangkan Baekhyun masih berada di luar. Ia tak sanggup dan tak berani melihat Luna yang terbaring di ranjang rawat selemah itu. Dari tadi Baekhyun maupun Dara menangis keras tersedu-sedu. Luna celaka di hari yang sama dengan hari pernikahan kedua Baekhyun. Ada rasa bersalah yang menyelimuti hati sepasang suami istri tersebut.

"Masuklah Baekhyun, Luna pasti senang jika kau berada di sampingnya". Bujuk Dara dan di balas gelengan lemah Baekhyun.

"Melihatnya selemah itu membuat aku merasa bersalah, Dara. Aku telah banyak menyakitinya". Tutur Baekhyun sambil terseguk-seguk.

"Tapi setidaknya kau lupakan dulu rasa bersalahmu. Luna mencintaimu dan dia menginginkan dirimu di sampingnya".

Setelah di bujuk oleh Dara akhirnya Baekhyun masuk. Rae Oh berpindah tempat membiarkan Baekhyun yang duduk di bangku tempatnya tadi.

"Maafkan aku Luna". Baekhyun menggenggam erat tangan Luna yang pucat dan dingin. Di ciumnya berkali-kali tangan sang istri.

"Maafkan aku". Isakan tangis Baekhyun membuat bibi YeSol dan Dara yang melihatnya ikut iba dan semakin sedih.

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang