betwen

863 43 0
                                    

"Eh Ri, ada apa Ri?"

Rose kaget ketika Riani memanggil namanya dan telah berdiri di belakangnya.

"Apa yang Tante lakukan disini?"

"Oh.. Ini.. Ini, Tante bawakan makan malam buat Kakak kamu tapi.. Sepertinya dia sudah tidur nyenyak, Tante.. Tante mau mencoba membangunkannya. Tapi tidak bisa... "

Rose gugup, dia tidak menyangka Riani akan melihatnya sedekat itu dengan Tommy, dia berharap Riani tidak tahu kalau dia sudah mencium Tommy.

"Oh.. Biarkan saja Tante, kalau kak Tommy lapar nanti juga dia cari makan sendiri."

"Iya Ri.. Ohya, ada apa ya?"

Rose segera berdiri mendekati Riani yang ternyata tidak melihatnya mencium Tommy, Rose cukup lega. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi jika ada orang di rumah itu yang mengetahuinya.

"Ayah mau ngomong sama Tante, dari tadi di cariin ternyata Tantenya ada disini."

"Oh.. Iya, ayo Ri."

Rose menggandeng Riani keluar dari kamar Tommy, sementara Tommy hanya membuka matanya sebentar dan kembali meneruskan tidurnya.

                       ***

Teddy pulang ke Kost-an nya setelah mengantarkan Tommy dan juga Vizzy. Dia cukup merasa lelah hari itu, tapi rasa lelahnya belum berakhir ketika dilihatnya sang kakak tengah berdiri mematung di depan pintu kamar Kost nya.

"Kak? Ada apa kesini? Sudah lama?"

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu Ted."

"Larut malam begini? Ayo masuk kak."

Dedi pun mengikuti Teddy masuk dengan langkah yang berat.

"Mau minum apa kak?"

"Tidak usah Ted, aku.. Minta maaf padamu."

"Maaf untuk apa?"

Teddy memberikan segelas air putih yang diterima Dedi tapi tidak diminumnya dan disimpannya di meja.

"Aku bersalah padamu, aku sudah merebut Ferin darimu."

Teddy sangat terkejut, bagaimana kakaknya itu akhirnya bisa tahu yang sebenarnya.

Padahal dia dan Ferin sudah berusaha menutup rapat semuanya. Bahkan Teddy sudah merelakan Ferin untuk Dedi dan sepakat mengakhiri hubungannya dengan Ferin sebagai kekasih. Mereka sudah yakin hanya akan menjadi saudara ipar.

"Aku merasa sangat bodoh Ted, aku sama sekali tidak tahu apa-apa, aku juga tidak peka pada kalian."

"Kak... Ferin... "

"Aku akan mengembalikannya padamu Ted."

"Apa maksud kakak?"

"Aku akan menceraikannya... "

                           ***

Pagi yang cerah seharusnya membuat orang bersemangat menjalani hari, tapi tidak bagi Tommy. Dia masih sakit dan tak bisa beranjak dari tempat tidurnya. Bahkan Tommy tak bisa ikut mengantarkan ayah dan kakak nya ke bandara.

Soni dan Ayahnya berangkat ke Singapura, selain karena ada urusan kerja, mereka juga akan mengunjungi ibunya disana.

Riani dan Tommy sebenarnya ingin ikut pergi, tapi Riani ada ujian sekolah dan Tommy sedang sakit. Mereka berdua harus menahan rindu lebih lama pada ibunya.

Rose merawat Tommy dengan sangat baik, membuat Tommy tak bisa lagi bersikap kasar padanya.

Tommy akhirnya menerima perhatian Rose dan bersikap lunak pada ibu tirinya itu.

AMBIVALEN [END]Where stories live. Discover now