bab 5

31.2K 979 8
                                    

          Pagi ini gracia memulai aktivitas nya seperti biasa, bangun, sarapan dan berangkat kerja, namun kali ini ia berangkat di antar oleh ayah tercinta kedua nya setelah ayah kandung nya yang sudah lama meninggal.

Sesampainya di depan kantor gracia pun bergegas turun dan masuk kedalam, ia tidak ingin terlambat karena ia tau betapa menyebalkan nya bos nya itu. Ia pun bergegas masuk kedalam lift dan menekan angka 34.
Dalam lift tersebut hanya ada dia saja karena ia sedang menggunakan lift darurat agar ia tidak terlambat.

Sesampainya di depan ruang bosnya ia terhenti karena mendengar suata teriakan dan bentakan yang berasal dari dalam ruangan tersebut. Suara itu terdengar sangat jelas. Suara itu sepertinya elvaris sedang mematahi seorang pegawainya dan sepertinya pula ia akan segera memecatnya.
Hal tersebut semakin membuat takut gracia, ia berfikir apa yang akan terjadi kalau ia masuk dan mendapati bos nya yang sedang emosi.

Setelah beberapa  menit gracia mematung di depan pintu, kemudian muncul seorang wanita dengan memakai pakaian yang serba ketat, kelihatanya ia adalah sekertaris lama bosnya, dengan make up yang begitu tebal seperti layak nya seorang jalang.

Dengan hati yang gelisah gracia mencoba untuk kuat dan masuk kedalam ruangan tersebut, ia tau bosnya sedang marah dan gracia tau kalau ia terlambat masuk 10menit, tapi itu semua karena menunggu bos nya yang sedang sibuk marah marah di pagi yang cerah ini.

Setelah gracia melangkahkan kakinya di dalam dengan hati yang begitu gelisah ia hanya bisa menundukan kepalanya dan mulai menutup pintu pelan. Di lihatnya elvaris yang sedang berdiri menghadap ke jendela kaca dan memegangi kepalanya yang sedikit pening. Dalam posisi ini gracia hanya bisa melihat punggung bosnya itu.

"Apalagi sekarang ? Apa kau sudah bosan hidup ?" bentak varis dan kemudian membalikan badan dan melemparkan vas kaca ke arah gracia, vas itu melayang sangat dekat dengan gracia namun tidak sampai melukai gracia, tapi tetap saja hal itu membuat gracia takut dan terkejut. Begitu besarkah kesalahan nya hingga bos nya hampir membuat nya celaka.

Akibat lemparan vas tersebut sontak membuat gracia terdiam dalam fikiran nya dan tanpa gracia sadari kini air matanya menetes membasahi pipinya, ia tidak menyangka bos mya akan sekejam itu padanya.

Dia hampir mencelakaiku, padahal aku hanya terlambat 10 menit - batin gracia dalam diam nya

Varis kira orang yang masuk tadi adalah sekertaris lamanya, yang membuat emosinya menaik, namun salah orang yang masuk adalah gracia.
Varis yang melihat gracia menangis sontak langsung mendekati gracia dan memeluknya.

Sial, bodohnya aku, aku hampir saja menyakiti orang yang ku cintai, bodoh benar benar bodoh aku ini - gerutunya dalam hati menyalahkan dirinya sendiri.

"Maafkan aku, aku tidak tau kalau itu kau, maaf kan aku, aku hampir melukai mu maafkan aku, aku benar benar menyesal" ucap varis sambil memeluk gracia erat.

Grace jangan menangis aku benar benar minta maaf, aku mencintai mu, aku juga merindukan mu - batin varis.

Gracia hanya diam dia masih tidak menyangkanya, andai saja vas itu tepat mengenai kepalanya apa yang akan terjadi. Setelah beberapa menit ia baru sadar kalau varis memeluknya, dan meminta maaf kepadanya. Entah mengapa saat varis memeluknya ada yang aneh dalam hatinya.
Hatinya kini berdegup dengan kencang, bahkan saat mendengar kata maaf dari varis ia tidak melihat sedikit keraguan dalam matanya yang ia lihat hanyalah ke tulusan, varis berkata jujur.

"Ti-tidak apapa, aku bisa memaklumimu" kata gracia terbata-bata.
"Jangan menangis lagi baby" kata varis sambil mengusap air mata yang membasahi pipi gracia.

Karena perlakuan varis terhadapnya membuat pipinya memerah, hal itu membuat varis semakin tergoda untuk mencium bibir cerry gracia, namun fikiran itu di tepis oleh varis, ia tidak ingin membuat gracia sedih lagi.

                                ***

Sore ini semua pekerjaan sudah selesai, dan waktunya untuk pulang. Namun pada waktu gracia membereskan berkas berkas yang ada di meja varis, tiba tiba varis mendapatkan sebuah telvon.
Telvon tersebut berasal dari papa varis.

"Halo pa.. Ada apa ?" kata varis kepada lawan bicaranya di telfon.

"............."

"Baiklah aku akan segera pulang" kata varis dengan nada kurang semangat.

Entah apa yang di bicarakan di telfon tadi hingga membuat elvaris tidak semangat. Gracai yang sedang sibuk merapikan meja bosnya itu tidak peduli dengan percakapan bos nya dk telfon.

"Grace.. Aku harus pulang duluan ada urusan yang harus aku selesaikan" kata varis kepada gracia "kau jangan pulang naik kendaraan umum, rey akan mengantarkan mu pulang, dan satu lagi tidak ada bantahan" tambahnya.

Gracia yang hendak membantah terdahului oleh kata kata varis, dan akhirnya ia hanya memutarkan matanya malas.
Varis pul melengah pergi meninggalkan gracia sendiri di ruangan tersebut. Setelah beberapa menit akhirnya gracia ikut keluar dan pulang kerumah di antar oleh rey orang kepercayaan varis.

                                 ***

Sesampainya di menssion keluarganya varis segera turun dari mobil sport nya dan kemudian ia masuk kedalam.
Varis yang langsung menuju ruang makan. Sesampainya di ruang makan ia di sambut hangat oleh kedua orang tuanya

"Akhirnya kau datang juga" kata altof ayah varis
"Ada hal penting apa hingga papa memanggilku ?" bakas varis dengan nada datar.
"Gini sayang kau kan sudah dewasa, kapan kau akan menikah ? Kau satu satunya anak mama, mama mu ini akan semakin tua, dan mama mu ini menginginkan cucu dari anak semata wayang mama" kata falerina ibu varis.
"Kami akan kasih kau waktu satu minggu, jika kau tidak bisa mendapatkan calon pendamping hidup mu, maka kami akan menikahkan mu dengan putri dari keluarga megalhisthon" kata altof telak.
"Kesepakatan macam apa ini ? Aku tidak bisa mencintai siapa - siapa cintaku hanya untuk dia saja kenapa kalian tidak mengerti ?" kata varis.
"Sampai kapan kau akan mencintai masalalumu ? Sedangkan kau sendiri tidak tahu di mana dia berada kan ? Kapan kau akan move on ? Dan nyatanya dia sudah meninggal varis" kata altof sambil menepuk pundak anaknya itu.

Tidak pah.. Gracia masih hidup dia sekarang menjadi sekertaris ku aku hanya mencintainya, hanya dia dan selamanya - batin varis dalam hati.

"Baiklah aku trima kesepakatan ini, satu minggu lagi aku akan tunjukan gadis yang aku pilih dan aku akan membawanya ke acara aniversary pernikahan kalian" kata varis kepada kedua orang tuanya.

Setelah berbicara dengan kedua orang tuanya varis berjalan menuju kamarnya, hari ini ia memutuskan tinggal di manssion orang tuanya karena untuk menuju ke penthouse nya cukup jauh dari manssion ayah nya.

Sesampainya varis di kamarnya ia langsung teringat dengan gracia karena dalam kamar tersebut banyak sekali terpajang foto masa kecilnya dengan gracia, kemudian varis membuka kotak kecil yang ada di atas nakas, dalam kotak tersebut berisi gelang pemberian gracia waktu mereka masih kecil di jerman.

Varis memang memutuskan untuk melepaskan gelang tersebut pada saat ia tau kalau gracia mengalami kecelakaan pesawat, ia pernah berfikir kalau gracia meninggal. Namu ia tetap menyimpannya, cintanya tidak akan pernah hikang kepada gracia.

Hatinya kini sedikit gelisah karena gracia tidak mengingat nya, namun varis juga tidak mau memaksa gracia untuk mengingatnya karena ia tau jika dia memaksanya itu akan menyakitinya, jadi varis akan menunjukan sedikit demi sedikit fakta tentang dirinya.

Malam ini varis tertidur sambil memeluk foto gracia gadis kecilnya.
Dalam tidur lelapnya terdengar suara lirih, ternyata varis mengigau dalam tidurnya.

"Aku mencintaimu grace"

                                                        

Maaf ya typo bersebaran 😂

Ok jangan lupa vote and comen ya biar autor nya makin semangar nulis 😁.
Gimana tentang ceritanya ? Seru gak ?
nantikan part2 selanjutnya 😘 tetap stand bye di "The Jerk Ceo" ya 😘

Aku mencintai kalian 😘 😘 jangan cuma baja aja vote juga yah 😍

The Jerk CEO (Selesai)Where stories live. Discover now