Bab. 21

14.1K 378 2
                                    

       Pagi ini varis sudah siap dengan pakaian kantor nya ia tidak sabar untuk bertemu dengan gracia, ia ingin segera meminta maaf kepada gracia karena apa yang telah ia lakukan dengan natasya.

Flashback on

Malam ini sekitar pukul 09:00 p.m Rey menemui varis di ruangan kerja pantehouse milik varis.
"Ini tuan apa yang anda minta tadi" Rey memberikan sebuah DVD kepada Varis.
"Play" kata varis cuek.
Setelah itu Rey pun mem play DVD tersebut dan menayangkannya dengan monitor.

Dalam DVD tersebut terekam jelas adegan di mana natasya dan gracia sedang berbicara bahkan suara mereka terekam jelas. Ya memang di depan kamar Varis di pasang sebuah CCTV dan alat penyadap suara.
"Pantesan aku melihat ada paperbag terjatuh di depan kamarku" kata varis.

"Baiklah kau boleh pergi" kata varis kepada Rey.
"Baik Mr." kata Rey kemudian beranjak pergi meninggalkan Varis.

Setelah kepergian Rey varis pun mengambil ponselnya.
Ia berencana untuk menelfon gracia untuk meminta maaf. Namun ponsel gracia tidak aktif hal itu semakin membuat varis geram, sebegitu marahnya gracia. Ya memang varis mengakui apa yang ia lakukan itu memang keterlaluan tapi ia juga berhak menjelaskannya kan ?.

Setelah sekitar 10 pesan di kirim kepada gracia varis pun pegi ke kamar tidurnya. Ia menyerah untuk menghubungi gracia malam ini mungkin besok pagi saat bekerja ia akan menjelaskannya.

Flashback off

Setelah selesai sarapan varis pun melajukan mobilnya menuju kantornya, hari ini ia mengendarai mobilnya sendiri, setelah samapai di kantornya ia pun memarkirkan mobilnya.

Varis pun berjalan menuju ruangannya, banyak kariawan yang memandanginya kagum, bahkan tak sedikit pula para pegawai perempuan menggosipkan nya.

Setelah sampai di depan pintu lift varis pun masuk dan menekan angka ruanganya. Ia menggunakan lift pribadinya karena lift pegawai terlalu ramai, dan varis tidak menyukai hap itu.

Setelah sampai di depan ruangannya varis membuka pintu dan berjalan menuju ke mejanya dan mendudukan dirinya di kursi kebesarannya.
"Kemana grace ? Apa dia belum datang" kata varis pelan.
Kemudian seseorang mengetuk pintu ruangan varis.
"Masuk" kata varis singkat.
Kemudian seseorang yang mengetuk pintu tadi masuk.

Dalam hitungan detik suasana wajah varis berubah menjadi bahagia karena orang yang masuk ke dalam ruangannya itu adalah Gracia kekasihnya.
Varis pun berjalan mendekat ke arah gracia dan memeluknya dari belakang.
"Sayang... Aku merindukanmu" bisik varis tepat di telinga gracia.
"Aku juga merindukan mu varis, tapi aku kecewa sama kamu" batin gracia.
Gracia yang mendengarkan itu lalu melepaskan pelukan varis dengan kasar.
"Aku kesini untuk memberikan ini" kata gracia sambil menyodorkan sebuah map berukuran sedang.
"Apa ini ?" kara varis bingubg kemudian ia membuka map tersebut dan ia membaca isi dari map tersebut.
"Apa maksudnya ini grace ?" kata varis terkejut setelah membaca tulisan itu.
"Aku mau mengundurkan diri dari perusahaan ini" kata gracia cuek, sebenarnya ia ingin sekali menangis saat melihat varis karena saat ia melihat varis ia selalu teringat tentang kejadian di mana ia tau kalau varis berhubungan dengan wanita lain dan hal tersebut benar benar membuat hati gracia remuk.
"Tidak aku tidak akan membiarkan mu pergi dari perusahaan ku grace" kata varis membuang dokumen yang tadinya ia pegang.
"Terserah saja aku akan tetap mengundurkan diri dari perusahaan mu" kata gracia hendak pergi meninggalkan varis, namun tangan kekar varis menahan kepergian gracia.
"Maaf grace aku tidak bermaksud melukai hati mu itu benar benar tidak seperti apa yang kamu bayangkan" kata varis memandang mata gracia yang berusaha menahan air mata agar tidak terjatuh.
"Aku kecewa padamu, kamu saja seperti laki laki di luaran sana, apa yang aku lihat sepenuhnya sudah menjelaskan kalau kamu itu hanyalah laki laku yang selalu bermain wanita, aku kecewa pada mu jerk" kata gracia, tak terasa air mata yang ia tahan kini telah lolos begitu saja membasahi pipinya.
"Maaf kan aku grace aku tidak bermaksud melukai mu, maafkan aku aku benar benar mencintai mu, jangan dengarkan kata kata natasya, dia bukan siapa siapa ku, jangan percayai apa yang ia ucapkan" kata varis yang kini memeluk gracia lembut.
"Bukan siapa siapa katamu ? Jika bukan siapa siapa tidak akan mungkin kamu tidur dengan nya dan melakukan hal itu" kata gracia dan berusaha melepaskan pelukan varis namun yang ada varis malah memper erat pelukannya.
Varis mengangkat kepala gracia agar varis bisa menatap mata gracia.
"Maaf kan aku grace maaf kan aku, aku memang salah maaf kan aku" kata varis kemudian mengusap air mata gracia yang membasahi pipi manis gracia.
"Aku tidak perduli lagi dengan mu biarkan aku pergi aku kecewa dengan mu" kata gracia kemudian membuang tangan varis yang menyentuh pipinya dengan kasar. Dan melepaskan pelukan varis kemudian pergi meninggal kan varis sendiri an di dalam ruangan itu.

  Varis hanya bisa melihat kepergian gracia yang begitu marah dan kecewa dengan nya, hal itu dapat ia lihat dari mata gracia.
"Sebegitu marahnya kau pada ku grace ? Aku memang salah aku salah padamu maaf kan aku" kata varis singkat kemudian ia berjalan keluar kantornya dengan wajah yang begitu dingin.

Kali ini ia pergi berjalan kaki, rencananya ia ingin menenangkan fikirannya di caffe depan kantornya namun langkahnya terhenti saat melihat sebuah majalah yang di jual oleh penjual buku dan majalah di pinggir jalan.
Varis pun mengambil dan melihat cover majalah tersebut kemudian ia mengepalkan tangannya.
"Jadi ini yang membuatmu mengundurkan diri dari perusahaanku grace ? Aku tidak akan membiarkanmu pergi meninggalkan ku lagi, aku tidak bisa hidup tanpa mu grace" batin varis kemudian ia membayar majalah itu.

                                 ***

"Jack..." panggil gracia saat melihat jack. Jack yang merasa dirinya di panggil pun menolehkan pandangannya ke sumber suara.
"Ada apa grace ?" kata jack.
"Apa hari ini jadwal ku padat ?" tanya  gracia.
"Hari ini tidak ada jadwal pemotretan, memangnya ada apa ?" tanya jack.
"Tidak" kata gracia kemudian ia tersenyum dan berjalan meninggalkan jack.
Jack yang melihat gracia tersenyum pun ikut tersenyum.
"Senyum mu yang membuatku jatuh cinta pada mu grace" kata jack pelan.


--------------------------------------------------------

Update lagi 🙌
Jangan lupa vote sama coment ya 😊
Bantu Tandai jika ada typo 😊
Maaf update telat autor nya abis tepar 😂

The Jerk CEO (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang