4.Dihukum

2.2K 425 287
                                    

Jangan nantang matahari, kalo kamu liat matahari kelamaan nanti pas liat yang lainnya gelap, gak fokus. Sama kaya kamu nantang aku, kalo kamu kelamaan liat nanti sama yang lain gak fokus, karena fokusnya cuma ke aku.

-dari Badai untuk Raina

***

Badai mengelap keringatnya entah yang keberapa kali. Tangannya sesekali ia jatuhkan ke bawah, dan ketika Bu Lastri menegurnya, baru ia naikkan lagi tangannya membentuk hormat kepada bendera.

"Ehh, ehh, kasian deh my prince kepanasan!"

"Ihhh, Bu Lastri jahat bat dah sama my boy."

"Aduhh, keringetnya netes tuh, tampungin dah sana, sayang keringet cogan jatoh."

"Jilatin sono."

"Uluh uluh, sayangnya gue kok panas-panasan sih? Nanti kulitnya gosong loh."

"Bang, mau dipayungin sama dedek ga?"

"Sumpah tu adkel ganteng warbyazah! Mesti gue gebet tuh!"

Begitulah kira-kira omongan para siswi yang melihat pemandangan di tengah lapangan tersebut. Kenapa hanya Badai yang dihukum?


"Kenapa kalian berantem?" sentak Bu Lastri kepada dua cowok di depannya.

Randy hanya diam sambil terus memegangi luka-luka memar di wajahnya.

"Ya, karena kita lagi pengen aja," jawab Badai santai.

"Kamu ya," geram Bu Lastri. "Kalo ditanya tuh jawabnya yang bener! Coba jelaskan!"

"Aduhh, ibu udah kaya mantan-mantan saya aja, minta penjelasan mulu. Dasar cewek, memang tak pernah puas dan selalu menuntut," dengus Badai.

"Sudah, kamu jangan bicara! Biar dia saja yang jelaskan kalo kamu tidak mau!" bentak Bu Lastri frustasi.

"Jadi Randy, kenapa kalian bisa berantem?" tanya Bu Lastri entah yang keberapa kalinya.

"Emm, saya gak tau Bu, tadi tiba-tiba aja Badai nyamperin saja di kelas, lalu nonjok saya," ucapnya seperti orang minta dikasihani, namun ketika ia menolehkan wajahnya ke arah Badai ia menyeringai kemenangan.

"Enggak! Dia bohong Bu!" teriak Badai emosi yang membuat Bu Lastri terkejut dan membuat asma Bu Lastri kambuh.

"Kamu, ngikk, kenapa teriak, ngikk, teriak, ngikk," ucap Bu Lastri terbata-bata dengan tangannya yang memegang dadanya.

Tak lama pintu ruang BK pun terbuka dan menampakkan Pak Bagas berdiri di sana. Pak Bagas yang melihat Bu Lastri sedang berusaha mencari oksigen pun langsung memberikan obat Bu Lastri pada wanita itu.

"Kalian apakan Bu Lastri?" sentak Pak Bagas.

"Ehh, bukan saya  Pak, tapi Badai tuh yang buat Bu Lastri sakit," elak Randy.

Pak Bagas melirik ke arah Badai. "Aelah, emang dasarnya aja dia bengek," ucap Badai santai.

"Kamu, kurang ajar yah!"sentak Pak Bagas. "sekarang, kamu hormat bendera sampe bel pulang, dan nanti, kamu akan dapat surat panggilan untuk orang tua mu!"

My Love Is Badai [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now