(28) Plan to Fake to Die

3.1K 422 6
                                    

     Hayeon yang terkejut atas perlakuan dan perkataan Xiumin hanya bisa mematung, kakinya bagai dipaku hingga terasa berat untuk melangkah. Darahnya berdesir hebat, apapun yang dilakukan Xiumin kepadanya selalu berefek besar pada Hayeon. Merasa canggung, ditarik tangannya dari genggaman Xiumin lalu berujar, "aku akan membantu sampai semuanya tuntas." Setelah mendengar balasan Hayeon, Xiumin tersenyum tulus. Keduanya kembali berjalan berdampingan walau Hayeon masih merasa tertegun akibat sikap Xiumin tadi.

"Aku penasaran bagaimana kau bisa mengumpulkan banyak data seakurat itu dan menutupnya dengan sangat rapi. Bahkan aku tak bisa menebakmu. Sejujurnya aku pikir yang mengirimi aku pesan-pesan itu adalah seorang lelaki." Tutur Xiumin.

"Itu semua karena aku detektif."

"Aku tahu, tapi tetap saja aku masih tak percaya."

"Ini memang sulit dipercaya."

"Lalu bagaimana kau bisa masuk ke rumah Baekhyun dan mendapatkan foto serta rekaman suara ayah Baekhyun?" Tanya Xiumin, mereka masih berjalan dengan santainya.

"Tentu saja aku memakai otakku, aku berpura-pura mengantarkan album foto pernikahan yang sengaja aku simpan untuk menyusun strategi ini. Dan bodohnya ayah Baekhyun tak menyadari sama sekali."

Xiumin mengangguk-anggukan kepalanya, "jadi selama aku di rumah sakit Yonsei pertemuan kita tidak secara kebetulan?" Tanya Xiumin lagi.

"Iya, aku selalu mengikutimu dan mengawasi Luna. Aku mengirim dokter untuk waktu-waktu tertentu yang mengancam keselamatan Luna, aku menyuruh Jongin pergi ke pos CCTV di lokasi kecelakaanmu, dan aku juga yang menitipkan berkas Kang Jung Ok kepada kakakku."

Xiumin menyerngit lalu menghentikan langkahnya untuk menatap Hayeon, "kakakkmu? Jangan bilang dokter Moon Hankyung?" Hayeon tersenyum lalu mengangguk.

"Iya, dia kakakku." Setelah itu Hayeon berjalan mendahului Xiumin.

"Wah, tak bisa dipercaya kau handal juga." Puji Xiumin yang membuat hati Hayeon bersorak ria.

"Itulah kelebihanku."

"Tapi kenapa kau tak menyelidiki kasus ini bersama timmu?" Tanya Xiumin penasaran. Sebenarnya Hayeon bisa saja muak untuk meladeni pertanyaan-pertanyaan Xiumin yang beruntun, tapi itu tidak berlaku sama sekali, sungguh ia malah senang bisa mengobrol lebih lama dengan Xiumin seperti saat ini. Terlihat dari guratan berbentuk bulan sabit di bibirnya yang tak pernah ia lepas semenjak berlangsungnya pembicaraan panjang itu.

"Sebenarnya kasus ini sudah ditutup, tapi melihat kejadian-kejadian aneh yang menimpa Luna membuat aku tertarik untuk menyelidikinya sampai tuntas. Aku merasa ada sesuatu rumpang yang harus aku isi dan selesaikan. Maka dari itu, aku melakukan ini secara diam-diam, atasankupun tak pernah tau bahwa aku masih melibatkan diri dalam kasus ini. Dan aku memberanikan diri menyelidiki kasus ini secara pribadi, tentu dengan bantuanmu juga."

Xiumin menghela nafasnya panjang, "terima kasih. Aku berhutang banyak padamu." Hayeon terkekeh pelan sebelum membalas, "ini semua atas kemauanku sendiri, jadi kau jangan merasa tak enak seperti itu."

"Ohya, dalam pesan yang kau kirim setelah menyembunyikan Luna, kau mengatakan bahwa pembunuhan Luna sedang direncanakan? Kau tahu darimana?"

"Aku sudah bilang, aku detektif, aku bisa mengetahui apapun. Yang jelas, keselamatan Luna adalah yang terpenting, kau tak ingin 'kan Luna mati sia-sia ditangan orang jahat?" Dalam kalimatnya tersebut menyimpan pilu yang susah payah Hayeon tahan. Semua ia lakukan semata-mata demi Xiumin. Demi kebahagiaan pria imut tersebut.

"Lalu apa rencanamu? Seberapa keraspun kita menutupi keberadaan Luna, ayah Baekhyun pasti punya seribu cara untuk menemukannya."

"Aku terpikir sebuah ide gila yang mungkin akan kau tolak, tapi sungguh ini satu-satunya cara untuk menyembunyikan Luna secara aman selagi kita mengungkap semuanya."

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Where stories live. Discover now