(6) Because Baekhyun

4.5K 512 7
                                    

        "Kakak Xiumin!" Pekik Sana dengan gembira ketika ia keluar, Xiumin sudah berada di bangku taman kecil pekarangan rumahnya dengan sebuah buku yang ada di pangkuannya.

Sana yang keluar bersamaku tiba-tiba berlari meninggalkanku dan menghampiri Xiumin

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Sana yang keluar bersamaku tiba-tiba berlari meninggalkanku dan menghampiri Xiumin. "Woah!" Xiumin langsung berdiri dan menangkap Sana kedalam pelukannya. "Kakak Xiumin, itu apa?" Tunjuk Sana pada buku yang ada di bangku.

Xiumin mengambilnya lalu memberikan buku tersebut ke Sana, "ini buku dongeng Cinderella untuk Sana". Xiumin lagi-lagi mengukir senyuman manis yang membuat Sana ikut tersenyum.

"Terima kasih kakak". Ujar Sana dengan suara imutnya. "Sama-sama Sana". Diusapnya kepala Sana pelan sambil mengeluarkan senyum itu.

Ah,kenapa aku jadi gugup seperti ini?

"Um, Xiumin". Gumamku ketika aku sudah berada di depannya.

"Oh, Luna, apa kita membuat janji untuk memakai baju putih seperti ini? Hahaha". Xiumin yang awalnya berjongkok di depan Sana langsung berdiri menatapku cerah, oh kurasa dia memang tampan. Lihatlah tangannya ia taruh di kedua saku celananya. Dan hey, benar juga. Kami memakai baju berwarna putih tanpa membuat janji. Kebetulan sekali!

 Kebetulan sekali!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Kau cantik".

BLUSH!

Pipiku langsung memerah tomat ketika ia memujiku, segera saja kualihkan agar aku tak semakin salah tingkah dibuatnya. "Ayo kita berangkat, sudah jam 7".

"Oke! Ayo kita pergi!" Xiumin menggendong Sana menuju mobil dan seperti biasa, Sana duduk di pangkuan Xiumin.

Sepanjang jalan, hanya Sana dan Xiumin saja yang saling mengobrol sedangkan aku diam tanpa mengeluarkan suaraku. Entah kenapa, masih terpikirkan oleh kejadian di rumah sakit kemarin. Lukanya benar-benar membekas di memoriku.

"Kenapa kakak Xiumin tidak menikahi kakak Luna saja? Kakak Xiumin kan orang yang baik, tidak seperti kakak cina yang jahat".

Aku tersadar ketika mendengar kalimat Sana, ternyata bukan hanya aku yang terkejut, tapi Xiumin juga. Kami saling menatap lalu mengalihkan pandangan karena canggung.

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt