24.Perubahan

1.2K 123 31
                                    

Entah apa yang akan terjadi kepada kita ke depannya. Aku tidak tahu, kamu tidak tahu, dan kita tidak tahu apakah kita akan tetap menjadi kita, atau malah kembali menjadi aku dan kamu.

-Dari Raina untuk Badai

***

"Kenapa senyum-senyum?" ucap Raina yang sejak tadi hanya terdiam, namun orang yang di depannya itu tidak bisa diam, terus tersenyum menatapnya. Hal tersebut tentu saja membuat Raina menjadi salah tingkah.

"Lagi seneng aja," ucap Badai singkat.

"Lagi sakit malah seneng," ucap Raina ketus.

"Seneng lah, kan ada Raina," jawab Badai dengan senyuman.

"Receh," ucap Raina singkat.

"Tapi ngebaperin kan?" Goda Badai.

"Enggak tuh," alibi Raina.

"Masya?"

"Badai udah makan?" ucap Raina mengalihkan pembicaraan.

"Paling jago ngalihin pembicaraan," sindir Badai. Raina yang mendengar ucapan Badai itu malah terkekeh geli. "Ketawa pula," lanjut Badai.

"Kenapa? Enggak boleh?" ucap Raina menghentikan tawanya.

"Kalo kata Dilan, jangan, karena ketawa kamu itu bagus," ucap Badai.

"Bagus dong, nanti yang liat cinta. Dan karena Badai yang liat, jadi Badai cinta sama Raina," ucap Raina diakhiri kekehan mereka berdua.

"Semalam aja gue enggak tau kabar lo, ternyata udah ada kemajuan pesat ya? Buktinya sekarang udah jago ngereceh," kekeh Badai.

"Kembali ke topik," ucap Raina.

"Ngapain kembali ke topik? Badai aja enggak cukup? Topik mantan lo ya?" ucap Badai.

"Serius, Badai," balas Raina.

"Iya, ini udah serius, Raina," ucap Badai mengikuti nada bicara Raina tadi.

"Auah, Badai enggak bisa diajak serius," kesal Raina. Raina mencebikkan bibirnya yang membuat Badai malah gemas melihatnya.

"Iya, iya, serius sekarang, sayang," ucap Badai yang berhasil meluluhkan Raina dan membuat gadis itu salah tingkah.

"Gue tau, lo belum makan, kan?" ucap Raina.

"Wah, Raina hebat, udah kek cenayang ya sekarang, tau aja," ucap Badai dengan nada heboh.

"Raina. Tadi malam udah belajar ilmu cenayang," ucap Raina membanggakan dirinya.

"Serius?" tanya Badai.

"Enggak sih, tadi Tante Cloe yang bilang." Raina menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menampilkan cengirannya. Badai justru terkekeh melihat tingkah Raina tersebut.

"Kenapa enggak makan?" tanya Raina.

"Nungguin Raina," ucap Badai dengan menampilkan senyuman termanisnya.

"Ah, masya?" ucap Raina mengikuti nada biasa yang Badai gunakan ketika mengucapkan kata itu.

"Banyak plagiat nya, ya?" sindir Badai. Raina terkekeh mendengar perkataan Badai itu.

"Sekarang, makan, ya?" pinta Raina yang dianggukki kepala oleh Badai. Raina mulai menyuapi sesendok makanan kepada Badai.

***

Raina dan Rian saat ini tengah menikmati makan malam mereka. Sudah menjadi tradisi mereka untuk makan malam bersama di meja makan ini. Walaupun hanya berdua, tetap saja jika tidak ada salah satu dari mereka, makan malam di meja itu akan terasa berbeda.

My Love Is Badai [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang