7.Tragedi Jamkos

2.1K 323 145
                                    

"Sejak kapan kamu di sini?
Sejak hatiku menetapkan untuk memilih kamu yang mengisinya😊"

-dari Badai untuk Raina

***


Saat ini, di kelas X IPS 3 sedang jamkos, karena Pak John, guru bahasa inggris mereka sedang berhalangan, jadi hanya dititipkan tugas.

Seperti siswa pada umumnya, di mana ada jamkos, di situ ada keributan.

Di dalam kelas, banyak tipe-tipe siswa. Ada yang geng rumpi, geng rajin, geng dangdutan, geng pacaran di pojokan kelas, dan geng keluar masuk kelas.

Begitu pun yang terjadi di kelas X IPS 3.

Badai dan teman-temanny sedang asik berdangdut-ria di pojok kanan kelasnya, dengan lagu sayang milik Via Vallen yang berkumandang sesuka hati mereka yang terkesan merusak telinga para pendengarnya.

Sayang......
Opo kowe krungu....
Jerite atiku....
Mengharap engkau kembali

Sayang....
Nganti memutih rambut ku
Ra bakal luntur tresna ku...

Jrengg jeng jeng jeng plak tak!

Begitulah kira-kira saat lirik yang dikumandangkan oleh suara emas Taufan dan disambung dengan gitar yang dimainkan oleh Gio, beserta meja yang dipukul oleh Badai sebagai pengganti gendangnya.

Wis ta coba *uhukkk*

"Ehh, stop-stop, ganti lagu, suara gue kagak nyampe elah, kuncinya ketinggian," protes Taufan.

"Elah, kalo emang suara lo jelek, ya jelek aja, jan pake nyalahin kuncinya ketinggian," cibir Gio.

Badai yang melihat kelakuan dua teman barunya itu pun terkekeh pelan.

"Udahh ah, jaran goyang aja," usul Badai.

"Weeeh, suke laloe," ucap Taufan girang.

Apa salah dan dosaku sayang
Cinta suciku kau buang-buang
Lihat jurus yang kan ku berikan jaran goyang e jaran goyang e e a

Dung dung tak tak dung

"Ihhhhaaa, asekk, tarik mang," teriak Manggala yang sejak dari tadi keluar masuk kelas, dan sekarang berjalan menuju arah Badai dkk yang sedang dangdutan dengan goyangan khas Manggala.

Sayang, janganlah kau waton serem
Hubungan kita semula adem
Tapi sekarang kecut bagaikan asem
Semar mesem, semar mesem

Taufan berjalan mendekati Manggala yang kini memegang uang lima ribuan dengan tangan yang terangkat ke atas bak sedang nyawer. Taufan mulai mendekatkan tubuhnya hingga tak ada jarak yang tersisa antara ia dan Manggala dan membuat semua yang melihatnya bergidik geli.

"Woi, maho lo, Pan!"

"Anjirr topan napa dah jadi gitu?"

"Busett, perlu di rukiyahkan tuh bocah. Gih tolong yang bisa rukiyahkan Topan segera ya, gue ga kuat! Berat!"

"Iss, Topan ngerusak mata dan pikiran gue ah."

"Woi pan, ke Thailand dulu sana transgender!"

"Pan, ingat pan, emak bapak lo, pan."

"Eta terangkanlah."

Taufan yang mendengar sorakan-sorakan dari teman sekelasnya itu pun semakin menjadi-jadi dan menambah goyangan pinggulnya semakin lincah dan elastis. Hingga suara dehaman dari arah pintu kelas terdengar.

My Love Is Badai [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now