(22) Kang Jung Ok

3.2K 425 13
                                    

    [Kau temuilah dokter bernama Moon Han kyung, dia menyimpan berkas identitas dan riwayat hidup pria yang menabrakmu]

Xiumin menatap Luna sesaat lalu berujar, "aku pergi sebentar tak apa, kan? Aku akan segera kembali". Setelah itu Xiumin langsung berlari keluar untuk mencari dokter bernama Moon Han Kyung tersebut. Setelah bertanya kepada resepsionis, dia akhirnya menemukan ruangan sang dokter.

Tok! Tok! Tok!

"Masuklah". Suara dokter tersebut terkesan tegas dan dingin. Xiumin dengan ragu memegang ganggang pintu dan membukanya.

"Apa perlu apa menemuiku?" Dokter itu dengan ekspresi datarnya menatap Xiumin tajam.

"A-apa benar anda Dokter Moon Han Kyung?" Tanya Xiumin gugup.

"Iya benar, apa kau pria bernama Xiumin?" Tebak sang dokter berparas cantik itu. Xiumin mengangguk cepat sambil tersenyum.

"Ini berkasnya". Disodorkan sebuah map merah kearah Xiumin dan dengan hati-hati Xiumin ambil.

"Kau bisa pergi sekarang".

"Ah,ya, aku permisi dulu".

.

"Aku baru pertama kali bertemu dokter secuek itu, padahal dia sangat cantik". Gumam Xiumin sambil berjalan santai menuju ruangan Luna. Namun, saat sudah dekat, ia melihat orang asing keluar dari kamar Luna. Saat ia mau mengejarnya, pria tersebut lebih dulu menghilang.

"Aneh sekali". Saat Xiumin baru menginjakkan telapak kakinya di ambang pintu, tiba-tiba matanya melotot sampai hendak keluar. Luna kejang-kejang dengan masker oksigen dan selang infus yang terlepas. Monitor di sebelahnya sudah berbunyi tak beraturan. Lagi-lagi Xiumin harus berlari memanggil dokter.

"Silahkan tunggu diluar, kami akan menangani nona Luna". Dokter dan beberapa suster datang membawa alat-alat medis dan salah satu suster membawa Xiumin yang diambang kepanikan keluar dari ruangan Luna dan menuju ke ruang CCTV untuk memastikan siapa orang asing yang menjadi tersangka utama buruknya kondisi Luna saat ini.

"Permisi pak, saya mau melihat CCTV beberapa menit yang lalu, karena orang asing keluar dari ruangan teman saya dan setelah itu kondisi teman saya memburuk".

"Oh silahkan nak".

Xiumin dengan cekatan memutar undur rekaman CCTV di sekitar ruangan Luna. Indera penglihatannya menangkap sosok yang sama saat ia menonton rekaman CCTV dari pengirim pesan tak bernama.

"Inikan pria yang sengaja menabrakku?" Gumam Xiumin sambil memicingkan matanya.

"Iya aku yakin ini dia!"

Xiumin memeriksa CCTV di depan lobi dan pria asing itu bertemu dengan pria paruh baya. Mereka berbincang sesaat lalu tertawa jahat dan pergi dari sana. Percayalah, pria paruh baya yang Xiumin lihat lagi-lagi adalah ayahnya Baekhyun.

"Sial! Apa rencana mereka sebenarnya!" Umpat Xiumin sambil memukul meja di depannya.

"Ada apa, nak?" Tanya penjaga ruangan itu dengan wajah penasarannya.

"Tidak apa-apa pak, saya permisi dulu, terima kasih". Xiumin keluar dari ruang CCTV tersebut dan berjalan kembali ke depan ruangan Luna. Ia mengintip dari kaca transparan di pintu ruangan Luna yang memperlihatkan dokter dan suster-susternya bekerja sangat serius menangani Luna.

"Brengsek! Kau brengsek Xiumin!" Umpat Xiumin dengan sumpah serapah untuk dirinya sendiri sambil membenturkan kepalanya ke tembok.

"Seharusnya kau tak meninggalkan Luna tadi!" Marahnya lagi.

"Kau bodoh! Kau brengsek Xiumin!" Tanpa dirasa, air bening jatuh tanpa izin keluar dari bendungannya. Sang pemilik mata tajam itu merutuki kesalahannya, tubuhnya merosot di tembok. Di cengkram kuat rambutnya. "Aku bersumpah akan menjebloskan pria itu!"

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Where stories live. Discover now