Bab 19

13.7K 356 10
                                    

Malam ini Gracia sudah membuat janji untuk makan malam bersama jack untuk membahas tentang kesepakatan yang telah gracia buat dengan jack.
Malam ini gracia memakai dress berwarna hitam panjang di atas lutut dan membiarkan rambutnya tergerai.

Setelah di rasa cukup untuk berdandannya gracia pun mengambil tas kecilnya dan bergegas turun.
"Mau kemana sayang ?" tanya Vero ayah gracia.
"Ada janji sama teman pah... Gracia pergo dulu ya..." kata gracia sambil memeluk ayahnya.
"Jangan pulang malam malam" kata vero yang di balas dengan acungan jembol oleh gracia yang sedang berjalan ke arah pintu keluar.

"Apa kau menunggu lama ?" tanya gracia saat melihat sosok lelaki berjas dengan mobil mewahnya.
"Emm... Tidak juga" jawab pria tersebut sembari melirik jam di tangannya.
"Silahkan masuk Ms. Agata" kata jack sambil membukakan pintu mobilnya untuk gracia, yang kemudian di balas senyuman oleh gracia dan masuk ke dalam mobil setelah itu di susul oleh jack yang masuk ke dalam mobil.

Malam ini adalah malam yang spesial untuk jack, karena ia bisa makan malam dengan gadis yang ia cintai walaupun sebenarnya gadis tersebut sudah mempunyai tunangan.

Ya.. Jack sudah menyukai gracia sejak di SMA, menurut jack gracia adalah type gadis yang manis, sayangnya duku jack adalah pria nerd dan dia tidak berani mengungkapkan perasaannya ke gracia dan dia hanya bisa mengagumi gracia dari jauh. Dan saat ini dimana saat jack sudah memiliki segalanya dan siap untuk menyatakan cintanya kepada gracia namun gadis itu sudah memiliki tunangan. Walaupun kecewa namun jack tetap bahagia melihat gracia bahagia, itulah prinsip jack.

Jack melajukan mobilnya membelah jalanan kota london yang tak begitu padat. Dalam perjalanan mereka hanya diam, jack tidak tau harus memulai dari mana karena saat ini sejujurnya ia sangat gugup karena ini adalah makan malam pertama dengan gadis yang ia cinta. Sedangkan gracia ia hanya melamun mengingat kejadian yang ia lihat di panthouse varis, dan kata kata yang di ucapkan oleh Natasya selalu mengiang ngiang di kepala gracia, seperti kaset rusak menurutnya.

Setelah beberapa menit perjalanan menuju restaurant yang penuh diam akhirnya mereka berdua samapai di tempat tujuan. Dari luar dapat di lihat bahwa restaurant tersebut sangatlah mewah. Dari halaman luar sudah di suguhkan dengan air mancur yang indah.

Gracia dan Jack pun masuk kedalam restaurant tersebut, berjalan menuju meja yang telah jack pesan. Gracia yang melihat betapa indahnya restaurant tersebut hanya bisa bengong bahkan mulutnya pun hampir menganga melihat keindahan restaurant tersebut.

Jack pun menarik kursi dan mempersilahkan gracia duduk, dan kemudian di balas oleh gracia sebuah senyuman, "senyuman yang sangat manis, garce" batin Jack dan kemudian duduk di depan gracia.

Setelah itu datang seoarang pelayan dan memberikan sebuah daftar menu makanan di restaurant tersebut. Saat gracia membaca menu tersebut ia terkejut, karena betapa mahalnya makanan makanan itu, bahkan saat ini ia tidak membawa uang yang cukup. Gracia hanya membolak balik buku daftar menu tersebut. Seoalah mengerti Jack pun langsung memesankan makanan untuknya dan untuk gracia. Jack memesan 2 Steak, 2 pancakes blueberry dan beberapa makanan lainya dan sebotol anggur terbaik.

Setelah mencatat pesanan Jack tadi pelayan itu pun pergi meninggalkan meja tersebut.
"Tenang saja aku yang traktir" kata Jack yang melihat gracia bingung.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesanan mereka pun datang.

"Gimana soal tawaranmu apa masih berlaku ?" tanya gracia sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Ya tentu saja grace, jika kau mau kau bisa menandatangani kontrak ini " kata jack sambil memberikan sebuah map berisi kontrak antara mereka.
Setelah membaca isi kontrak tersebut gracia pun menandatanganinya.

"Baiklah kalau begitu, kau bisa melakukan pemotretan mulai besok" kata jack sambil memasukan map tersebut kedalam tas laptopnya kembali.
"Jack makasih ya kamu sudah memberikan aku project yang besar seperti itu" kata gracia.
"Bukankah kau memiliki tunangan seoarang CEO Alex Company ? Dan kau juga bekerja menjadi sekertaris di perusahaan terbesar itu kan ? Kenapa kau lebih memilih tawatanku ? Padahal gaji awalmu kan lebih besar ?" tanya jack yang sebenarnya ia tau kalau gracia sedang memiliki masalah tapi entah apa itu, soalnya gracia tidak mungkin menerima tawarannya karena ia sangat tau kalau Elvaris tau dia tidak akan suka.
"Tidak aku hanya ingin mencoba hal baru aja jack" kata gracia berbohong.
"Grace aku tau kau menyembunyikan sesuatu, aku mengenal mu sejak lama, kau boleh cerita apa masalahnya ?" tanya jack.
"Tidak jack tidak ada apa apa" kata gracia tersenyum namun tetap saja dia tidak bisa menutupi kebohongannya.

Setelah selesai makan malam gracia pun pulang di antarkan oleh Jack hingga samapi depan apartemennya

--0 0--

Setelah makan malak bersa jack gracia tidak bisa tertidur. Waktu sudah menunjukkan pukul 10:00 p.m namun ia masih terjaga. Malam ini Vero ada pasien yang membutuhkannya jadi ia tidak ada di rumah. Setelah di fikir fikir gracia pun memutuskan untuk menghubungi guerly.

"Guer... Jemput aku sekarang" kata gracia saat panggilannya sudah di angkat oleh guerly.
"........"
"Kita ke klub biasanya, aku lagi banyak pikiran soal yang aku ceritakan kemarin, aku ingin menenangkan pikiran ku, mungkin dengan 2 atau 3 gelas wine bisa membantu" kata gracia, ya ia sudah menceritakan apa yang ia alami kepada sahabatnya guerly tentang apa yang di lakukan varis dan natasya.
"......"
"Ok aku tunggu" kata gracia yang kemudian memutus panggilannya.

Gracia pun menyiapkan tampilannya ia kini memakai dress berwarna merah selutut dan rambutnya di biarkan tergerai di tambah dengan make up natural menambah kecantikan seorang gracia.
Setelah di rasa cukup gracia pun mengambil tas kecil milikinya berwarna senada dengan dress dan heels yang ia kenakan.

Setelah beberapa menit ia mempersiapkan dirinya ia pun turun untuk menghampiri guerly di bawah.
Gracia pun turun.

"Hai... Sudah lama menunggu ?" kata gracia sambil masuk kedalam mobil.
"Tidak" balas guerly saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Grace sebenarnya aku mau memberikan saran padamu lebih baik kau minta penjelasan dulu kepada varis, sebelum kau memutuskan untuk menjauhinya, siapa tau ada alasan di balik ia melakukan itu" kata guerly yang masih fokus dengan kemudinya.
"Alasan apa lagi guer.. Jelas jelas ia tidur dengan gadis lain. Apakah itu perlu alasan ?" kata gracia sambil memalingkan wajahnya ke luar jendela.
"Tapi grace kelihatannya varis tidak seperti itu kelihatannya dia beda grace hanya saja dia mungkin sedikit beda" kata guerly yang sekali kali melihat ke arah gracia.
"Dia memang jerk ceo, aku benar benar membencinya, sekali jerk tetap jerk" kata gracia acuh.

Setelah beberapa saat di perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah klub mewah. Setelah itu gracia dan guerly pun turun dan berjalan masuk ke dalam.
"Maaf anak kecil di larang masuk" kata penjaga di depan pintu masuk club tersebut.
"Maaf tuan saya bukan anak kecil ini identitas saya" kata gracia, sebenarnya saat ini ia sedang kesal enak saja ia di bilang anak kecil.
"Baiklah kalian boleh masuk" kata penjaga tersebut.

Gracia dan guerly pun masuk kedalam bar tersebut. Gracia pun langsung berjalan menuju meja bar.
"Segelas vodka" kata gracia kepada weiters.
Setelah itu weiters memberikan segelas vodka kepada gracia.
Ia menenggak habis gelas berisi vodka tersebut.
"Lagi" kata gracia. Dan di turuti oleh weiters tersebut.

Mungkin sudah ada 7 gelas di minum oleh gracia. Dan kali ini ia benar benar mabuk berat.
"Satu lagi" kata gracia lemah karena mabuk.
"Maaf Ms. Anda sudah mabuk berat" kata weiters itu.
Gracia pun tidak menghiraukan perkataan weiters tersebut. Gracia pun berdiri dan berusaha berjalan walaupum langkahnya benar benar tidak seimbang.

Gracia berjalan terhuyun, saat ini pandangannya benar benar tidak jelas ia tidak tau di amana guerly saat ini yang ia tau saat ini ia sedang berada di parkiran Club tersebut.
Kepalanya benar benar pusing saat ini.
"Ahhh..." rintih gracia sambil memegangi kepalanya. Ia memang tidak tahan dengan alkohol benar saja dia menenggak 7 gelas alkohol itu benar benar membuatnya kehilangan kesadarannya.
Sebelum ia benar benar kehilangan kesadarannya dan terjatuh, gracia sempat melihat seseorang laki laki ber jas mendekat dan gracia merasakan kalau laki laki itu menggendongnya. Belum sempat gracia melihat wajah laki laki tersebut kesadaran gracia menghilang terlebih dahulu.



--------------------------------------------------

Update lagi 🙌
Gimana seru nggak ?

Vote and coment ya !!
Setiap pembaca saya harap kan vote nya, terimakasih

The Jerk CEO (Selesai)Where stories live. Discover now