Bab. 28

13.6K 309 5
                                    

     Sinar matahari menembus dinding kaca melewati sela-sela gorden yang menutupi dinding kaca tersebut.
Sinar matahari yang sedikit menyilaukan membuat gracia terbangun, dapat dilihatnya sebuah lengan kekar memeluknya erat, bau maskulin seseorang tersebut dapat di cium oleh gracia bau yang ia sukai. Ya dia adalah varis kekasihnya
    
     Gracia terus memandangi wajah kekasihnya tersebut. Mata yang indah hidung yang sempurna bibir yang merah alami itu semua yang gracia lihat saat ini.
"Sudah puas memandangiku sayang ? Hem ?" kata varis sontak membuat gracia kaget.
"Ti-tidak aku-aku tidak memandangimu" balas gracia dengan nada gugub serta wajah memerah karena malu.
"Morning kiss" kata varis yang membuat gracia semakin memerah, varis yang melihat wajah gracia yang memerah hanya tersenyum gemas.
Gracia yang sendari tadi hanya diam dalam lamunannya pun terkejut. Pasalnya tiba tiba ada benda krnyal yang menyentuh bibir nya, varis menciumnya kemudian melumat bibir gracia dengan lembut sampai nafas keduanya menipis.
"Ke-kenapa kau me-menciumku tiba tiba" kata gracia gugup
"Aku meminta morning kiss ku tapi kau hanya melamun jangan salahkan aku jika aku menciummu tiba tiba sayang" kata varis sambil menahan tawa melihat wajah kekasihnya tersebut dengan wajah merah padam akibat menahan malu.

          Setelah saling menggoda satu sama lain varis beranjak dari ranjangnya membuka gorden yang menutup diding kaca yang mengarah langsung ke taman samping mansionnya.

Huwek...

  Gracia yang merasa dirinya mual mual pun berlari menuju kamar mandi, varis yang melihat kekasihnya tersebut pun menjalankan kakinya mengikuti gracia, ia takut terjadi sesuatu pada kekasihnya.
"Kau tak apa apa honney ?" kata varis sambil memijat tengkuk leher gracia.
"Entahlah mungkin karena aku tak makan semalam" balas gracia sambil melangkahkan kakinya menuju tempat tidur kembali, namun belum sampai ke atas tempat tidur mualnya kembali lagi dan gracia pun berlari lagi ke dalam kamar mandi.
Hal itu terjadi hingga 4 kali, varis yang melihat gracia melemas karena sendari tadi mual mual pun semakin khawatir.
"Kau tidak apa apa sayang ? Ayo kita ke dokter aku tidak mau terjadi sesuatu padamu" kata varis menarik tangan gracia.
"Tidak perlu sayang aku cukup makan saja, mungkin asam lambung ku meningkat karena sejak semalam aku belum memasukan apapun ke dalam perut ku" balas gracia meyakinkan.
"Baiklah jika sampai nanti siang kau masih mual mual kita akan ke dokter" kata varis dengan nada yang tak mau di bantah, gracia yang mendengar itu pun mengangguk setuju.

    Varis dan gracia pun berjalan menuju meja makan di sana sudah terdapat berbagai macam makanan yang terjajar rapi.
"Selamat pagi tuan, selamat pagi nyonya" sapa kepala pelayan sambil membunggkukan tubuhnya memberi hormat pada tuan nya.
"Iya terima kasih" kata varis kemudian menarik kurai untuk gracia kemudian duduk di sebelah gracia.
"Sudah ku bilang bi panggil saja aku grace kau lebih tua dari ku" kata gracia menatap kepala pelayan tersebut dengan lembut.
"Tapi nyonya...." kata kepala pelayan tersebut terputus
"Jangan takut tuan galak ini tidak akan marah" tambah gracia kemudian menghadap ke arah varis. Varis yang melihat dirinya di bilang galak pun menolehkan pandangannya ke arah gracia
"Apa aku galak hem ?" kata varis sambil mengangkat satu alis nya.
"Ya kau memang galak" kata gracia sambil tertawa.
Kemudian varis mencium bibir gracia sekilas sontak membuat gracia terdiam.
"Apa aku galak sayang ?" kata varis menggoda gracia yang saat ini sedang menahan malu karena di depan mereka masih ada pelayan yang berjajar.
"Varis bisa kah aku tidak menciumku tiba tiba kepala pelayan dan pelayan lainnya masih ada di sini" bisik gracia namun tetap terdengar oleh varis.
Kepala pelayan yang melihat hal tersebut pun hanya tersenyum pasalnya sebelun tuannya menemukan gracia tuannya adalah orang yang dingin tidak mudah tersenyum dan begitu kejam, namun semenjak tuannya menemukan gracia ia berubah menjadi laki laki yang manis romantis dan sering tertawa.
"Biar saja biar mereka tau kalau aku mencintaimu" kata varis kemudian membalikan piringnya mengambil nasi menaruhnya di atas piring.
"Baiklah tuan dan nyon- grace saya akan kembali ke dapur" kata kepala pelayan tersebut.
"Kalian makan bersama kita saja lagi pula tempat duduk nya juga masih cukup" kata gracia.
"Ta-tapi grace" kata kepala pelayan tersebut.
"Kalian bisa makan berasam kami sekarang asalkan calon istri ku bahagia" kata varis dengan senyum tipis namun pandangannya tak lepas dari piring, sendok dan garpunya.

     Setelah kepala pelayan dan lainnya telah selesai makan gracia dan varis pun kembali anik ke atas menuju kamar mereka.
"Sayang aku sudah siapkan gaun untukmu nanti malam, sekarang kau istirahatlah nanti akan ku bangunkan kalau sudah waktunya bersiap siap" kata varis setelah itu mencium kening kekasihnya.
"Baik lah" kata gracia sambil tersenyum lebar kemudian membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Jika nanti masih mual mual kita ke dokter, hubungi aku ok, aku akan ke kantor sebentar ada urusan, dan jangan lupa makan siangnya aku tidak mau kamu sakit sayang" kata varis sambil memakai jas nya, mendengar penuturan dari varis gracia pun hanya mengganguk mengerti.
Kemudian varis melangkahkan kakinya keluar dan menutup pintu pelan.
Ia berjalan menuju keluar mansion dan mepajukan mobilnya menuju kantornya.

--------------------------------------------------------

Update lagi...
Jangan lupa vote dan coment ya...

The Jerk CEO (Selesai)Where stories live. Discover now