8.Drama Queen

1.9K 300 104
                                    

Dari kamu aku belajar, menjaga sesuatu yang berharga itu tidak mudah. Kalau aku lalai sedikit maka aku akan kehilangan sesuatu yang berharga itu, dan sesuatu yang berharga itu adalah kamu.

-dari Badai untuk Raina

***

Raina membuka pelan matanya. Ia mengedarkan pandangannya yang masih agak buram. Ia melihat seorang lelaki yang sedang sibuk sendiri di dekat kotak P3K, entah apa yang dilakukan lelaki itu.

"Ehh, udah bangun lo?" tanya lelaki itu. Itu adalah Badai yang kini melangkah mendekat ke arah tempat Raina sekarang berbaring.

"Di mana ni?" tanya Raina.

"Sok drama lo pake nanya ini di mana segala. Udah kek di sinetron aja! Udah tau ini tempat bau obat dan serba putih-putih, ya UKS lah! Lo kira udah nyampe di surga? Iya kalo masuk surga, lah kalo neraka?" celoteh Badai yang membuat Raina mengurut pelan kepalanya yang masih agak pusing, dan sekarang ditambah dengan celotehan Badai.

"Ehh? Kenapa lo? Masih pusing ya? Maaf ya?" ucap Badai sambil mengelus pelan kepala Raina khawatir.

"Emm, enggak kok! Lo kebanyakkan ngomong, gue pusing dengernya," jelas Raina tergugup karena menahan debaran jantungnya.

"Ahh, pe'a, sama aja, itu tandanya masih pusing," ucap Badai sambil memberi obat untuk diminum Raina. "Nih minum!"

"Gue kan belom makan," ucap Raina.

"Oh iya," cengir Badai. "Yaudah, gue beliin dulu ya?" lanjut Badai yang langsung berlari cepat menuju arah kantin tanpa mendengar persetujuan dari Raina.

Raina yang melihat itu pun hanya mampu menggelengkan kepalanya.

"Dasar tuh bocah kagak pernah bener," gumam Raina.

***

"Ehh, tuh bocah napa dah, lari-lari kagak jelas? Dikira mengejar cinta yang hilang kali?" celetuk Taufan.

"Kepo ae lo," ketus Pelangi.

"Ini juga cewe satu napa dah, sensi amat? Gue salah apa gitu sama lo? Lagi pms lo?"

"Pertama, suka-suka gue mau sensi apa enggak sama lo. Kedua, lo nanya salah lo apa? Salah lo banyak Topan, terutama gue berdiri panas-panasan gini kan gara-gara lo juga pe'a. Ketiga, kalo iya kenapa? Lalo enggak kenapa?" ujar Pelangi.

"Buju buset dah," ucap Taufan dengan nada sok kaget. "Dijawab semua anjir! Kalo ulangan dapet nilai plus lo! Hebat hebat," lanjutnya dengan nada kagum sambil bertepuk tangan.

"Yayaya, gue tau gue emang hebat," balas Pelangi songong.

PLETAK!

Taufan menjitak kepala Pelangi dan membuat gadis itu meringis kesakitan. Saat itu juga, Pak Baim lewat di dekat mereka dan membuat ide licik Pelangi muncul.

"Ahh, aduh, Topan, jangan Pan, sakit Pan, hiks," akting Pelangi yang membuat Taufan menoleh ke arahnya dengan nada bingung.

"Lah? Napa ni bocah?" heran Taufan sambil menggaruk tengkuknya.

"Pan, please pan, cukup, jangan siksa gue lagi!" lirih Pelangi.

"Hei, kamu kenapa?" tanya Pak Baim panik. Pelangi yang melihat aksinya itu berhasil, mendekat dan berdiri di belakang Pak Baim.

"Pak, hikss, itu Topan tadi mukul kepala saya pak, hiks," ucap Pelangi sambil sesekali menjulurkan lidah ke arah Taufan.

"Eh, enggak kok pak," elak Taufan.

My Love Is Badai [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now