Bab 18

15.9K 383 14
                                    

 
18+ bijaklah dalam membaca, bagi yang di bawah umur di saran kan jangan membaca. Penulis tidak mau bertanggung jawab atas apa yang terjadi.


        Malam sudah berganti pagi, gelap sudah berganti terang.
Gracia yang masih meringkuk di atas ranjangnya akhirnya terbangunkan oleh suara teriakan ayah nya.
"Sayang ayo bangun ini sudah siang" kata Vero ayah Gracia.
"Iya pah bentar" teriak gracia sambil duduk menetralkan pandangannya yang terkena silauan matahari.

Setelah selesai membersihkan diri dan mengganti pakaian tidurnya dengan kaos putih dan rok seatas lutut berwarna coklat. Gracia pun merias wajahnya tipis. Pagi ini kerjanya libur dan ia memutuskan untuk bertemu dengan sahabatnya Guerly.

Gracia pun memutuskan untuk turun ke bawah karena ayahnya telah menunggu di bawah.
Sesampainya di meja makan gracia mampu melihat ayahnya tengah memasak di dapur. Sejak dulu ayahnya tidak memperbolehkan Gracia memasak dengan alasan ia tidak mau gracia terluka. Namun sejak tau Gracia memiliki kekasih ia pun jadi berfikir untuk mengajari gracia memasak, hanya saja belum ada waktu luang saja. Walaupun hari libur hari ini Vero harus tetap pergi ke rumah sakit karena masih banyak pasien yang membutuhkannya jadi ia tidak bisa mengajari gracia memasak.
"Sayang ini papa masakin makanan kesukaanmu nasi goreng keju" kata vero sambil menaruh 1 piring nasi goreng ke atas meja kemudian berjalan ke arah lemari pendingin dan menuangkan segelas susu vanilla dan meletakkannya di atas meja makan.

Gracia pun duduk di meja makan dan bersiap makan makanan yang sudah di siapkan oleh ayahnya.
"Papa nggak makan ?" yanya gracia sambil menyuapkan sedokan nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Tidak sayang papa akan makan di rumah sakit nanti karena sebentar lagi papa akan berangkat ke rumah sakit karena ada beberapa pasien yang membutuhkan papa" kata vero yang kemudian mencium kening gracia dan mengambil jas Dokternya.
"Oh ya satu lagi sayang besok papa akan ajak kamu makan malam ajak juga Varis papa akan kenalkan kalian kepada seseorang" ucap vero yang kemudian pergi setelah mendapat anggukan dari gracia dan lambaian tangan dengan senyum yang mengembang.

            Setelah makan gracia pun memutuskan untuk menghubungi guerly. Gracia pun mengambil ponsel di dalam tas kecilnya. Setelah selesai mendial nomor yang ingin ia hubungi, kini orang yang di hubungi telah mengangkat panggilannya.
"Hai guer..." kata gracia kepada guerly yang ia telfon tadi.
"........."
"Jemput aku sekarang ya.. Aku tunggu" kata gracia yang kemudian hanya di balas kata "ok" oleh lawan bicaranya di telfon dan kemudian gracia menutup panggilannya.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya guerly sudah sampai di depan apartemen
"Hei cepat turun" teriak guerly di telfon.
"Baiklah nona tunggu sebentar" jawab gracia kemudian turun ke bawah.

Setelah sampai di bawah guerly pun masuk ke dalam mobil guerly begitu pula pemiliknya. Guerly pun melajukan mobil miliknya membelah padatnya kota London karena saat ini adalah weekend guerly melajukan mobilnya hingga berhenti di sebuah pelataran pusat pembelanjaan di London. Ya hari ini kedua gadis tersebut berniat untuk melepas kerinduan dengan  shopping di salah satu mall terbesar di sana.

Setelah memarkirkan mobilnya guerly dan gracia pun turun dari mobil kemudian masuk ke dalam mall tersebut.

"Guer... Aku rindu kamu tau... Dan gimana Belanda ? Apa kau menemukan tambatan hati mu di sana ?" tanya gracia di sebuah cafe di dalam mall tersebut, ya saat ini mereka berdua tengah duduk bersantai dan menimati coffe masing masing di sebuah cafe di dalam mall itu.
"Grace... Jangan mulai lagi. Aku di sana karena tuntutan pekerjaan bukan untuk liburan" jawab guerly di sela sela menikmati coffe late yang ia pesan.
"Ya kan siapa tau aja kau akan tertarik dengan salah seorang pria disana walaupun dalam keadaan kau di sana tuntutan pekerjaan hati bisa kapan saja tertarik guer" kata gracia yang hanya di balas gelengan kepala oleh sahabatnya itu.
"Dan sampai kapan sahabat ku ini akan melajang ? Huh ? Bahkan seingatku kau belum pernah berpacaran, oh ayolah guer ?" kata gracia dengan menatap seolah olah tak percaya bahwa kenyataannya sahabatnya ini tidak pernah berpacaran.
"Mungkin lain kali grace, belum ada yang cocok dengan ku" kata guerly singkat.

The Jerk CEO (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang