(12) It Hurts

3.6K 473 15
                                    

    Ini masih pukul 5 pagi tapi Luna sudah bangun, ia tak menghiraukan betapa pegal badannya akibat pesta kemarin. Jangan harapkan mereka melakukan hal 'itu' terjadi karena nyatanya seranjangpun tidak. Kronologinya, setelah pesta selesai, Baekhyun dan Luna ke sebuah apartement mewah, mereka beristirahat disana. Karena kebetulan di dalam apartement itu ada dua kamar, akhirnya mereka sepakat untuk tidur di kamar masing-masing. Baekhyun dan Luna sengaja menginap di apartement yang sama agar semua orang menyangka mereka akan bersenang-senang berduaan, padahal nyatanya tidak sama sekali. Berpicara panjang pun tidak ada. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Karena mengingat bahwa ia telah menjadi seorang istri sekarang, di pagi hari yang dingin ini Luna mandi dan merilekskan tubuhnya dengan berendam. Cukup lama, tapi untungnya saja Baekhyun belum bangun dan ini masih sangat pagi jadi dia tidak perlu  terburu-buru untuk menyelesaikan kegiatannya.

Setelah selesai berendam, Luna telah siap dengan pakaian biasanya. Rambut panjangnya di ikat cepol mengekspos leher putihnya. Ia merapikan kamar lalu beranjak ke dapur untuk membuat sarapan pagi, ini sudah jam 6 pagi dan ia baru saja memulai masaknya.

Saat sedang memotong-motong bawang bombay, Baekhyun tiba-tiba berada di dapur dan berkata, "kau tidak usah masak, pagi ini aku akan sarapan bersama Dara di luar sekalian aku ingin lari pagi bersamanya".

Deg!

"Aw!" Ringis Luna kesakitan ketika perkataan Baekhyun tidak hanya menyayat hatinya namun juga menyayat tangannya. Bombay itu berhasil membuatnya berakting ketika Baekhyun menanyakan keadaanya.

"Kau kenapa menangis?"

"Tidak apa-apa, mataku hanya pedih karena bawang bombay ini  ternyata lebih pedih daripada bawang merah". Ya, Luna berbohong, bahkan ia menyembunyikan tangannya yang sedari tadi mengeluarkan darah.

"Yasudah, aku pergi. Dara pasti menungguku".

Setelah benar-benar menghilang, Luna menangis sejadi-jadinya.

"Bukan hanya bawang bombay yang membuatku menangis, tapi  kau juga Baekhyun. Perkataanmu bahkan lebih kejam daripada Je Seok". Lirih Luna.

"Hufftt, Choi Luna, kau harus kuat, lagipula ini semua palsu. Jangan jatuh terlalu dalam!" Ucap Luna menyemangati dirinya sendiri, bahkan dia melupakan tangannya yang masih terluka.

"Astaga tanganku!" Pekik Luna.

Setelah menyelesaikan masakan, Luna akhirnya memakannya sendirian, ia tersenyum miris ketika melihat sebuah mangkuk berisi sup di depannya yang ia sajikan untuk Baekhyun. Walau di seberang sana kosong, dimata Luna ia tengah membayangkan begitu indahnya jika Baekhyun duduk disana dan sarapan dengan tenang bersamanya. Namun, tiba-tiba ia menepis khayalannya.

"Tidak, kau tidak bisa seperti ini Luna".

Setelah sarapan, Luna membereskannya dan mencuci piring. Ia berjalan ke kamarnya dengan semangat. Ia telah bertekat akan memulai hidup barunya lebih semangat walaupun ia sama sekali tak diperdulikan oleh Baekhyun. Luna menyalakan laptopnya dan mengerjakan tugas-tugas kuliah yang belum ia selesaikan.

Sangking seriusnya, ia bahkan tak sadar bahwa Baekhyun telah pulang dan sedang menonton televisi di ruang santai bersama Dara. Entah mengapa, Luna tiba-tiba saja haus dan berniat untuk mengambil air minum di dapur.

Namun, saat Luna sampai di dapur, ia bisa melihat kemesraan Baekhyun merangkul Dara dan tertawa bersama Dara. Baekhyun tak sadar bahwa Luna memperhatikan mereka daritadi. Saat Luna menumpahkan air ke gelas dari botol pun perhatiannya tak lepas dari pasangan kekasih romantis tersebut sampai air yang ia tuang tertumpah dan merembes kemana-mana.

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Where stories live. Discover now