TREDICI

3K 207 5
                                    

Escape is a part of the way to survive.

Terkadang melarikan diri adalah satu-satunya cara yang dapat kau lakukan ketika situasi yang ada tampaknya semakin menyudutkanmu. Meskipun sebenarnya melarikan diri adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang pengecut.

Namun banyak orang berkata 'jika tidak ada hal lagi yang bisa kau lakukan then run away seems like the best idea.'

Seperti saat ini.

"Jadi kau serius ingin mengajukan diri sebagai penanggung jawab proyek itu?"

Béatrice tersenyum kepada rekan kerjanya, Zara. Wanita itu tampaknya terkejut dengan keputusan yang dibuat Béatrice. Tapi sepertinya bukan hanya Zara yang terkejut, tapi seluruh tim kerjanya juga ikut terkejut.

Ia pun mengangguk. "Ya, aku serius. Apa ada yang salah dengan itu?"

"Hmm, aku tidak berkata bahwa keputusanmu itu salah atau bagaimana." Zara menatap Béatrice dengan keraguan yang terlihat dari matanya. Béatrice bisa melihat hal itu. "Hanya saja, real estate ini akan menjadi yang terbesar di Italia. Semua orang membicarakan hal proyek ini. Bahkan proyek ini menjadi proyek yang mendapat perhatian khusus dari Chairman dan CEO sendiri."

"Aku tahu."

Zara menaruh berkas pengajuan diri Béatrice di meja dan benar-benar menatap Béatrice dengan serius. "Kalau kau tahu, kau masih berani melakukan ini? Perusahaan memang membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin mengajukan diri, tapi bukan berarti kau bisa mendaftarkan diri dengan mudahnya." Kata Zara histeris.

Béatrice ingin membalas perkataan Zara tapi wanita itu menghentikannya. "Dengar, Béatrice." Zara menghela nafas berat sebelum kembali melanjutkan perkataannya. "Tugas ini diperuntukkan bagi mereka yang sudah punya pengalaman, mereka yang senior dan bisa menangani hal ini. Kau bahkan baru saja lulus kuliah. Apa yang kau harapkan? Mereka tidak akan menerimamu."

"Wah, kau baru saja menyakiti hatiku, Zara. Sepertinya kau sangat meragukanku." Béatrice berusaha bercanda dan meminum latte miliknya dengan santai.

"Berhentilah menganggap ini hal yang sepele, Béatrice. Bukan maksudku ingin meremehkanmu atau bagaimana. Tapi aku serius. Aku hanya mengkhawatirkanmu." Zara memutar bola matanya dengan jengah. "Lagipula, apa yang kau pikirkan ketika kau mengajukan hal ini? Aku tahu kau ini pintar dan ambisius. Tapi menjalani hal dengan gegabah seperti ini sangat bukan dirimu."

"Hmm.." Béatrice sedikit mengambil waktunya untuk berpikir. "Entahlah. Kurasa ini bagian dari rencana yang ku buat demi kebaikan diriku sendiri."

"Rencana apa yang kau maksud?" Tanya Zara dengan bingung.

Béatrice meminum cappucino miliknya dengan tenang. Menunda jawaban yang diinginkan oleh Zara sehingga wanita itu sedikit kesal. "Jawab aku." Ujar Zara bersikeras.

Butuh sedikit waktu bagi Béatrice hingga akhirnya wanita itu menaruh cangkir cappucino miliknya dan tersenyum pada Zara. "Melarikan diri?"

"Apa maksudmu melarikan diri?" Zara terkejut dengan apa yang disampaikan Béatrice. "Melarikan diri? Apa kau akan pergi dari Venezia? Itukah maksudmu?"

Béatrice meringis kemudian tertawa kecil untuk menyembunyikan perasaannya. "Sepertinya begitu."

"Kenapa?" Zara menatap Béatrice dengan pandangan bertanya. "Kau menyukai Venezia kan? Bukankah kau sudah nyaman tinggal disini?"

"Sangat. Aku sangat menyukai Venezia."

"Lalu kenapa? Aku.. Tidak mengerti?"

Béatrice tersenyum pada Zara. "Kalau begitu jangan mengerti. You don't have to understand the reason I do all of this things." Jawaban yang diberikan Béatrice malah membuat Zara semakin mengerutkan keningnya. Akhirnya Béatrice pun melanjutkan. "Aku hanya merasa harus melakukannya. Untuk diriku sendiri."

***

"Kenapa?"

"Alasannya, saya tidak tahu, Signor. Yang saya tahu, Signorina Fontana memilih untuk mendaftarkan dirinya sebagai penanggung jawab proyek real estate di Roma. Ia juga memilih untuk melakukan perpindahan pegawai ke kantor pusat DL Holding Company di Milan."

"Kantor pusat DL Holding Company?"

"Benar. Tempat kerja Signorina saat ini, Achille Corporation sudah diakuisisi oleh DL Holding Company tahun lalu."

Pria itu menatap informannya dengan kesal. "Tentu saja aku mengetahui hal itu. Tapi bagaimana bisa ia mengajukan diri sebagai penanggung jawab proyek besar seperti itu? Dan apa alasan dia tiba-tiba memutuskan untuk pindah dari Venezia?"

"Yang saya tahu, di awal tahun ini, DL Holding Company membuka kesempatan bagi siapapun di dalam perusahaan maupun anak perusahaan yang ingin mencalonkan diri sebagai penanggung jawab. CEO sendiri yang mengumumkan pemilihan penanggung jawab menjadi go public. Seleksinya akan dilakukan di akhir bulan ini."

"CEO? George Edrick de Luca?"

"Benar, Sir."

Pria itu cukup lama terdiam memikirkan sesuatu. Hingga akhirnya ia menyuruh informannya untuk keluar. "Baiklah, kau boleh keluar."

Informan itu mengangguk dan keluar dari ruangan miliknya. Setelah informan itu pergi meninggalkannya sendirian di dalam ruangannya. Ia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang. "De Luca?" Pria itu menyapa seseorang yang dihubunginya di seberang sambungan.

"Ada apa?" Tanya George Edrick de Luca.

"Jadi, ada apa dengan keputusan go public itu? Apa kau tidak terlalu gegabah mengambil keputusan itu?"

"Dengar. Urusan penanggung jawab ini adalah urusan internal perusahaanku. Karena ini adalah perwakilan dariku, jadi aku akan melakukannya dengan cara dan tindakanku sendiri."

"Aku tersinggung mendengarnya. Kau sama sekali tidak memberitahuku tentang itu." Pria itu memutar kursi duduknya sehingga kali ini ia berhadapan dengan pemandangan langit Roma di siang hari. "But let me tell you something, dude."

Ia berdiri dari kursinya dan menatap jalan raya kota Roma yang padat dari gedung kantornya yang menjulang tinggi. "Aku punya sesuatu yang menarik. Setidaknya aku bisa membantumu untuk mendapatkan your person in charge dengan lebih cepat."

"Apa maksudmu?"

"Yah, maksudku. Aku bisa membantumu mencarikan orang yang kau butuhkan itu. Kau tak perlu lagi mencari dengan susah payah. Aku yang akan membawanya padamu."

"Hal macam apa yang kau bicarakan sebenarnya? Ini diperuntukkan untuk internal perusahaanku. Sama sekali bukan sesuatu yang bisa kau campuri."

"Oh tenang saja." Pria itu membalas dengan tenang. "Orang itu memang berasal dari internal perusahaanmu. Dari Achille Corporation sebenarnya, tapi ia sepertinya segera akan dipindahkan ke kantor pusat DL Holding Company secepatnya. Dia orang yang cerdas, kau bisa percaya padaku."

George Edrick de Luca masih meragukan ucapannya. "Siapa orang yang kau maksud?"

"Kau akan tahu. Jika kau bersedia menerima bantuanku, aku akan menunjukkannya padamu." Kata pria itu. "Bagaimana? Apa kau tertarik, de Luca?"

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang