not fit

906 39 5
                                    

"Loe puas sekarang?!"

"Loe ngomong apa? Gue nggak ngerti. Lagian ngapain gue mau Yuri begitu?"

"Bukannya loe maunya begitu, balas dendam sama gue lewat Yuri." Temmy menatap Riani sangar, sementara Imel dan Rian hanya saling memandang diam.

"Tuduhan loe itu nggak beralasan."

"Nggak beralasan loe bilang?! Loe sengaja dorong Yuri dari tangga kan?!"

"Loe gila! Ngapain gue dorong dia." Riani langsung breaksi keras ketika Temmy menuduhnya.

"Cemburu, loe cemburu kan? Karena itu loe benci banget sama Yuri."

"Hah?! Cemburu?! Nggak ada alasan buat gue cemburu, apalagi buat cowok kayak loe!"

"Nggak usah berkilah, loe dendam sama gue dan loe melampiaskannya ke Yuri."

"Dendam?!"

"Karena gue nggak balas rasa suka loe."

"Rugi gue suka sama loe. Gue buta apa bisa suka sama loe."

"Iya, loe buta hati. Karena hati loe gelap, nggak punya perasaan."

"Nggak sudi gue suka sama loe, nggak dulu, sekarang juga nanti. Kalau gue sampai suka sama loe, itu artinya gue benar-benar buta. Karena cuman orang buta yang bisa suka sama cowok egois kayak loe."

"Ohya..  " Temmy seakan merendahkan Riani.

"Gue nggak akan jilat ludah gue sendiri. Tapi... Dari tadi loe terus bilang kalau gue suka sama loe. Jangan-jangan sebenarnya loe yang suka sama gue."

"Yang benar aja."

"Berani sumpah loe?!"

"Sumpah, kalau gue sampai suka sama loe, gue rela nggak lihat lagi terang."

"Oke, kita lihat. Siapa sebenarnya yang buta di antara kita." Riani langsung meninggalkan Temmy, Rian dan juga Imel.

"Tunggu Ri!" Imel berlari mengejar Riani yang emosi berat.

⭐⭐⭐

Soni merenung sendiri di atas tempat tidurnya, angannya kembali pada malam itu. Malam ulang tahun Adi di rumah kontrakan Alin.

"Ini buatmu Di." Alin menyerahkan kado ke tangan Adi dan Adi siap untuk membukanya.

"Apa isinya?"

"Dibukanya nanti saja, kalau lagi bengong di rumah. Sekarang kalian makan dulu saja, nanti keburu dingin."

"Kayaknya enak semua nih, tapi... ."

"Oh iya sampai lupa, aku sudah pesan Desserts dari Bu Meike dan lupa mengambilnya. Aku ambil dulu ya, sebentar."

"Kenapa tidak minta di antarkan ke sini?"

"Aku sudah bilang akan mengambilnya."

"Biar aku antar?"

"Tidak usah Pak, dekat kok. Hanya dua blok dari sini. Kalian makan saja duluan, aku tidak akan lama." Alin meninggalkan Soni dan Adi berdua.

"Kalian terlihat sangat akrab."

"Itu karena kami sudah lama bersahabat."

"Bisa sampai sedekat itu?"

"Kenapa? loe berpikir lain?"

"Tidak, hanya saja aku baru lihat sebuah persahabatan bisa begitu dekat antara laki-laki dan perempuan. Seperti hubungan saudara atau... ."

"Gue tau yang loe mau bilang, banyak orang yang berpikiran seperti loe."

AMBIVALEN [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن