(32) Two Days -vs- Five Days

2.9K 390 10
                                    

         "Jadi kau mau berlibur ke Pulau Jeju?!" Pekik Xiumin yang tengah berhadapan dengan Luna yang duduk di tengah kasur melipat kakinya sambil menatap Xiumin dengan puppy eyesnya berniat untuk meluluhkan lelaki berwajah imut itu. "Ayolah sekali ini saja oppa, lagipula kau mau aku mati kebosanan disini?" Xiumin menggeleng sambil beseru, "jangan harap aku mengizinkanmu." Luna mengerucutkan bibirnya sebal.

"Kalau kau tak mau menemaniku, aku bisa meminta Jongin pergi bersamaku."

"Jongin sibuk dengan kuliahnya!"

"Hayeon kan ada, dia pasti mau menemaniku."

"Kau tau Hayeon polisi detektif yang sibuk? Jangan harap itu terjadi."

"Baiklah kalau begitu aku pergi sendiri saja!"

"Kau gila?!"

"Iya aku gila, kau mau apa?"

"Luna keberadaanmu sekarang tidak boleh diketahui publik, akan berbahaya untuk keselamatanmu."

"Astaga aku bisa memakai penyamaran." Kekeuh Luna yang membuat Xiumin menghembuskan nafasnya kasar, "baiklah, dua hari!" Luna melotot lalu menyergah, "lima hari!" Xiumin menghembuskan nafasnya lagi. "Dua hari atau tidak sama sekali." Luna menggertakkan gigi-giginya geram. Kenapa pria awet muda itu susah sekali diajak kompromi sih?

"Lima hari dan setelah pulang kita akan berkencan." Tawar Luna dengan percaya diri memasang wajah angkuh sambil melipat kedua tangan di depan dadanya.

"Aku tidak akan goyah, Luna."

"Kau menyukaiku, 'kan? Ayo berkencan dan jadi pasangan kekasih." Luna masih berusaha menerobos benteng pertahanan Xiumin yang lebih kuat dari tembok besar China.

"Aku memang menyukaimu, tapi aku tak sebodoh itu untuk menerima tawaran palsumu."

"Ini tidak palsu sama sekali, oppa."

"Aku tau kau mau menggoyahkan keputusanku,'kan? Jangan harap."

Luna meluruskan kakinya masih dengan tangan yang terlipat di depan dada. "Kenapa kau tidak percaya padaku sih?! Aku serius mengajakmu berkencan, asalkan kau memberi aku waktu lima hari saja di Pulau Jeju. Setelahnya kita impas." Sungut Luna dengan kekesalan yang memuncak ke ubun-ubunya.

"Aku tidak mau berkencan dengan seseorang yang bahkan tak memiliki perasaan yang sama denganku. Itu akan percuma. Lebih baik aku bekerja dan menghasilkan uang."

"Baiklah jika kau memaksa..." Luna menghembuskan nafasnya panjang, dirubah posisinya menjadi duduk di hadapan Xiumin. Manik mata kecoklatan miliknya mengunci mata Xiumin dengan intens. "Aku menyukaimu, oppa!" Seru Luna dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Aku tidak percaya, kau itu mencintai suam--

CUP!

Mata Xiumin meloto dengan lebarnya dengan sikap Luna yang tiba-tiba menciumnya. Bahkan Luna belum melepas tautan mereka, otak dan hati Xiumin benar-benar dibuat lumpuh oleh ciuman Luna ini. "Luna!" Xiumin mendorong bahu Luna pelan agar tautan mereka terlepas, pasalnya Luna sudah mulai berani menggerakkan bibirnya di atas bibir Xiumin. Jika Xiumin tidak menghentikannya, akan ada sesuatu hal buruk terjadi antara pria dan wanita yang hanya berdua di dalam penthouse.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Menciummu?"

"Luna, sudah kubilang kau itu mencintai suamimu, bukan aku."

"Benarkah? Siapa suamiku? Kenal saja tidak." Tutur Luna acuh tak acuh.

"Selama sebulan ini kau mengurusku dengan baik, memperhatikanku, khawatir padaku, menghiburku, dan menemani hari-hariku dengan leluconmu yang garing itu. Lalu, selama sebulan itu apa kau pikir aku tak merasakan apa-apa?"

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant