(36) The secret in Jeju Island 2

2.8K 393 4
                                    

        mendungnya awan yang diselimuti kabut tebal dengan jatuhnya air hujan menghantam bumi membuat pria bermarga Byun terusik akan suaranya. Ditarik selimut sampai menutupi ujung kepalanya untung mencegah dingin itu  menembus kulit mulusnya. Matanya terbuka perlahan dengan decakan pelan, "kenapa dinginnya menusuk sekali? Padahal ini hanya hujan.." didudukkan dirinya di atas kasur dengan rambut berantakan dan wajah bantal khas bangun tidur.  Namun tak bisa dipungkiri, ketampanan yang ia miliki tak akan pernah berkurang satu sentipun.

Setelah mengumpulkan nyawanya yang bertebangan dimana-mana, kesadarannya telah pulih sepenuhnya. Matanya membelalak ketika menyadari tempat asing yang tak pernah ia datangi sebelumnya. Mata sipit itu mengerjap beberapa kali mencoba mengingat hal-hal yang terjadi sebelum ia tidur namun nihil. Tak ada yang ia ingat.

"Shit! Seo Je Seok, brengsek!" Menyadari dirinya telah terkendali beberapa minggu oleh jiwa Je Seok, Baekhyun mengumpat kesal. Buru-buru dilangkahkan kakinya keluar dari kamar yang bisa dikatakan sangat megah tersebut.

Pemandangan pertama yang Baekhyun liat adalah luasnya rumah tersebut dengan perabotan serba mewah dan bernilai jual tinggi. Dibawa tubuhnya kebalkon lantai dua untuk menerawang kebawah, sungguh. Ini bukanlah sebuah rumah. Pikir Baekhyun.

"Apa ini villa?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Dilihat tangga berlilit di sisi kanan dan kiri balkon menuju lantai dasar. Baekhyun memilih tangga bagian kanan dan mengambil langkah cepat untuk menemukan seseorang di bawah sana yang kemungkinan bisa memberinya informasi tentang apa yang terjadi selama Je Seok menguasai tubuhnya.

"T-tuan, su-sudah--"

"Kau?" Baekhyun menyipitkan matanya menerawang pria yang umurnya pertangahan 50 tahun dengan wajah yang tidak asing dimata dan memorinya.

"Tunggu.." Si Byun itu mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di dagu mencoba mengingat-ingat, siapa lelaki itu?

"Apa ini orang tuamu?"

"Iya, ini ayahku Choi Jun Won dan ini ibuku Shim Ga Eun."

"Wajah ayahmu mirip sekali denganmu."

"Tentu saja, aku kan anaknya."

Baekhyun membelalakkan matanya ketika mencapai ingatan masa lalunya bersama gadisnya yang kini sudah tenang di alam lain. Mata Baekhyun menatap pria tua itu dengan sendu, mengungkapkan betapa merasa bersalahnya ia telah membuat putri sulung pria itu menderita selama bersamanya.

"Tuan.." lirihan penuh ketakutan dari pria yang sedari tadi menunduk lemah dengan suara bergetar itu membuat Baekhyun rapuh. Ia menggeleng lalu mendekati mantan ayah mertuanya. Namun, entah apa yang membuat pria tua itu takut, ia memundurkan langkah menjauhi Baekhyun masih dengan kepalanya yang menunduk.

"Choi Jun Won," pria tua itu memberanikan diri menonggak dan menatap Baekhyun heran ketika mendapati pria itu dengan senyum pedih dan mata yang berkaca-kaca.

"Choi Luna.." Jun Won mengerutkan dahinya ketika mendengar nama putri sulungnya disebutkan.

"Tuan, aku mohon jangan sakiti putriku.." Jun Won berlutut memeluk kaki Baekhyun yang ia kira adalah si kejam Je Seok. Dengan cepat Baekhyun ikut berlutut melepas pelukan Jun Won dari kakinya. Ia menangis tersedu-sedu di depan ayah kandung orang yang telah ia sengsarakan.

Baekhyun menggeleng ditengah tangisannya, "maafkan aku ayah mertua.." Baekhyun bersujud di depan Jun Won. Sedangkan lelaki Choi itu tersenyum lega, "kau... Baekhyun?" Tanyanya ragu dan dibalas anggukan lemah oleh Baekhyun.

Jun Won mengangkat tubuh Baekhyun untuk menghadapnya, ia tersenyum begitu tulus tanpa ada rasa marah. "Terima kasih telah menjaga anakku.." Baekhyun menggeleng, ia masih tak sanggup mengeluarkan suaranya.

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Where stories live. Discover now