I Need U

526 61 12
                                    

So this is basically the story behind V and Julian's past a few years ago. I dunno, semoga saja chapter ini ngena aja ya. Since I keep myself busy with my real freakin' life so please bear with me. Bagi komen and vote kalian ya buat si mas ganteng!❤

Varend membasahi bibirnya, sebenarnya sulit bagi dirinya untuk akhirnya berbicara dengan Vania tentang masalah ini. Karena, bagaimana pun, masalah ini menyangkut masa lalu yag dia coba kubur dalam-dalam. Namun, hati Varend lebih sakit melihat Vania beranggapan kalau mereka semua, terutama dirinya, berusaha membodohinya. Pada kenyataannya, Varend setengah mati melindungi gadisnya itu.

"Seperti yang kamu tau, aku punya musuh, well-um, orang yang nggak suka sama aku. You're already involved in their plan since the very beginning in order to take a revenge on me, and I'm sorry for that."

Suasana di main base langsung perlahan-lahan berubah menjadi serius, tidak satu pun dari mereka yang berbicara. Justin, Kelvin dan Leona tidak berani menginterupsi Varend. Begitu pun dengan Vania, gadis itu memberikan kesempatan pada Varend speenuhnya untuk menjelaskan.

"Both Digo and Julian, I'm positive that they're absolutely behind all of these. What was happened to you and Justin back then, itu mereka yang melakukan." Varend mengerutkan keningnya, ia menggeleng samar. "Digo got loads of anger on me since the battle day a couple weeks ago, ini semua tentang pride. Dia merasa kalah dari aku dan sejak ini menyangkut nama institusi sekolah kita dan mereka, jelas, bagi Digo ini masalah serius. Buat laki-laki, hal mengenai kehormatan nggak bisa dipandang sebelah mata. Itu yang terjadi sama Digo."

Vania mengangguk mengerti. Masuk akal, dia bisa menerimanya. Ia juga tau bagaimana sifat Digo yang terkenal dengan keangkuhan dan sifat tidak ingin kalahnya. Kedua hal itu telah membawa Digo menghadapi banyak masalah. Miris sekali mendengarnya, karena Digo sangat terkenal di kalangan SMA se-Jakarta karena tabiat burukya itu.

"Lalu, apa urusan kamu sama Julian? Dia nggak terima juga kalo Bima Sakti menang karena kamu? Karena itu dia dan Digo bersekongkol seperti yang Justin bilang kemarin?"

Varend menunduk, ia memainkan kesepuluh jarinya sambil kembali menggigit bibir bawahnya. Justin tersenyum miris, ia tau kebimbangan Varend. Masalah dia dan Julian sebenarnya adalah hal yang terberat dan rumit. Bahkan, kalau saja bukan karena Rasya yang menceritkan hal itu pada mereka dengan tujuan melindunginya, mungkin selamanya Varend akan tetap diam mengenai masalah ini.

 Bahkan, kalau saja bukan karena Rasya yang menceritkan hal itu pada mereka dengan tujuan melindunginya, mungkin selamanya Varend akan tetap diam mengenai masalah ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bukan." Terjadi jeda agak lama, Varend terus berusaha megontrol emosinya agar dia tidak terlihat rapuh saat ini, yang pada kenyataannya, Varend merasakan udara di sekitarnya seolah menusuk paru-parunya. "Ini rumit."

"V, ada apa?"

Kepala Varend menoleh ke samping setelah ia sadar dari lamunanya, Kelvin dan Justin sudah saling bertukar pandang melihat Varend yang merasa tidak nyaman dengan topik yang mereka sedang bicarakan.

VARENDZKA | K.T.HWhere stories live. Discover now