Bandaids

799 68 18
                                    

Hari ini sudah tepat seminggu Varend dirawat di rumah sakit. Keadaan pemuda itu pun berangsur-angsur membaik, bisa dibilang pemulihan Varend terhitung sangat cepat. Tubuh pemuda itu begitu luar biasa, setiap dokter datang untuk melakukan pengecekan ia selalu tercengang. Rasya tentu senang dengan kenyataan itu, adiknya kuat dan ia bisa lebih sedikit bernafas lega.

Sampai—pikiran tentang kedua orang tua mereka yang sekarang sudah sampai di Indonesia menghantuinya.

Bunda dan dad mereka tengah beristirahat di rumah karena penerbangan yang memakan waktu lama membuat mereka cukup kelelahan. Namun, beberapa saat lagi mereka akan dalam perjalanan ke rumah sakit dan itu membuat kepala Rasya pusing bukan main.

Ia melihat Varend yang kini sedang mengamati Vania dan Kelvin melakukan rapat bakti sosial di depan ranjang miliknya. Mereka terlihat sangat fokus dan siapapun bisa melihat kegelisahan pada kedua wajah ketua dan wakil OSIS Bima Sakti itu. Rasya tidak tau apa yang akan terjadi setelah orang tuanya bertemu Varend.

Apa mereka akan memarahi Varend? Apa mereka akan menghukum Varend lagi? Dan bagaimana mereka akan menjelaskan ke anak bungsunya itu kalau setelah Varend lulus SMA, ia harus kembali ke Amerika?

Meninggalkan teman-temannya sekali lagi, serta—berpisah dengan kekasihnya sekali lagi.

Bagaimana reaksi Varend kalau sekali lagi dia harus kehilangan apa yang dia miliki?

Rasya sepenuhnya sadar bahwa hidup Varend begitu berliku. Banyak sekali hal-hal tidak mengenakan yang adiknya itu hadapi meski dia masih begitu muda. Banyak luka yang belum sembuh, banyak kebahagiaan yang terenggut, banyak kasih yang tidak sampai dan banyak hal yang dirampas paksa darinya.

Mengingat itu membuat Rasya merasa sangat sedih, mengapa adik kecilnya harus mengalami begitu banyak penderitaan?

Belum lagi Vania.

Bagaimana dia harus memberitahu gadis itu kalau Varend harus kembali ke Amerika? Rasya lebih dari sekedar paham bagaimana sayangnya Vania pada Varend. Ia tau Varend kini sudah menjadi sosok yang begitu penting dalam hidup Vania. Rasya tau ini tidak akan mudah.

Ini lebih seperti merampas Varend dari hidup Vania, dan sebenarnya Rasya tidak sanggup.

"Varend, kamu ngga usah ikut ya?"

Rasya kembali menoleh pada tiga manusia yang ada di depannya saat ini. Melihat ke arah Vania yang berkata begitu lembut agar Varend mau mengerti. Dia tau adiknya itu bertanggung jawab mengenai masalah penjagaan sekolahnya ketika bakti sosial, dan keadaan adiknya juga belum sembuh benar. Jadi, Rasya mempertimbangkan cara agar memberi pengertian pada si bungsu bersama Vania, dan gadis itu pun setuju dengan kesepakatan ini. Ia hanya berharap Varend tidak keras kepala dan mau menurut. Kalau tidak, dia tidak bisa apa-apa lagi.

"Maksud kamu apa? Kamu nggak percaya aku bisa ngelakuin ini?" Suara Varend naik beberapa oktaf membuat Vania sedikit kaget juga. Pasalnya Varend jarang sekali berbicara dengan intonasi seperti itu padanya.

"Sayang—"

"Aku emang sakit beberapa waktu lalu tapi sekarang aku udah bisa! Aku udah sehat!"

"Varend, tenang dulu. Ini buat kebaikan lo juga. Keadaan lo lagi nggak  100%, Rend. Kita juga mempertimbangkan banyak hal sekarang karna Justin juga akan gue suruh untuk stay di rumah aja. Gue tau kalian yang seharusnya ngejagain sekolah kita dari Pekerti Luhur, tapi kondisi kalian lagi nggak baik-baik aja." Kelvin akhirnya ikut menengahi. Ia tau sahabatnya itu akan tambah meledak-ledak kalau mereka tidak tenang. Ia berusaha menjelaskan dengan bahasa yang sesantai mungkin, tapi Varend tetaplah Varend.

Si keras kepala yang tidak mau kalah.

"Masalah ini terjadi karena gue, yang mereka mau itu gue. Terus kalian mau gue leha-leha aja sedangkan nanti ada kemungkinan mereka bikin ricuh acara?! Di sana bisa aja ada yang luka!" Emosi berhasil menguasai Varend, dia merasa harga dirinya begitu terluka. Dianggap lemah oleh orang lain adalah hal yang paling anak itu benci. Selama ini dia selalu menampilkan sisi terkuat dari dalam dirinya, dan dia akan terus seperti itu. Dia tidak akan pernah membiarkan sisi terkuatnya dikalahkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

VARENDZKA | K.T.HWhere stories live. Discover now