bab 20

14.8K 376 11
                                    

Pagi ini gracia merasakan sakit di kepalanya, yang benar saja ia mabuk berat semalam. Gracia berusaha mencari posisi nyamanya di atas ranjang, namun terhenti.
"Tunggu ini bukan bau kamar ku" gumam gracia heran, ia membuka matanya paksa walaupun sedikut terhalang karena silaunya matahari.
Gracia membiasakan matanya dengan cahaya matahari. Ia heran ini di mana lantaran kali ini ia sadar ini bukan kamarnya.
Saat sedang sibuk di bingungkan oleh pikiran dimana ia sekarang sebuah suara mengejutkan gracia,
"Kau sudah bangun baby" kata seorang pria di sebelah gracia yang sedang tertidur namun terbangunkan oleh gerutu gracia.
Hal tersebut membuat sadar gracia kalau ia di sini tidak sendiri dan membuatnya mengingat kejadian semalam.

Setelah mengingat apa yang terjadi gracia pun membalikan tubuhnya menghadap pria tersebut. Setelah melihat wahah pria tersebut hati gracia merasa teriris.
"Kenapa kau ada di sini ?" kata gracia sinis.
"Menemanimu sayang, semalam kau pingsan" kata varis.
Ya pria tersebut adalah varis kekasih gracia.

Flashback on

Varis pov

Malam ini adalah malam yang benar benar membosankan, aku tak tau kenapa gracia menjauhi ku ia tak pernah mengangkat telfon dan membalas pesan ku, aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi.
Sudah 4 hari ini aku tak bertemu dengannya. Aku benar benar merindukannya.

Malam ini setelah meeting dengan salah satu klayen ku, aku memutuskan untuk pergi ke club langganan ku, tujuannya untuk merefresh kan fikiran ku.
Dalam perjalanan di fikiranku hanya ada gracia, aku merindukannya.

Setelah beberapa menit di perjalan akhirnya aku sampai di club tersebut, ku parkirkan mobil ku asal, pagi pula tak kan ada yang menegurku soal ini.
Setelah selesai memarkirkan mobil ku aku turun dan berjalan menuju pingu masuk.

Belum sempat aku masuk ke dalam, aku melihat gracia berjalan sempoyongan di halaman club itu.
Ku hampiri gadis itu, aku tak mau dia kenapa napa, namun saat aku sudah hendak mendekat dengannya ia pun jatuh pingsan, namun belum sempat menyentuh tanah karena aku sudah terlebih dahulu menangkapnya,
"Sayang... Are you oke...?" kataku saat melihat mata gracia masih terbuka namun belum sempat menjawab ia sudah tidak sadarkan diri.

Ku gendong gracia menuju mobil ku, aku melajukan mobilku menuju ke sebuah hotel. Ya malam ini aku akan menginap di hotel karena aku tak mau gadis ku terlalu lama terlelap di mobil hanya karena perjalanan menuju apartemen dan pantehouse ku terlalu jauh.
Sesampainya di hotel terdekat aku turun sambil menggendong gracia meminta kamar kosong vvip untuk aku dan gracia. Sesudahnya di dalam kamar aku membaringkan gadis ku di ranjang pelan dan melihatnya terlelap sejenak.
"Ada apa dengan mu sayang" kata ku pelan sambil mengelus rambut gracia.

Setelah terlalu lama memandangi wajah tenang gracia saat tertidur, kini kantul mulai menyerangku. Ku lepas jas dan dasi yang melingkar di leherku dan membuka kedua kancing kemeja atas ku, melepaskan sepatu dan kaos kaki yang kupakai kemudian tidur di sebelah gracia.
Bukannya aku tidak normal atau gimana hanya saja aku tak mau menyentuh gracia sampai ia yang meminta padaku, aku benar benar menyayanginya, aku tak akan menyentuhnya walaupun sebenarnya aku sangat menginginkannya dan keadaan ini mendukung namun rasa cinta ku terhadap gracia lebih besar dariapad nafsu yang ada di dalam diri ku.

Setelah beberapa menit berbaring akhirnya pun Aku teridur dan menuju ke alam mimpi.

Flashback off

Author pov

"Aku tidak butuh bantuanmu, kenapa kau tak bersama jalang mu ? Bukannya kau suka tidur dengannya ?" kata gracia dengan bangun dan mengambil tas kecilnya.
"Apa maksudmu sayang ?" kata varis bingung dan menaikan satu alisnya.
Tanpa menjawab pertanyaan varis gracia pergi begitu saja meninggalkan kamar tersebut.
Persetan dengan penampilannya saat ini.

Sesampainya di bawah gracia mencari sebuah taxi tanpa menunggu lama akhirnya sebuah taxi ia dapatkan.
Gracia memberi tahu kemana tujuannya kemudian di jawab anggukan oleh supir taxi tersebut.
"Shit.." umpat gracia saat mengingat ia melihat varis yang menolongnya semalam.
Dalam hati gracia merasa sakit lantaran saat ia melihat varis ia juga mengingat kejadian dan perkataan natasya saat itu. Oh yang benar saja semalam ia ingin melupakan varis namun apa pagi ini benar benar hari terburuk bagi gracia.

Sesampainya di apartemen gracia pun bergegas masuk ke dalam kamarnya dan mempersiapkan dirinya karena hari ini adalah hari pertama pemotretannya, dan soal pekerjaannya di kantor varis hari ini ia libur karena ini weekend, namun beda dengan perusahaan milik jack untuk pemotretan hari yang di ambil tidak selalu hari hari normal. Salah satunya hari ini walaupun ini hari minggu gracia harus melakukan pemotretan, untuk seorang model jadwal kerja seperti ini sudah biasa di lakukan. Walaupun ini pertama kali untuk gracia tapi ia berusaha untuk menjalaninya.

Setelah di rasa selesai gracia pun bergegas menuju kantor jack, karena pemotretan kali ini di lakukan di studio kantor jack. Gracia turun dan mencari taxi, hampir 15 menit gracia mencari taxi namun tak ada satu pun taxi yang berhenti. "Sial..." kata gracia yang kini sudah lelah menunggu taxi. Selang beberapa menit sebuah mobil merapat ke arah gracia berdiri.
Kaca mobil tersebut terbuka dan menampakan seorang pria di dalam sana.
"Hei... Butuh tumpangan nona ?" kata pria tersebut kemudian turun dan membukakan pintu untuk gracia.
"Jack..." kata gracia sedikit terkejut kemudian tersenyum dan masuk kedalam mobil jack.
Jack menutup pintu mobil dan masuk ke sisi kemudi kemudian melajukan mobilnya membelah jalanan kota london.

"Untung aku bertemu kamu, kalau tidak mungkin saja di hari pertama ku berkerja aku akan telat, ini pemotretan pertama ku aku tak mau merusak nya" kata gracia sambil melihat ke arah jack.
Jack yang mendengar perkataan gracia ia hanya tersenyum. Sebenarnya jack memang sudah berniatan untuk menjemput gracia.
"Ya kalau sampai kau telat aku pastikan aku akan menghukum pegawai baru ku" kata jack bercanda.
Mendengar jawaban jack membuat gracia mengerucutkan bibir nya.
"Hei aku cuma becanda grace" kata jack kemudian mencubit pipi gracia.

"Andai saja kau kekasih ku grace..." batin jack dan kemudian fokus ke kemudinya kembali.

***

Di sisi lain varis kali ini benar benar bingung dengan sikap gracia.
Di ambilnya ponsel dari dalam sakunya kemudian mendial beberapa nomor di sana setelah itu ia memencet tombol telfon.

Setelah menunggu beberapa waktu akhirnya orang yang ia hubungi mengangkat telfonnya.
"........"
"Cari tau apa yang sebenarnya terjadi dengan gracia, kenapa sikapnya berubah akhir-akhir ini, dan pastikan kau memberi tahu ku malam ini" kata varis
"....."
Tanpa menjawab lagi varis pun menutup sambungan telvon kemudiam memasukan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.
Varis pun berjalan ke arah meja kerjanya dan duduk di kursi kebesarannya. Ia mengacak acak rambunya frustasi, ya kali ini ia sudah berada di panthouse miliknya, saat setelah gracia pergi meninggalkan varis di kamar hotel sendirian varis pun juga pergi mengikuti gracia. Setelah tau bahwa gracia pulang ke apartemen nya varis pun bergegas pulang menuju panthouse miliknya karena ia sudah tau dan tak ada yang perlu di khawatirkan mengenai kekasihnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu grace" batin varis.

-----------------------------------------------

Yo... Update 🙌
Gimana ? Kasih pendapat dong ?
Jangan lupa vote sama comen ya..

MinalAizin walfaizhin 🙏 mohon maaf lahir dan batin 😊

"Selamat Hari Raya Idul Fitri" 😁

mungkin selama lebaran update telat 😂

The Jerk CEO (Selesai)Where stories live. Discover now