Bab. 46

13.4K 325 2
                                    

   5 bulan telah berlalu. Kandungan gracia sudah menginjak 9 bulan, hari ini adalah awal kandungan gracia menginjak 9 bulan.
Gracia dan Varis tengah berada di rumah sakit utuk memeriksa kandungan Gracia, kata dokter bayi yang di kandung Gracia berjenis kelamin laki laki.
Ia adalah bayi yang sehat.

Sedangkan Nathasya sudah melahirkan sejak 2 bulan lalu, ia melahirkan tanpa adanya Varis di sana hanya di temani asisten pribadinya dan Roy.
Bayi yang Nathasya lahirkan berjenis kelamin laki laki.
Varis sudah melakukan tes DNA terhadap anak Nathasya, minggu depan hasilnya akan keluar.

"Sayang lihatlah dia bergerak" kata Varis saat melihat bayinya dalam layar USG.
Gracia hanya tersenyum.

Setelah selesai gracia dan Varis pun kembali pulang menuju rumah.
Perut buncit Gracia membuat ia susah untuk berjalan.
Namun Gracia sangat bahagia atas kehadiran buah hatinya.

Hari ini ia hanya ingin bermalas malasan, Varis harus kekantor karena ada beberapa masalah.
Gracia hanya membaca novel dan berbaring di atas tempat tidur sejak hampir 1 setengah jam yang lalu.
Bosan kembali menyerang ibu hamil ini.
Tiba tiba ia ingin jalan jalan, gracia banguj dari tempat tidur, kemudian berjalan mencari Mr. Serio supir baru pribadinya, ia tak tau sejak dua bulan lalu supir pribadinya diganti oleh Varis.

"Antarkan aku ketaman kota" kata Gracia kepada Mr. Serio, kemudian Mr. Serio membukakan pitu belakang mobil.
Gracia masuk kedalam mobil tersebut di ikuti Mr. Serio yang duduk di kursi kemudi.

Mobil berjalan pelan membelah keramaian kota London.
Gracia memandangi keluar jendela mobil.
Banyak orang berlalu lalang di pinggir jalan banyak pula kendaraan di jalan itu sendiri.

Mata gracia mulai memfokuskan pada satu titik.
"Itu seperti Jack ?" gumam Gracia saat melihat seorang pria memakai pakaian formal sedang berjalan masuk kedalam sebuah Caffe.
"Pak, berhenti di Caffe depan" kata Gracia sambil menunjuk letak Caffe tersebut.
Gracia penasaran dengan sosok orang tadi, ia tau Jack sudah meninggal tapi ia hanya ingin memastikan saja.

Gracia turun dari mobilnya dengan memegang perut buncitnya ia bejalan perlahan memasuki Caffe tersebut.
Gracia mencari keberadaan pria tadi, setelah mengedarkan pandangannya gracia menemukan orang yang ia cari, ia berjalan ke arah Meja kosong yang ada di sebelah meja pria tersebut kemudian Gracia duduk di sana.

Gracia hanya dapat melihat punggung pria tersebut, sepetinya pria tersebut sedang berbicara dengan seseorang karena gracia juga melihat laki laki lain yang ada di depan pria tersebut.

"Mau pesan apa Mrs. ? Tanya pelayan yang tiba tiba datang mendekati Gracia.
"orange milk shake" kata gracia kemudian ia tersenyum ramah kepada pelayan tersebut.
"Baiklah Mrs." kata pelayan tersebut kemudian pergi meninggalkan meja Gracia.

Gracia benar benar terkejut saat melihat siapa pria yang ia ikuti saat ini.
Pria tersebut melambaikan tangannya saat ingin memesan, hal tersebut membuat wajah pria tersebut sedikit menoleh kebelakang, dengan spontan Gracia menutup wajahnya dengan majalah yang ada di atas meja.
"Jack ? Bagaimana ia ada di sini ? Bukannya dia sudah meninggal ? Lalu apa yang sebenarnya terjadi ?" pertanyaan itulah yang memutar di kepala cantik Gracia.

***

Gracia pulang dengan ribuan pertanyaan di kepalanya.
Ia menunggu kepulangan Varis sambil duduk di bangku taman belakang Mansion.

Sudah hampir pukul 07:00p.m namun Varis belum juga pulang. Gracia berencana menelfon suaminya.
Ia berjalan menaiki tangga perlahan, namun tak sengaja Gracia terhelincir dari atas tangga.

"Astaga nyonya" kata bella yang tak sengaja melihat Gracia terjatuh dari tangga.
Bella dengan sigap memanggil supir dan menelfon tuannya.
Mr. Serio mengangkat tubuh Gracia ada bercak darah di antara kakinya.

"Tuan Nyonya, baru saja terjatuh dari tangga dan sekarang sedang di bawa kerumah sakit" kata Bella dalam telfon

****

Di sisi lain di waktu yang sama, varis yang mendapat kabar dari salah satu pelayannya tersebut pun panik dan khawatir.
"Roy siapkan mobil kita akan ke rumah sakit sekarang" kata Varis lewat telfon.
Varis bergegas berjalan keluar kantor. Di sana sudah siap mobil dan Roy membukakan pintu mobil tersebut.

Roy melajukan mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi, semua itu atas permintaan tuannya.
"Bertahanlah grace" gumam Varis yang tengah duduk di kursi penumpang.

Naas nya mobil yang Varis naiki terjrbak kemacetan yang cukup panjang, entah apa yang terjadi di depan Varis tak tau.
"Sial" runtuk Varis saat melihat tak ada cela di jalan itu.

Drttt... Drrttt...

Varis mengambil ponselnya yang berdering dari saku celananya.
"Ada apa ?" tanya Varis kepada seseorang yang menghubunginya.

"Keadaan nyonya semakin buruk tuan, kata dokter ia harus segera di oprasi untuk mengeluarkan bayinya" kata seorang wanita di sebrang telfon sana, ya orang tersebut adalah Bella

"Katakan pada dokter untuk melakukan yang terbaik untuk istri ku sekarang" kata Varis sedikit berteriak.

"Maaf tuan tapi kata pihak rumah sakit tak bisa melakukan hal itu sebelum pihak keluarga ada yang datang" hal tersebut sontak saja membuat Varis geram, jarak dari kemacetan dengan rumah sakit cukup panjang.

"Tunggu aku di sana aku akan datang"

Tanpa basa basi Varis mematikan terlfonnya kemudian Varis keluar dari mobil kemudian berlari melewati kemacetan tersebut, cukup jauh Varis berlari hingga Varis melihat ada seseorang yang sedang bersepeda.

"Izinkan aku meminjam sepedamu, istriku sedang berada di rumah sakit, aku akan membayarmu 5 kali lipat harga sepeda ini" kata Varis.
Pemilik sepeda tersebut tanpa berfikir panjang menyerahkan sepedanya kemudian Varis memberikan karu namanya kepada pemilik sepeda tersebut.

Varis melajukan sepedanya dengan kecepatan cukup tinggi, 15 menit bersepeda Varis sampai di rumah sakit tempat Gracia di rawat.
Varis berlari kearah ruang IGD.
Disana dapat Varis lihat Mr. Serio dan Bella tenggah menunggu di luar.

Bella dan Mr. Serio melihat Varis datang dari arah pintu masuk, keadaan Varis benar benar berantakan, kemeja yang basah akibat keringat dan rambut sedikit acak acakan, namun hal tersebut tak mengurangi ketampanannya.

"Dimana dokter ?" tanya Varis tanpa basa basi.
"Dia sedang berada di dalam tuan" jawab Bella sambil menundukan kepalanya.

5 menit kemudian seorang Dokter keluar dari ruang IGD.
"Keadaan Mrs. Gracia semakin menurun, ia harus segera di oprasi atau bayi dalam kandungannya tak selamat" kata dokter tersebut.

"Lakukan yang terbaik dok, Saya suaminya, lakukan sekarang juga, selamatkan istri dan anak saya" kata Varis sedikit berteriak kemudian Varis mengacak rambutnya frustasi.

Dokter tersbut menggangguk mengerti kemudian masuk kembali kedalam ruang IGD.
Setelah membereskan keperluannya, dokter tersebut kembali keluar, dan diikuti beberapa perawat yang mendorong bangkar yang gracia tempati menuju ruang oprasi.

Varis, dan Mr.serio berjalan mengikuti dokter tersebut menuju ruang oprasai, sedangkan bella berjalan kearah kantin untuk membeli coffe dan tysu.
Varis menunggu di depan ruang oprasi, fikiranya sedang kalut saat ini, istrinya tengah bertaruh nyawa di dalam.
Lampu ruang oprasi menyala berwarna merah menandakan oprasi telah di mulai.

Hampir setengah jam Varis mondar mandir dengan gelisah di depan ruang oprasi.

"Tuan minumlah dan bersihkan wajah anda dengan ini" kata bella memberikan gelas berisi coffe dan tysu basah.
Varis hanya mengambil tysu tidak dengan coffe, jangankan meminum sesuatu, untuk bernafas saja rasanya susah.

Varis mengusap wajahnya dengan tysu basah.
Jam terus berputar namun oprasi tak kunjung selesai.
Varis benar benar gelisah, yang ia lakukan hanyalah mondar mandir dan sesekali duduk, doa tak terlepas dari mulutnya.

"Grace bertahanlah bersama anak kita"

----------------------------------------------------------

Cie... Yang nunggu update nya author 😂

Jangan lupa Vote & Coment

The Jerk CEO (Selesai)Where stories live. Discover now