Bab. 27

14.2K 317 12
                                    

       Di sela sela kesibukannya dengan berkas berkasnya terlintas di fikirannya tentang anak yang di kandung oleh natasya. Bagaimanapun itu anaknya juga.
Dalam dirinya sebenarnya menolak untuk menikah dengan natasya namu bagaimana dengan anak nya ? Darah dagingnya ? Dia tidak berdosa.

    Selang beberapa menit saat varis memikirkan hal yang membuatnya gila akhir akhir ini tiba tiba ponselnya berbunyi.
"Untuk apa mommy menelfon" gumam varis kemudian mengangkat telfon dari mommynya tersebut.
"Ya ada apa mom ?" tanya varis
"..."
Seketika waja varis berubah menjadi tidak suka.
"Baiklah baiklah" kemudian varis menutup panggilan itu.
Varis melangkahkan kakinya meninggalkan kantornya karena ia harus pulang ke mansion orang tuanya.

--------------
Di sisi lain saat ini gracia sedang menyiram tanaman bunga yang kemarin ia tanam di halaman belakang mansion milik varis.
Ya setelah kejadian seminggu yang lalu varis menyuruh gracia untuk tinggal di mansionnya.
   
     Entah sejak kapan gracia menyukai berkebun, namun dengan berkebun waktu bosan yang gracia lalui terasa begitu lebih cepat.
Setelah selesai menyiram tanaman tersebut gracia pun kemudian masuk ke dalam mansion tersebut.
Gracia tidak tinggal sendiri di mansion tersebut, selain dengan varis ia juga tinggal dengan pelayan yang ada di sana.

    Gracia berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya, kamar gracia dan varis berbeda namun mereka tetap sering tidur bersama.
"Berendam air hangat saat sore mungkin enak" gumam gracia kemudian ia melepas semua pakaian nya dan masuk ke dalam bath up hang sudah terisi air hangat dan busa aromateraphy.
Setelah hampir satu jam gracia berendam, kemudian ia pun keluar menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya.
Setelah ia selesai mandi gracia pun mengganti pakaiannya di walk in closet. Gracia mengenakan gaun musim panas yang simple kemudian ia merias wajahnya tipis bahkan hampir terlihat tidak memakai make up sama sekali.

         "Anda mau kemana nyonya ?" tanya kepala pelayan di mansion tersebut.
"Aku mau menemui ayahku bi" jawab gracia sengan nada yang sopan, karena kepala pelayan itu usianya jauh di atas gracia jadi sudah menjadi kewajibannya untuk menghormatinya.
"Dan satu lagi bi, panggil saja aku grace, anda lebih tua dari saya bi " tambah gracia.
"Baik nyon- Grace" balas kepala pelayan tersebut, gracia yang melihat itu pun hanya tersenyum manis.
Kemudian gracia pun berjalan menuju ke luar. Ia akan di antarkan oleh seorang sopir yang sudah di sediakan oleh varis khusus untuk dirinya.

   "Mau kemana nyonya grace ?" tanya sopir gracia sambil membukakan pintu untuk gracia.
"Saya mau ke rumah ayah saya pak" jawab gracia, kemudian di balas anggukan kepala oleh sopir tersebut.

       Setelah hampir setengah jam ia dalam perjalanan menuju apartemen ayahnya gracia hanya berdiam diri sambil melihat pemandangan gedung yang ia lihat dari kaca mobilnya.

    "Sudah sampai nyonya grace" kata sopir tersebut yang menyadarkan gracia dari lamunannya.
"Ah.. Trimakasih pak, dan satu lagi panggil saja aku grace tidak pakek nyonya, anda lebih tua dari saya itu tidak sopan dan saya merasa tidak enak di panggil seperti itu" kata grace kemudian di balas anggukan oleh sopir pribadinya tersebut.
"Baik grace" kata sopir tersebut.
"Aku nanti akan pulang agak malam bapak bisa pulang terlebih dahulu nanti kalau saya pulang nanti akan aku hubungi" kata gracia kepada sopir tersebut yang di balas anggukan.

   Kemudian gracia pun masuk ke dalam gedung tersebut menaiki lift menuju lantai apartemen ayahnya.
Setelah lift terbuka gracia pun keluar dan masuk ke dalam apartemen ayahnya.
"Ayah... Aku merindukan ayah, kau dimana ?" teriak gracia mencari sosok ayahnya.
"Ah kau pulang sayang ? Gimana kabarmu ? Apa kau betah tinggal bersama varis ?"  tanya ayahnya dengan nada khawatir dan rindu sambil memeluk anak satu satunya, walaupun itu bukan anak kandungnya.
"Ayah bisa kah bertanyanya satu satu ? Aku baik ayah aku juga betah tinggal bersama varis, di sana banyak pelayan yang baik baik, varis juga baik pada ku" jawab gracia dengan senyum bahagia yang menerka di bibirnya.
"Syukurlah kalau begitu, ayah membuat pie coklat kesukaan mu sayang apa kau mau ?" tanya ayah gracia. Dapat di lihat mata gracia berbinar binar saat mendengar ayahnya membuat makanan kesukaannya. Sudah lama ia tidak memkaan makanan itu apalagi yang buatan ayahnya.
"Tentu saja ayah" kata gracia lalu melangkah ke arah dapur dan mengambil pie tersebut, membawanya menuju ruang tengah yang di ikuti oleh ayahnya.

"Ayah tidak bekerja ?" tanya gracia pada ayahnya heran,
"Tidak sayang ayah mengambil cuti selama satu minggu untuk mengurus keperluan pernikahan" jawab ayah gracia.
"Pernikahan ? Pernikahan siapa ?" tanya gracia semakin bingung.
"Apa jangan jangan ayah akan menikah dengan bibi carroline ? " tebak gracia, ya ayahnya memang memiliki hubungan dengan gadks bernama carroline, gadis itu berusia 27th gadis dari keluarga biasa, ia memiliki paras yang cantik dan fubuh seperti model ia juga sangat sopan, sangat aneh saat aku harus memanggilnya bibi padahal umur kita tak terlalu jauh bedanya, harunya aku memanggilnya dengan sebutan kakak, namun dia menolak dan menyuruhku memanggilnya bibi.

"Iya sayang minggu depan ayah akan menikah dengan carroline" jawab ayahnya yang sontak membuat gracia berteriak bahagia, bagaimana tidak selama ini ayahnya hanya mengahbisakan waktu untuk menjaganya sudah saatnya untuknya menikah dan bahagia dengan istri dan anak nya nanti. Walaupun ia anak angkat namun gracia tau kalau ayahnya juga memingingin kan anak dadi darahnya, jadi gracia harus rela jika nanti ayahnya akan memberikan semua perhatiannya ke adiknya nanti.

"Walaupun ayah akan menikah, ayah tetap menyayangimu sayang" kata ayah gracia sambil mengecup kening gracia.
"Ayah... Aku juga sayang ayah" balas gracia sambil memeluk ayahnya.

---------------------------------

Di tempat lain di waktu yang sama varis tengah berdebat mengenai pernikahan nya dengan nathasya.
"Mom.. Sudah ku katakan berkali kali aku tidak akan menikahi natasya" kata varis membantah pernikahan nya dengan natasya
"Mommy tidak mau media tau kalau anak mommy menghamili wanita dan tidak mau bertanggung jawab, akan menjadi aib keluaga Alex jika sampai itu terjadi" kata mommy varis.
"Tapi mom aku mencintai gracia dia yang aku cintai, aku tidak mau kehilangan dia untuk kedua kali" kata varis sedikit sendu karena bayangan kehilangan gracia untuk kedua kali sangatlah menyakitkan untuknya.
"Mom dan dad tau kau sangat mencintai gracia tapi bagaimana dengan anak yang di kandung nathasya ?" kata daddy varis.
"Mom dan dad tenang saja soal anak itu aku bisa menerima dan mengurus nya tapi tidak untuk menikahi nathasya" kata varis kemudian pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

  Varis berjalan keluar mansion orang tuanya menuju mobil yang ia parkir di depan mansion tersebut.
Varis menjalankan mobilnya membelah jalanan kota london yang tak begitu ramai malam ini.
Saat varis fokus ke kemudinya ponselnya bergetar menandakan sebuah pesan masuk.
Di bukanya pesan tersebut.

Aku sedang di rumah ayah ku, minggu depan dia akan menikah dan dia berharap kau ikut datang ke acara pernikahannya.

Gracia

Senyum varis pun menerka.

Tunggu di sana aku akan menjemputmu

Varis

Setelah mengirim pesan tersebut varis menjalankan mobilnya menuju apartemen ayah gracia. Sesampainya di apartemen tersebut varis mencari sosok kekasihnya dan ternyata sedang bermanja manjaan dengan ayahnya.

"Wah calon istriku sepertinya akan di rebut oleh hot daddy" kata varis dengan nada ceburu yang di buat buat.
Gracia dan vero yang mendengar itu pun menengokan kepalanya.
"Aku merindukan mu" kata gracia kemudian menghambur kepelukan varis. Entah kenapa saat melihat varis gracia sanggat ingin menempel dengan varis.
"Aku juga sayang" balas varis kemudian mencium kening gracia
Vero yang melihat tingkah anak nya pun hanya bisa tersenyum.
"Ehem... Sekarang perhatian anak ku sudah di rebut orang lain" kata vero membuyarkan adegan romantis gracia dan varis.
"Tidak ayah aku tetap sayang ayah" kata gracia kemudian memeluk ayahnya.

"Selamat ya vero kamu akhirnya menikah juga" kata varis memberi selamat kepada vero ayah gracia.
"Setelah aku menikah giliran kalian yang akan menikah, aku titip kan gracia pada mu jaga dia, jangan sampai dia menangis karena aku menyayanginya" kata vero.
"Siap daddy" jawab varis sambil memberi hormat kepada vero, sontak saja tawa pun terpecahkan karena sikap varis.

----------------------------------------------------

Yes update lagi

Jangan lupa vote & coment ya biar author semangat nulisnya.
Di sini siapa pendukung
Natasya - varis ?
Gracia - varis ?

Kalo author sih lebih suka author sama varis 😂😂😂

The Jerk CEO (Selesai)Where stories live. Discover now