Aidan mengajak Abel untuk menemui kedua orang tuanya. Tentu saja pria itu akan memperkenalkan dirinya sebelum pernikahan itu tiba. Entah bagaimana tanggapan keluarganya nanti terhadap 'calon' Aidan ini. Yang jelas jika mereka semua menolaknya, Aidan tetap akan bersikeras menikahi wanita ini secara diam-diam. Toh hanya itu yang bisa Aidan perbuat sekarang.
Sebenarnya Aidan juga tak ambil pusing jika memang keluarga Aidan tak merestuinya dan malah menolak wanita ini mentah-mentah. Tidak peduli wanita itu akan mendapatkan berbagai cercaan menyakitkan, terlebih oleh Gia, adiknya yang begitu fanatik dengan Idolanya yang sudah mati. Yang diperlukan Aidan saat ini hanyalah status 'menikah' yang Sah, untuk berhasil memenangkan taruhan konyol itu!
"Gue minta nanti lo jawab sebisanya kalau nyokap-bokap gue mulai mengintrogasi lo" ujar Aidan ketika pria itu baru saja keluar dari mobilnya. Ia lantas berjalan menuju pintu utama rumahnya dengan Abel yang membuntutinya dari belakang
Abel mengangguk mengiyakan. Namun matanya tak lepas memandangi setiap ke-elokan rumah Aidan yang begitu mempesona. Abel masih mengira-ngira seberapa besar kekayaan yang dimiliki keluarga Aidan ini? Bahkan hanya rumah saja rasa-rasanya sudah menyamai sebuah Stadion.
"Sekarang ayo masuk. Keluarga gue udah nunggu di dalam" Aidan kmbali berujar dengan cueknya. Lagi-lagi Abel hanya mengangguk dan langsung mengikuti langkah pria itu.Abel benar-benar terpana ketika ia baru saja memasuki rumah besar itu. Ternyata bukan hanya luarnya saja yang bagus namun didalamnya bahkan berkali-kali lipat bagusnya. Setiap Interior rumah ini benar-benar membuatnya takjub.
Entah berapa lama Abel membuka mulutnya lebar. Wanita itu melongo ancap kali Aidan membawanya menelusuri ruangan-ruangan di rumah besar ini untuk membawanya ke meja makan sesuai keinginan Aidan"Kontrol tuh muka, udah jelek juga! biasa aja bisa nggak sih?!" Aidan menegur wajah bego yang ditampilkan Abel. Untung saja wanita itu segera sadar. Secepat mungkin ia mengatur ekspresinya menjadi datar kembali.
"Bentar lagi kita sampai diruangannya. Gue minta lo iya-in aja setiap omongan gue nanti"
Abel mengangguk dengan malas. Tak lama kemudian keduanya sudah sampai ditempat yang sudah ditentukan.
BINABASA MO ANG
Bukan ZONK!
Romance"Jadi gue harap lo bisa akting" Abel mendongak menatap bingung Aidan "Akting? Untuk apa?" Aidan berdecak. "Hamil!" bentak Aidan ketus. Abel terkesiap Akting hamil? Padahalkan dirinya memang benar-benar hamil! Kegilaan macam apa lagi ini! "Gue harap...