(29) Remember You

3.1K 417 17
                                    

      Semilir angin yang menari dengan lembutnya menyapu wajah Luna. Kursi roda yang Luna duduki tengah berjalan dengan dorongan Jongin. Mereka baru saja sampai di area taman rumah sakit yang langsung disambut hangat oleh bunga beraneka ragam dan warna. Luna tersenyum senang, akhirnya selama perjuangannya tiga bulan terbaring antara hidup dan mati di ranjang rumah sakit telah berakhir. Roda pada kursi yang ia duduki itu terhenti menghadap bangku taman yang tak lama setelah dihetikan, sosok Jongin terduduk disana. Dihadapannya.

"Terima kasih." Ucap Luna tiba-tiba membuat Jongin yang tadinya tersenyum melunturkan senyumannya.

"Untuk?"

"Merawat dan menjagaku."

Jongin tersenyum lalu mengangguk cepat. "Sebenarnya yang lebih lama menjagamu adalah Xiumin hyung dan Hayeon noona. Aku hanya baru minggu terakhir ini." Tutur Jongin membuat Luna mengangguk-anggukan kepala seolah mengerti apa yang Jongin bicarakan.

"Ohya, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Itupun kalau kau mengetahuinya."

"Tanyakan saja."

Luna berdehem singkat lalu bertanya, "kau kenal orang bernama Baekhyun itu?" Jongin mengerutkan keningnya lalu menggeleng. "Aku saja baru mengetahui namanya saat kau koma. Kau terus menyebut nama itu, sampai aku sedikit khawatir."

Luna menghela nafasnya panjang, ia benar-benar bingung siapa sosok Baekhyun di dalam hidupnya. Dia sendiri tak mengerti kenapa bisa hanya bagian Baekhyun yang ia lupakan dan sama sekali tak ia ingat walau setitik saja. Bahkan nama itu terdengar asing di telinganya. "Tentang aku yang sudah menikah, kau tahu?"

"Kalau fakta itu aku tahu jelas. Hayeon noona pernah bercerita padaku, katanya kau sudah menikah satu tahun yang lalu dan dia adalah photographer di pernikahanmu."

"Lalu apa lagi yang kau ketahui?"

Jongin menatap manik mata obsidian Luna dengan cemas dan ragu, ia tak tega mengatakan fakta tentang pernikahan Luna yang menyedihkan itu. "Kau yakin ingin mendengar ini? Aku takut menyakitimu." Dan dengan cepat Luna mengangguk antusias. Rasa penasaran Luna yang tinggi membuatnya tak memikirkan apa akibat selanjutnya diakhir penjelasan Jongin nanti.

"Jadi, kau menikah dengan paksaan seseorang, aku juga tak tahu siapa. Hayeon noona bilang, suamimu memiliki wanita lain karena tidak mencintaimu, terlebih kau yang... maaf--" Jongin memotong kalimatnya karena hatinya benar-benar berat mengatakan fakta menyakitkan itu.

"Kenapa? Lanjutkan saja."

Dengan berat hati Jongin melanjutkan, "Kau tidak bisa mengandung."

Deg!

Luna mematung, nafasnya tertahan dan ludahnya seakan tercekat di tenggorokan. "Tidak bisa mengandung?" Jongin mengangguk lemah. Ia merasa bersalah telah mengatakan semuanya.

"Maafkan aku."

Luna yang melihat Jongin tertunduk lesu langsung menggeleng cepat dan meraih bahu Jongin membuat Jongin menonggak kembali. "Aku baik-baik saja 'kok. Jangan berasa bersalah." Luna tersenyum dengan tulus menenangkan hati Jongin. Mata mereka bertemu dan jujur saja pandangan Jongin terkunci oleh mata indah Luna.

"Aku sungguh tak mengerti, kenapa suamimu dengan bodoh menyia-nyikan wanita sebaik dan secantik ini." Tidak! Itu bukan dari kemauan Jongin. Kalimat itu keluar dengan sendirinya tanpa Jongin sadari. Luna menatap Jongin heran, setelahnya ia terkekeh melihat wajah Jongin yang menurutnya lucu.

"Oh! Aku mengatakan apa tadi?!" Panik Jongin melihat Luna tertawa renyah dengan cantiknya.

"Tidak ada."

Fate Desultory [Baekhyun Fanfiction-COMPLETED✅]Where stories live. Discover now