Sweet Apologize

440 54 7
                                    

Suasana pagi di sekolah itu cukup riuh dengan persiapan acara bakti sosial yang akan di selenggarakan beberapa hari lagi. Kelvin dan Vania sudah sibuk sejak tadi pagi buta untuk mempersiapkan acara. Well, satu hal mengenai Kelvin dan Vania yang tidak bisa di ganggu gugat masalah penyelenggaraan event adalah, persiapan yang matang. Ketua OSIS dan wakilnya hanya kompak masalah itu, lainnya? Mereka akan lebih banyak berdebat.

Vania menatap banner yang baru saja selesai dipasang di bagian depan sekolahnya dengan bahagia. Senyum gadis itu tidak bisa disembunyikan. Ia sangat bersemangat untuk acara bakti sosial ini dan semua persiapan yang mereka lakukan berjalan lancar. Acara bakti sosial mereka memang tidak terjun langsung ke lapangan, tapi mereka akan mengadakan acara yang mengundang sekolah-sekolah lain untuk datang mengisi acara berbasis seni yang mereka selanggarakan dan uang hasil tiket masuk akan mereka sumbangkan.

“Oke,  thank you semuanya. Persiapannya udah bagus, kalian udah kerja keras, tapi jangan lupa buat rapat besok ya? Ada hal yang harus gua diskusiin lagi sama kalian. Apalagi masalah pengisi acara.” Kata Kelvin menghadap anggota OSIS lain. Mereka semua mengangguk paham.

“Lo ada yang mau ditambahin nggak?” kata Kelvin ke Vania yang sedang bengong menatap gerbang sekolah mereka. Kelvin berdecak, lalu ia menyenggol siku gadis itu dengan sikunya. Vania sukses menoleh pada Kelvin dengan wajah polosnya.

“Apa?”

“Ada yang mau lo tambahin nggak?”

“Ohh,” Vania tertawa manis setelahnya, yang membuat gadis itu terlihat berkali-kali lebih menggemaskan.

Kelvin bisa lihat para anggota OSIS cowok mulai menunjukkan tanda-tanda kekaguman dan mulai fanboying pada gadis itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kelvin bisa lihat para anggota OSIS cowok mulai menunjukkan tanda-tanda kekaguman dan mulai fanboying pada gadis itu. Pantas saja Varend begitu protektif pada Vania, daya tarik gadis itu memang bukan bualan semata. Ibarat kata, hanya dengan bernafas saja, gadis itu sudah menarik perhatian.

“Kalian jaga kesehatan aja ya, jangan terlalu memforsir diri. Kita masih butuh tenaga kalian buat hari H-nya yang pasti akan lebih berat. Udah gitu aja, semangat semangat!” kata Vania ceria dan dagu Kelvin hampir jatuh ke tanah melihat reaksi anggota-anggotanya yang langsung berbinar menatap Vania. Kalian tau bagaimana para wota menatap anggota JKT48 saat perform? Begitulah mereka sekarang. Heboh, berteriak histeris dan— Oh, well, minus joget-joget.

“Oke siap kakak Cantik!”

“Yaampuun, jadi seneng disemangati kak Vania.”

“Mau acaranya seminggu juga nggak akan capek kalo ada kak Vania.”

“Duhh, wakil ketua OSIS rasa pacar kalo disemangatin gini.”

“Senyumnya itu loh, udah mencerahkan hariku.”

“Diem aja cantik, apalagi ketawa.”

Vania tertawa kecil melihat tingkah anggotanya yang begitu bersemangat setelah ia menyampaikan pesannya barusan. Lain halnya dengan Kelvin, ia menatap mereka semua sambil menggelengkan kepala, pemuda itu lalu menarik Vania ke belakang tubuhnya. Vania mengerutkan keningnya tidak terima.

VARENDZKA | K.T.HWhere stories live. Discover now