26.Pertandingan

1.2K 106 37
                                    

Jangan ucapkan kata 'terima kasih'. Karena apa yang aku lakukan untuk kamu itu tulus.

-dari Badai untuk Raina

***

Raina tengah bersiap-siap untuk memulai pertandingan basket antar sekolah, bersama anggota timnya yang lain.

Pertandingan sudah hampir dimulai, semua anggota tim diarahkan untuk segera keluar dari ruang ganti menuju lapangan basket.

Anggota tim yang lain tampak gugup, takut ketika melihat ramainya orang-orang yang ada di lapangan tersebut, tapi tidak dengan Raina. Gadis itu menatap datar ke depan tanpa memperdulikan teriak orang-orang yang menyemangatinya sejak tadi.

Sebelum pertandingan dimulai, mereka diperbolehkan duduk di pinggir lapangan dan menyiapkan diri mereka untuk pertandingan nanti.

Raina menatap semua anggota timnya yang dihampiri oleh beberapa temannya untuk diberi semangat. Raina menghela napasnya, dan menundukkan kepalanya. Tiba-tiba, sebuah tangan menyentuh bahunya dan membuatnya segera menegakkan kepala.

"Semangat," ucap Bintang dengan senyuman di bibirnya.

Raina membalas senyumannya sebentar lalu menganggukkan kepala. Bintang mendudukkan dirinya di samping Raina, membuat gadis itu segera menolehkan kepala.

"Jangan kaku gitu," ucap Bintang.

"Eh, enggak kok," ucap Raina.

"Lagi ada masalah?" ucap Bintang menebak.

Raina menggelengkan kepalanya sambil memasang senyum yang ia paksakan.

"Jangan bohong, lo enggak jago bohong," sindir Bintang. Raina menatap Bintang lekat dengan alis yang tertaut.

"Raina," teriak Pelangi. Teriakan tersebut berhasil mengalihkan perhatiannya.

Pelangi dan Taufan berlari mendekati Raina yang sedang duduk di pinggir lapangan bersama anggota tim yang lain.

"Semangat," ucap Pelangi dengan senyum sumringah. "Maaf telat. Ini si Topan pake acara nabrak anak sekolah lain, jadinya adu mulut dulu sebelum ke sini," ucap Pelangi dengan memasang wajah kesal.

"Bukan gue yang salah, dianya aja yang pengen kenalan sama gue tapi pake cara salah," alibi Taufan.

"Cih, mana mau cewe cantik kek gitu kenalan sama jepitannya miper," cibir Pelangi.

"Oh gitu. Jadi kalo yang cantik enggak mau kenalan sama gue? Yang jelek apa kabar? Mau dong ya? Berarti lo jelek," kekeh Taufan.

Pelangi melototkan matanya.

"Mau berantem apa mau nyemangatin Raina?" ucap Bintang menegur.

"Eh, nyemangatin Raina dong, Kak," sahut Pelangi.

"Eh, ada Kak Bi," sambung Taufan sambil berpindah posisi menjadi berdiri di samping Bintang. "Kak Bi juga semangat," lanjut Taufan.

Pelangi yang melihat tingkah Taufan itu, dibuat menjadi jengkel. Ia meremas seragam basket Raina. Raina yang merasakan hal tersebut, melayangkan tatapan tajam nya ke arah Pelangi, namun gadis itu tidak mengubris hal tersebut.

"Pel? Lu napa dah?" ucap Taufan menegur.

Pelangi yang menyadari hal tersebut segera melepaskan remasannya di baju Raina. Ia menggelengkan kepalanya cepat. "Enggak. Eh, Rai, gue ke tempat penonton ya. Semangat," ucap Pelangi dan tanpa menunggu lagi, ia segera melangkahkan kakinya.

"Eh, Rai, Kak Bi, Topan ke sana juga, ya," ucap Taufan mengikuti langkah Pelangi yang cepat.

"Ayo siap-siap, pertandingan udah mau dimulai," ucap Bintang yang dijawab dengan anggukkan kepala oleh Raina.

My Love Is Badai [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang