Bab 10

22.5K 706 18
                                    

Varis mulai panik kembali, ia hanya bisa menunggu duduk di kursi depan ruangan dimana gracia di rawat. Setelah dokter selesai memeriksa keadaan gracia varis menghampiri dokter tersebut saat keluar dari ruangan tersebut.

"Bagaimana dok ? Bagaimana keadaan calon istri saya ?" kata varis yang sedikit panik
"Tenang saja, anda tidak perlu khawatirkan ms. Agata, dia kini mulai membaik, dan soal muntah darah itu juga sudah saya priksa, dan kami sudah menanganinya dengan baik. Kalau gitu saya permisi Mr. Alex" kata dokter tersebut kemudian berjalan meninggalkan varis.

Setelah dokter itu pergi kemudian varis masuk dan menghampiri gracia. Ia kini sedang terbaring di sana. Varis menatap gracia yang sedang terlelap.

***

Pagi ini varis membuka matanya karena silau cahaya matahari yang muncul dari balik jendela. Matanya benar benar berat untuk di buka, namun ia harus membukanya.
Sesudah ia membuka matanya, pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah senyum manis gracia. Kemudian varis bangun dari tidurnya dan menghampiri gracia yang sedang duduk di atas tanjang dengan tangan yang masih di infus, serta beberapa alat kesehatan masih ada di tubuh gracia.

"Sejak kapan kau bangun babby ? Dan siapa yang memindahkan ku ke sofa ?" kata varis. Ya memang sejak malam ia menjaga gracia dengan duduk di sebelah ranjang gracia dan ia tertidur dalam posisi duduk dengan kepala di sandarkan di pinggir ranjang tempat gracia terbaring.

"Papa yang memindahkan mu, dan aku sudah sadar sejak semalam, aku melihatmu tertidur dan aku meminta papa untuk memindahkan mu ke sofa ya walaupun itu tidak senyaman ranjang rumah mu" kata gracia yang fokua dengan novel yang ia baca.

"Apa kau sudah makan ?" kata varis yang kemudian hanya di balas gelengan kepala oleh gracia.
"Kau harus makan agar kau cepat sembuh" kata varis yang kemudian mengambil makanan yang ada di atas nakas, makanan itu masih hangat yang menandakan bahwa makanan itu datang belum lama.

"Untuk apa aku makan, memangnya kau peduli dengan ku ? Bukankah kau sudah mendapatkan gadis lain yang lebih menarik dari ku ? Huh ?" kata gracia yang masih fokus pada novelnya.

Varis pun menaruh kembali mangkuk yang ia bawa, tangan nya kini menyentuh tangan gracia. Gracia yang menyadari hal tersebut kemudian melihat ke arah varis bingung.

"Kenapa ? Apa aku salah ? Apa ucapan ku salah ?" kata gracia bingung.
"Kau tidak salah babby, aku yang salah. Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuat mu seperti ini, aku menyayangimu, hanya kamu. Soal perempuan itu maafkan aku, aku yang bodoh tidak memberi tahumu sebelumnya, dia adalah Nathasya teman sekolah ku dulu, dia menyukaiku..." kalimat varis tiba tiba di potong oleh gracia.
"Ya memang benarkan kata ku, sudah lah aku mau istirahat lebih baik kau pulang saja nanti aku akan di jaga oleh papa" kata gracia dan kemudian membalikan posisi tidurnya membelakangi varis.
"Grace dengarkan penjelasan ku dulu, aku minta maaf grace" kata varis namun tidak di tanggap i oleh gracia.

Varia mengira kalau gracia memmang tertidur, dan varis pun memutuskan untuk pulang setelah ayah gracia datang. Setelah beberapa menit menunggu pada akhirnya ayah grace datang untuk menjaga putrinya.

"Kau sudah datang, baiklah aku akan pulang terlebih dahulu, nanti sore aku akan kembali lagi, sampaikan pada gracia aku akan kembali lagi, dan suruh dia makan" kata varis pada vero, dan kemudian varis pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Sebenarnya gracia tidak benar benar tertidur. Dalam posisinya kini air matanya telah mengalir. Ia merasa hatinya sangat sakit saat ini. Setelah varis keluar dari ruangan tersebut, gracia merasa ia tidak ingin di tinggalkan oleh varis namun ia juga merasa sakit saat ia bersamanya karena gracia selalu mengingat kejadian waktu itu.

Setelah cukup lama gracia membaca novelnya, terdengar suara ketukan pintu dan kemudian pintu terbuka.
Gracia melirik ke arah pintu,

Varis - batis gracia

"Hai babby, apa kau sudah makan ? Aku membawakan mu apel dan strawberry sama pancakes blueberry bukankah itu semua kesukaan mu babby ?" kata varis yang kemudian memotong pancake dan menyuapkan nya kepada gracia.
Kemudian gracia memakan pancake tersebut, ia tidak mungkin menolak makanan favoritnya tersebut.

Setelah gracia selesai dengan makannya, kemudian varis mendekatkan posisi duduk nya sengan gracia, varis memegang tangan gracia.
"Aku akan menjelaskan apa yang terjadi kali ink, dan aku tidak ingin kamu memotongnya. Ya memang Nathasya mencintai ku sejak kami masih satu sekolah..." gracia hendak ambil suara namun mulutnya di tutup sengan jari telunjuk varis. "Aku sudah bilang jangan menyela pembicaraan ku dulu" kata varis dan menarik telunjuknya kembali.
"Ok aku akan melanjutkan nya, dia mencintaiku sejak kami masih satu sekolah, dia benar benar menginginkan ku, dia selalu mengikugiku kemanapun aku pergi. Hingga pada akhirnya aku bisa terlepas darinya karena aku harus pergi ke london untuk mengurus bisnis ku. Namun kemarin ia datang menghampiri ku di london. Dan hari itu aku tidak tau kalau dia akan datang ke kantor ku. Aku memang terkejut saat ia menciumku sebenarnya itu bukan keingina ku awalnya aku mengira itu diri mu, namun aku lebih terkejut lagi saat kau membuka pintu dan kau tau kesalahpahaman itu, kemudian aku lari untuk mengejarmu namu kau sudah melajukan kendaraan mu dengan kecepatan tinggi. Maaf kan aku grace seharusnya aku cerita padamu sejak awal. Aku benar benar hanya mencintaimu grace hanya kamu babby" jelas varis kemudian mencium kening gracia.

Gracia merasa tidak enak karena membuat varis khawatir karena kesalahpahaman itu. Gracia kemudian memeluk varis dan air matanya kini telah mengalir.

"Maaf kan aku varis maafkan aku yang terlalu ceroboh dan kekanak kanakan dan pada akhirnya aku hanya membuat mu dan papa khawatir. Maaf" kata gracia yang masih tidak bisa menahan tangisnya.

"Tak apapa babby jangan menangis, sudahlah sekarang kau mau makan apel ?" tawar varis yang kemudian menyeka air mata gracia. Dan kemudian di balas anggukan oleh gracia.

Varis pun mengupas apel yang ia bawa tadi dan memberikannya pada gracia.
"Kapan aku boleh pulang ?" kata gracia sambil memakan satu persatu apel nya.
" lusa kau sudah boleh pulang grace tapi kalau kau memang sudah memenuhi semua pemeriksaan" kata varis sambil mengelus kepala gracia.
"Tapi aku sudah tidak tahan varis, aku ingin jalan jalan bersama mu" kata gracia dengan nada manja.
Varis pun terkekeh mendengar ucapan gadisnya.
" kau mulai pandai ya manjanya dan kau menggemaskan saat kau seperti ini, ya aku akan mengajak mu jalan jalan setelah kau sehat nanti, babby" kata varis sambil mencubit pipi gracia lembut. Dan kemudian di ikuti ketawa di antara keduanya..

---------------------------------------------------

Gimana ? Seru ? Comen dong kasih saran pliss aku mohon 😢 udah beberapa part tapi nggak ada yang komen satu pun.
Vote dan komentar lalian itu adalah semangat ku.
Udah sepuluh part tapi kalian masih nggak mu vote sama komen. 😭
Kalau kian hargai aku pliss vote sama comen biar aku semangat nulis nya.
Gara gara kalian nggak pernah vote sama comen akhir akhir ini aku lama post part baru nya. Mau niat tutup cerita ini namun hati ku masih berkata untuk tetap lanjutin.
Jadi pliss vote sama comen nya 🙇

The Jerk CEO (Selesai)Where stories live. Discover now