(41) Moon Hayeon X Kang Jung Ok

3K 391 14
                                    

       "Anak-anak ayo bangun!!" Luna dengan suara lantangnya berteriak membangunkan adik-adiknya yang masih tertidur. Ini sudah jam delapan pagi namun keempat adiknya itu belum memberi tanda-tanda kesadaran mereka. Xiumin yang baru masuk dengan sigap menggendong Sana lalu menggosok-gosokkan hidungnya di pipi gembil Sana sampai gadis kecil itu menggeliat dan membuka matanya perlahan. "Sudah pagi ya kak?" Tanya Sana dengan mata yang masih mengerjap-erjap lucu membuat Xiumin tak kuasa menahan gemas untuk tak mencium pipi Sana.

"Tuan putri harus segera sarapan lalu mandi, oke?" Sana mengangguk sambil tersenyum lebar saat Xiumin membawanya duduk di meja makan.

Sedangkan Luna yang melihat hal manis itu hanya menggeleng pelan dengan senyum simpul lalu kembali membangunkan si kembar Hana, Hera dan Rara.

"Wush!! Wonder women datang!!" Hayeon keluar dari kamar dengan Nana yang ada dipunggungnya. Nana tertawa geli saat Hayeon membawanya berlari menuju dapur dan mendudukkan Nana dikursi sebelah Sana.

"Kak Hayeon hebat!" Puji Nana dengan senyum yang membuat matanya nyaris menyatu. Sedangkan yang dipuji hanya tersenyum bangga kepada Xiumin yang menatapnya jengah dari seberang sana.

"Hebat apanya.." Xiumin berdecak tak senang lalu duduk di kursi berhadapan dengan Sana dan sukses mendapat tatapan mematikan dari Hayeon.

"Selamat pagi.." ketiga adik Luna yang baru saja datang mengambil mulai mengambil tempat, Hana duduk disebelah kiri Nana dan Hera duduk disebelah kanan Sana, sedangkan Rara duduk disebelah Xiumin yang lebih tepatnya berada diantara Xiumin dan Hayeon yang masing-masing memasang tatapan tak suka satu sama lain. Sedangkan Luna menempatkan diri disebelah kiri Xiumin.

"Pagi.." akhirnya Hayeon membalas salam ketiga adik Luna terlebih dahulu lalu diikuti oleh Xiumin.

"Omong-omong dimana Jongin?" Tanya Luma setelah menyadari bahwa bangku di ujung tengah belum ada yang mengisinya.

"Dia sudah berangkat kuliah jam tujuh tadi, sebelumnya ia sudah memakan roti sebagai sarapannya." Jelas Hayeon yang membuat Luna menganggukkan kepala seakan memberi isyarat bahwa dia paham.

"Hari ini aku dan Hayeon akan pergi ke suatu tempat, kau tak apa kan kutinggal?" Tanya Xiumin yang dibalas anggukan cepat oleh Luna.

"Semoga rencana kali ini berhasil."

Keduanya mengangguk, namun ada yang berbeda. Xiumin menampakkan ekspresi sedih. Karena biasanya Luna akan bertanya kapan ia pulang atau sekedar bermanja sebelum pergi, kali ini terlihat beda. Dia hanya menyunggingkan senyuman tipis sebelum mengucap kalimat penyemangat yang sejujurnya sama sekali tak menyemangati Xiumin.

Mobil audi hitam yang membawa Xiumin dan Hayeon itu terparkir didepan sebuah rumah minimalis yang terlihat sepi. Xiumin dengan ragu menoleh kepada Hayeon, "apa kau yakin dengan rencana ini?" Hayeon hanya membalas dengan gidikan bahu lalu melempar map merah yang ada dipangkuannya ke jok belakang sebelum ia keluar terlebih dahulu dari mobil. Melihat hal itu, Xiumin cepat-cepat mengekori Hayeon dan akhirnya mereka sampai di depan pintu rumah tersebut.

"Mencari siapa, ya?" Pria berkisar empat puluhan bertanya dengan wajah datar ketika membuka pintu dan mendapati Xiumin bersama Hayeon disebelahnya.

"Apa benar ini kediaman Kang Jung Ok?"

Pria itu mengangguk, ada raut cemas saat mengamati Hayeon yang memakai baju tak biasa. Gadis itu memakai setelan serba hitam. Celana hitam dan jaket kulit hitam, rambut panjangnya diikat kebelakang dan mimik wajahnya yang tegas membuat pria itu sedikit memendam rasa takut. "Ya benar, saya Kang Jung Ok sendiri.." gumamnya pelan.

Xiumin memundurkan langkahnya ketika Hayeon memberi aba-aba untuk melancarkan aksi. Tangannya meronggoh sesuatu dibalik jaketnya lalu menunjukkan kartu identitas kepolisiannya dihadapan Jung Ok. "Saya Moon Hayeon, petugas kepolisian yang diperintahkan menangkap anda atas tuduhan pembunuhan berencana dengan bukti-bukti yang telah kami kumpulkan." Kang Jung Ok melebarkan matanya terkejut, cepat-cepat ia tutup pintunya dan membuat Hayeon tertawa sumbang. "Baiklah, aku senang bermain-main terlebih dahulu." Kalimat yang terdengar mengerikan ditelinga Xiumin membuatnya bergidik ngeri. Gagis tangguh itu mengeluarkan pistol kecil dari saku celananya lalu menembakkan asal kejendela kaca rumah Jung Ok.

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang