(5) Super Special, Xiumin

4.4K 535 7
                                    

        "Luna nenek--
suara dari Bibi YeSol terhenti ketika melihatku berada dalam pelukan Xiumin. Sadar akan hal itu, aku langsung mendorong dada Xiumin dan menghampiri Bibi YeSol. "Ada apa!? Bagaimana keadaan nenek?" Aku panik, air mata berlinang deras dari mata Bibi YeSol. Apa ini kabar buruk?

"Kau harus merelakannya,Luna".

Dug!

Nafasku langsung sesak, lututku lemas, aku tak sanggup menopang berat badanku dan hampir terjatuh membentur lantai jika saja tidak ada sebuah tangan yang menahanku dari belakang. Aku tidak tau dan tidak peduli siapa itu, duniaku rasanya runtuh bagai langit menimpaku dan laut menenggelamkanku. Apa ini nasib burukku selanjutnya? Nenek meninggalkanku?

"Luna". Suara khas pria itu berasal dari seseorang yang menahan lenganku sekarang, itu Xiumin. Tapi aku sungguh tak peduli dengan siapapun sekarang! Aku menundukkan kepalaku dan menangis sejadi-jadinya. Aku melepas paksa tangan Xiumin dari lenganku lalu berlari menuju tempat dimana nenek berada. Aku terus berlari tanpa memperdulikan teriakan dari Xiumin maupun Bibi YeSol. Intinya sekarang, aku harus melihat nenek!

"Nenek!!! Nenek jangan pergi!!!!" Saat aku sampai, aku tak sanggup lagi menahan tangis dan teriakanku karena disaat yang sama aku menapakkan kaki di depan ruang ICU itu, ranjang beroda terdorong keluar melalui pintu dan menampakkan tubuh terbujur kaku dari nenek yang ditutupi kain putih. Aku langsung memeluk seakan tak rela melepaskan nenek begitu saja.

"Nenek!! Nenek bangun!" Kuguncangkan tubuh yang tertutup kain itu berharap keajaiban akan datang dan menghidupkan kembali nenek. Namun, sepertinya harapanku pupus karena itu tidak akan mungkin terjadi.

"Luna". Bibi YeSol yang baru saja datang langsung menarikku lalu memelukku membiarkan ranjang beroda itu terdorong oleh beberapa suster yang aku yakin akan membawa nenek ke ruang mayat.

"Jangan ambil nenekku! Suster berhenti!" Kehisterisanku membuat paman YoChun harus ikut menenangkanku. Tapi sungguh hatiku sangat sakit, Ya Tuhan, kembalikan nenek.

"Luna, jangan seperti ini". Lirih Bibi YeSol dengan suara seperti habis menangis dan aku langsung berujar, "bibi, nenek tidak akan pergi kan?" Bibi YeSol diam dan tidak sama sekali menanggapi perkataanku. "Bibi bicaralah! Nenek baik-baik saja kan? Atau ini hanya mimpi?" Kupukul berkali-kali badanku sendiri berharap akan terbangun jika ini memang mimpi, mimpi buruk yang membuatku takut setengah mati.

"Ini bukan mimpi, Luna. Nenek sudah tenang disana". Tubuhku merosok ke lantai, aku menangis sekeras mungkin dan berpikir, apa aku harus mati untuk mengakhiri penderitaanku ini?

-xXx-

"CEO dari ByunStar, Byun Baekhyun yang dua minggu lalu mengalami koma akhirnya sadar, dia adalah satu-satunya korban yang selamat dalam kecelakaan yang menghebohkan masyarakat Korea Selatan akibat terlibatnya dua orang penting dalam kecelakaan tersebut. Dan kabar menyedihkan datang dari Na Na Yeong. Ketua ChoiSung Corp itu dinyatakan meninggal dunia saat berada di rumah sakit".

Segera ku raih remote tv lalu ku tekan tombol untuk mematikan tv yang menyiarkan berita laknat itu. Aku membanting tubuhku ke kasur lalu menyembunyikan wajahku di balik bantal. Ini sudah dua minggu sejak kepergian nenek, tapi aku masih saja merasa sedih.

"Kakak.."

Aku memunculkan wajahku dari balik bantal untuk melihat ke arah pintu dimana Rara dan Hera berada di ambangnya.

"Masuklah". Titahku dengan pelan lalu kembali menyembunyikan wajahku di balik bantal.

"Sudah dua minggu kakak tidak kuliah dan bekerja, sebaiknya kakak mulailah aktivitas kakak seperti biasa untuk hari ini". Suara Rara sampai ke telingaku dengan jelas. Ku singkirkan bantal yang menutupi wajahku lalu ku tegapkan badanku dan menatap mereka. "Kakak masih--

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Where stories live. Discover now