Part 1 {Taruhan konyol}

307K 10K 79
                                    

"Aidan...! Lo nggak bosan dengan hidup lo yang monoton itu?" tanya Damar menghentikan aktivitas pria bernama Aidan sejenak. Pria itu kemudian balas menengok kearah Damar dengan kening berkerut.

"Maksud lo?" ucapnya bingung.
Damar mengela napasnya, kemudian menyenggol lengan Tyo pelan.

"Jelasin Yo" perintahnya pada pria disampingnya. Tyo lantas mengangguk kemudian menatap Aidan.

"Gue yakin lo juga bosen sama hidup lo! Kerjaan lo kalau nggak kerja pasti ngumpul-ngumpul bareng kita. Sama kayak gue dan Damar, ngebosenin!".

"Terus?".

"Lo nggak berniat untuk Experience? cari pengalaman baru? biar hidup kita terasa hidup!".

Aidan mengerutkan kening mendengar ungkapan Tyo. 'Hidup terasa hidup?' Sedikit aneh kedengarannya, tapi sepertinya menarik!.

"Terus apa yang lo berdua rencanain?" Aidan menatap keduanya menyelidik, pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan. Dan firasatnya kali ini mengatakan ada yang tidak beres.

"Ayo kita taruhan!" ujar Damar to the point. Tyo mengangguk seraya tersenyum simpul. Keduanya langsung memandang Aidan meminta jawaban.

"Apa yang special dari itu?" tanyanya datar sambil bersidekap.

"Imbalannya kita dapat 2 Apartement mewah sekaligus"

"Apartement?" ujar Aidan sedikit tertarik, Damar mengangguk mantap.

"Masing-masing dari kita harus menyumbang 1 Apartemet mewah sebagai taruhannya! Jika diantara kita menang maka akan ada 3 Apartement. Bagi pemenang hitungannya 2, karena Apartement milik si pemenang akan tetap menjadi miliknya" Damar menjelaskan, Aidan mengangguk paham.

Pria itu berpikir lagi, baginya lumayan jika seandainya ia yang memenangkan taruhan itu! tentu saja martabatnya akan semakin naik karena lebih kaya dari dua kawan karibnya itu!.

"Hanya itu?" tantang Aidan lagi. Damar menggeleng sembari menampilkan senyum evilnya.

"Lo bisa dapet bonus wanita cantik" lanjut Damar.

Alis Aidan bertautan, sedikit tidak mengerti. Baginya ia sungguh tidak tertarik jika hanya seorang wanita liar penjaja seks itu!.

"Gue bisa cari sendiri kalau cuma bonus tak menarik seperti itu!"
sinisnya.

"Lo bisa membangun keluarga!" sambung Tyo membuat Aidan yang mendengarnya hampir saja tersedak minumannya.

"Uhuk!...ap..apa maksudnya?"

"Tidak hanya satu, wanita tersebut ada tiga. Jadi bisa dipastikan masing-masing dari kita pasti dapat pasangan"

Tyo membetulkan letak kacamatanya sejenak kemudian mulai berbicara lagi.

"Mereka bukan wanita penjaja seks seperti yang lo pikirkan! Gue bisa jamin itu"

"Gue nggak yakin! masa iya ada wanita yang masih perawan mau dijadikan bahan taruhan kalian?" sindir Aidan tajam.

"Mereka berhutang budi sama gue. Jadi apapun yang gue minta mereka bakalan setuju kecuali kalau gue menjual mereka atau menjadikan mereka wanita malam!" jelas Tyo.

Ada rasa tidak percaya dibenak Aidan saat ini. Namun mengingat Tyo yang berbicara dan bukan Damar sepertinya ia lebih bisa mempercayai omongan pria berkacamata itu.

"Sayangnya hanya dua wanita yang benar-benar jelita, satu wanita lagi bertampang biasa" lanjut Tyo.

"Terus apa taruhannya?" tanya Aidan tak sabar. Namun kali ini sepertinya Damar yang akan menjelaskan.

"Hanya sebuah permainan biasa yakni Catur"

Aidan terhenyak mendengar jawaban Damar.

'Catur?'

Ah! apa mereka bercanda? Bahkan itu sangatlah mudah bagi Aidan!.

"Tolong katakan kalau kalian bercanda!"

Damar menggeleng kemudian diikuti Tyo.

"Kami sudah sepakat. Ini terasa adil karena aku tau kita bertiga bisa memainkannya"

Aidan mengangguk paham, tentu harus ia akui kalau mereka juga jago dalam bermain Catur. Ketiganya sering berlomba untuk memperebutkan gelar raja setiap bulannya. Namun tak pernah mutlak gelar tersebut dipertahankan oleh salah satu dari mereka. Bisa dibilang ketiganya sama rata soal urusan Catur.

"Pemenang di lomba ini sebagai penentuan partner kalian nanti" tegas Tyo lagi.

"Terus serunya dimana! Apakah hanya dengan main Catur, kita langsung bisa mendapatkan Apartement mewah? Ini benar-benar konyol!" cibir Aidan pada Damar dan Tyo.

"Tidak seperti itu! Tantangannya belum dimulai!" balas Tyo Sarkastik.

"Tantangannya ada setelah kalian mendapatkan pasangan! Dan tantangan itu harus kalian jalani jika tidak denda yang sangat besar menanti kalian! Bisa jadi Apartement kalian yang jadi taruhannya"

Aidan mengangguk mengerti. Ia yakin tak akan menyerah ditengah jalan! Bahkan dirinya sangat tertantang dengan taruhan konyol ini!.

Lihat saja nanti!

"Oke gue setuju" Aidan berujar datar. Ia yakin bisa memenangkan kedua Apartment itu dengan mudah. Hanya taruhan konyol namun dengan hadiah yang lumayan, tentu membuatnya sangat tertarik.

"Gimana dengan lo Dam?," tanya Tyo pada Damar. Pria itu mengacungkan kedua jempolnya tanda dia benar-benar setuju.

"Oke aku harap kalian tidak mundur ditengah jalan dan melakukannya hingga usai. Dan aku berharap kalian mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk perlombaan Caturnya! Karena bisa jadi semua tantangannya menyangkut partner kalian" jelas Tyo. Aidan dan Damar lantas mengangguk mantap.

🕊️🕊️🕊️

TBC..

note: Ini Repost ulang dengan memperbaiki beberapa kata yg salah. dan mengubah "POV" jadi sudut pandang orang ketiga. Namun sama sekali tidak merubah Alur cerita.
Bagi yang berkenan bisa baca ulang. Terimakasih untuk yang selalu setia. Luv kalian 💕

Bukan ZONK! Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt