finally

1K 40 16
                                    

"Mau ya Rose?"

"Aku belum mengenal teman-temanmu Tom."

"Nggak masalah, Jimmy sahabat dekatku. Lagipula kamu hanya perlu jadi pendampingku, kamu mau ya?"

"Apa itu pantas?" Rose tampak ragu ketika Tommy memintanya jadi pendamping pengantin menemani Tommy.

"Memangnya kenapa? Ayolah, aku nggak enak kalau menolak Jimmy, kalau alasannya hanya karena aku nggak ada pendamping wanitanya."

"Bagaimana dengan Zy?"

"Kalau kamu tidak mau, tidak apa." Tommy terlihat kesal dia langsung muram dan berhenti membujuk Rose.

"Jangan ngambek gitu dong. Baiklah aku mau, tapi boleh kan aku bertanya tentang dia?"

"Teddy sudah mendampinginya."

"Oh, mereka pacaran?"

"Bukan, eh.. entahlah. Tapi katanya mereka berteman, sama seperti aku dan kamu."

"Begitu.. Tapi bantu aku cari gaun yang cocok ya."

"Kan sudah dikasih dari sana."

"Memangnya aku pergi ke sana nggak pake baju dulu?"

"Ahh.. Iya.. Haha.. Ok, siap."

⭐⭐⭐

"Bagaimana kalau yang ini?" Vizzy memperlihatkan gaun yang dipilihnya pada Teddy.

"Pakai kebaya saja, ini.. ." Teddy mengambil kebaya modifikasi berwarna biru baby.

"Memangnya aku pantas pakai kebaya?"

"Tentu saja, coba dulu Zy."

"Baiklah, aku coba dulu ya... ."

Vizzy mencobanya kemudian tak lama dia keluar untuk meminta pendapat Teddy.

Teddy tertegun seketika, dia merasa kagum dengan penampilan dan kecantikkan Vizzy yang seakan baru disadarinya.

"Bagaimana Ted, kenapa diam saja? Jelek ya?"

"Ahh.. Bagus, bagus. Tapi.. Aku takut Zy."

"Takut?"

"Iya, aku takut kalau nanti kamu yang dikira pengantin wanitanya."

"Gombal kamu Ted." Vizzy tersipu malu dan memukul Teddy pelan.

"Cocok sekali, sekarang pilih buatku ya? Yang serasi dengan kebayamu itu."

Keduanya sibuk memilih, hingga sepertinya mereka tidak menyadari kalau Tommy dan Rose memasuki Butik yang sama.

"Bagaimana dengan yang ini Zy?" Teddy menanyakan pendapat Vizzy untuk kemeja yang dipilihnya, tapi Vizzy mengabaikannya.

Teddy segera mencari tahu arah pandangan Vizzy, dan ternyata Tommy lah yang membuat Vizzy terdiam seketika. Dan begitu juga dengan Tommy, dia tak berkedip melihat Vizzy yang tengah menatapnya.

"Tom..?"

Rose yang menyadari Tommy dan Vizzy saling berpandangan, membuatnya segera menarik Tommy untuk menghampiri Vizzy dan Teddy.

"Vizzy ya? Dan ini pasti Teddy?"

"Ah, iya.. Kamu Rose?" Teddy mengulurkan tangannya pada Rose yang segera diterima Rose dengan baik.

Tapi ketika Rose mengulurkan tangannya pada Vizzy, Vizzy hanya terdiam dan mengabaikan uluran tangan Rose.

"Zy... ." Teddy menyadarkan Vizzy dari kediamannya. Dan Vizzy pun segera menerima jabatan tangan Rose.

AMBIVALEN [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin