Part 52 {Jiwa yang menyesal}

73K 3.6K 155
                                    

Tanpa henti lagi-lagi senyuman itu terlukis indah diwajah cantiknya. Sepanjang jalan gadis itu terus saja bersenandung menyanyikan seluruh daftar lagu bahagia dari penyanyi favoritnya

Sungguh, saat ini adalah salah satu hari bersejarahnya juga hari bahagia selama hidupnya. Penantiannya tak sia-sia ternyata. Cinta itu mungkin akan terbalas. Takkan adalagi kata 'cinta bertepuk sebelah tangan' yang begitu mengusiknya

Hari ini....Aksa mengajaknya kencan!

Sungguh, rasa bahagia luar biasa begitu mendominasi saat ini. Biarlah orang menganggapnya gila karena terus saja tersenyum tanpa sebab selama perjalanan. Yang jelas Gia takkan bisa menahannya untuk segala rasa bahagia ini!

"Gia!"

Menoleh cepat, ia mendapati Aksa sudah terduduk manis disalah satu kursi resto yang ada. Sedikit terkesiap Gia menatap Aksa tanpa berkedip.

Aksa-tersenyum-padanya

Satu hal yang baru untuknya. Perasaan berdebar yang begitu memabukkan membuatnya tersentak. Perasaan apa yang kini ia rasakan?!

"Hey! Giaaa....sini!"

Tersadar. Gia memandang Aksa tersipu. Bahkan rona merah begitu kentara di wajah cantik gadis itu

Dengan malu-malu tapi mau. Gia melangkahkan kakinya kearah dimana Aksa berada. Setelah sampai tanpa ia duga Aksa lantas bangkit dari duduknya, lalu menggeserkan kursi untuknya dan lantas mempersilahkannya untuk duduk

"Silahkan..." ujar Aksa ramah layaknya pelayan

Lagi-lagi Gia tersipu. Bahagia itu membuat hatinya membuncah senang, seolah ribuan kupu-kupu tengah menggelitik perutnya

"Makasih" Balas Gia dengan senyuman lebarnya

Aksa kembali duduk. Ia memandangi wajah cantik Gia dengan seksama. Membuat gadis itu kentara jelas tengah salah tingkah

"Kamu ternyata cantik ya" puji Aksa jujur

Gia tekejut. Setelahnya lagi-lagi ia tersipu tanpa bisa berkata kata. Debaran jantungnya semakin menggila membuatnya tak bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.

Ini....

Perasaaan ini diluar kendalinya!
Jika begini terus apa yang mesti Gia lakukan? Pergi kedokter kah? Tentunya Gia hanya takut jika semua ini gejala awal penyakit jantung!

🥀🥀🥀

Tak sesulit yang Aksa bayangkan sebelumnya, ternyata menjerat gadis lugu—nan bodoh seperti Gia itu sangat mudah baginya. Berbekal sikap manis yang menjijikan gadis itu kentara sekali terlihat bahagia. Dengan mudahnya ia terus melemparkan senyuman itu padanya

Meski Aksa sendiri akui bahwa gadis yang kini tengah terduduk di hadapannya memiliki kecantikan wajah layaknya barbie. senyuman manis nan mempesona yang bisa membuat kagum pria manapun. Namun tidak baginya! Sikapnya yang seperti itu malahan membuat Aksa mati-matian tak mengumpat karena ilfeel. Aksa benar benar membenci gadis yang agresif sepertinya!

Apalagi mengingat gadis yang kini terduduk dihadapannya itu memiliki darah yang sama dengan pria baj*ingan yang selama ini menerornya. Pria bodoh yang selama ini memperingatinya agar tak mendekati 'Gia' yang notabene merupakan Adik kandungnya.

Tentunya fakta itu semakin membuatnya membenci keberadaan dua saudara itu, apalagi setelah penelusurannya selama ini, bisa dipastikan bahwa pria itu a.k.a Aidan adalah orang yang ia cari selama ini sebagai jalan penghubung menemui pujaannya

"kak? Kenapa diam saja? Kakak tidak lapar?" tanya Gia tiba tiba sembari mengarahkan pandangan kearah hidangan yang baru saja tersaji. Caranya  berbicara kentara sekali gadis itu mencoba mencari perhatian aksa dengan suara yang  di buat se-imut mungkin

Bukan ZONK! Onde as histórias ganham vida. Descobre agora