5.Pesan WA

2.2K 395 207
                                    

"Kamu tau? Just read tapi ga dibales itu lebih kejam dari pada just friend. Kenapa? Karena kalo just friend dia udah dikasi kejelasan kalo mereka cuma sebatas teman, nah kalo just read apanya coba yang jelas? Ga ada kan?"

***

Tok tok tok

Suara ketukan pintu itu menggema seisi ruang tamu di rumah keluarga Badai.

Badai berjalan untuk memenemui siapa yang mengetuk pintu rumahnya.

Ceklek!

Pintu itu terbuka dan menampakkan seorang gadis dengan rambut sebahu agak kecoklatan serta tubuhnya yang mungil, kaos lengan pendek dan celana hot pants yang ia kenakan menambah kesan cute.

"Bulan? Tumben lo ke sini?" tanya Badai kepada gadis itu.

"Lah, orang tamu disuruh masuk, ini malah ditanya 'tumben'," cibir Bulan.

"Aelah, baperan lo, biasa juga nyelonong," dengus Badai. Bulan yang dikatai seperti itupun hanya nyengir kuda dan mengikuti langkah Badai menuju ruang keluarga.

"Dah lama lo ga main sini, ada apakah gerangan? Ada udang di balik papan ya?"

"Isss, kepo," ledek Bulan dan disambung kekehan.

"Kamvrett, kan rumah gue elah, dasar tamu durhaka," cibir Badai.

Bulan menghembuskan napas kasar. "Ehh, Dai, jadi gimana masalah lo sama Randy? Bonyok dipanggil lagi? Maaf ya,  gara-gara gue, lo jadi dapet masalah lagi," ucap Bulan.

"Aelah, lo kek ga kenal gue aja, gue malah seneng, tapi lebih tepatnya lagi yang dapet panggilan itu Bang Guntur," ucap Badai dengan sedikit memelankan suaranya di akhir kalimatnya.

"Oh iya, sorry banget ya?"

"Selo ae lah."

"Bang Guntur udah tau?"

"Lom," ucap Badai santai.

"Iss, kenapa ga dikasi tau? Lo takut Bang Guntur marah?" Kesal Bulan.

"Gak, gue kasian aja sama Bang Guntur, dia lagi sibuk nyusun skripsinya, ehh malah ngurusin gue," ucapnya.

"Nah, itu tau, makanya jan buat masalah lagi," ceramah Bulan.

"Cerewet lo," dengus Badai.

"Ehh, ada Bulan?!" ucap seorang lelaki yang baru saja memasuki ruang tersebut dan membuat mereka berdua menolehkan kepala ke arah suara itu berasal.

"Ehh, Bang Guntur, udah pulang?" tanya Bulan kaget.

"Iya, ke mana aja Lan? Kok baru main ke sini?" tanya Guntur.

"Ehh, gak ke mana-mana kok Bang, ada kok di rumah, hehe," kekeh Bulan.

"Ada bisnis apa nih sama Badai?" goda Guntur.

"Ehh, kagak ada Bang, Bulan kangen aja sama Bang Guntur," ucap Bulan dan mendekat kepada Guntur lalu merangkul lengan lelaki itu dengan manja.

"Bang Guntur aja nih? Gue?" tanya Badai.

"Ngapain kangenin lo, tiap hari ketemu, yang ada bosen gue," cibir Bulan. Guntur yang melihat perdebatan kecil antara adik dan sepupunya itupun terkekeh. Mereka memang tidak pernah berubah dari dulu, selalu begitu kalau sudah bertemu, namun di balik perdebatan yang selalu mereka lakukan, mereka saling menyayangi satu sama lain sebagai saudara, apa lagi Bulan yang merupakan anak tunggal, sehingga menganggap Badai dan Guntur sudah seperti kakak kandungnya sendiri.

My Love Is Badai [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now