QUARANTA (REPOST)

1.3K 89 15
                                    

"Bee." Chavalier meraih tangan Béatrice. "Please listen to me." Pinta pria itu.

Béatrice menatap orang-orang di dalam Anne Frank House. Ia menghela nafas kemudian mengangguk. "Baiklah, katakan. Aku mendengarkan." Ujar Béatrice. Chavalier masih terdiam menatap matanya dan menggenggam tangannya. Béatrice tersenyum tipis. "Aku serius. Katakanlah. Aku akan mencoba mendengarkannya dengan baik."

Pria itu mengeratkan genggaman tangannya. Seakan takut kehilangan. "Iya, aku memang membawamu ke Amsterdam karena masalah ini." Chavalier menundukkan kepalanya menatap tangan Béatrice. "Hal yang paling membuatku takut adalah kehilanganmu, Bee."

"Entah apapun yang wanita itu rencanakan, aku tahu semua itu tujuannya adalah untuk membuatmu pergi. Aku takut kau akan terluka dan meninggalkanku." Lanjutnya. "Pikiran itu membuatku takut. Aku takut, Bee."

Tangan Béatrice pun membalas genggaman erat Chavalier. Membuat pria itu kembali menatap matanya. "Kau tahu hal yang paling membuatku terluka di dunia ini, Val?" Béatrice bertanya. Senyuman tipis terbentuk di wajahnya. "Kau yang menyembunyikan hal ini dariku adalah hal yang paling membuatku terluka dibanding apapun. Mengetahuinya dari orang lain itu menyakitkan."

"Apa kau ingat? 5 tahun yang lalu kita berpisah karena kau menyembunyikan semuanya dariku. Membuatku berpikir bahwa kau mempermainkan aku. Kalau saja Logan tidak mengatakan semuanya padaku maka mungkin saja aku.." Béatrice tidak melanjutkan perkataannya dan memejamkan matanya untuk menenangkan diri.

Chavalier terlihat mengeraskan wajahnya mendengarkan perkataan Béatrice. Wanita itu perlahan membuka matanya dan mendesah. "Apa kau ingin kita kembali seperti itu?" Tanya Béatrice dengan suara kecil.

Perlahan Chavalier menggelengkan kepalanya. "Aku tidak menginginkannya." Balas Chavalier. "Kalau begitu, apa yang harus ku lakukan sekarang?"

Béatrice mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Chavalier. "Kalau begitu sekarang kau katakan yang sebenarnya padaku. Apa kau benar-benar... menghamili Miranda Hudson?" Béatrice benar-benar berusaha melawan rasa takutnya. Ia takut mendengar kenyataannya, tapi tidak mendengarnya juga bukan suatu pilihan untuk Béatrice.

"Tentu saja tidak." Chavalier menjawab.

Mendengar jawaban itu seketika membuat beban di hatinya seketika terangkat. Ia merasa sangat lega. "Tapi, kenapa Miranda mengatakan hal seperti itu saat press conference-nya? Kenapa ia mengatakan hal seperti itu jika hal itu tidak benar?"

"Untuk menjebakku dan memastikan kau tidak mempunyai cara lagi untuk kembali padaku."

"Kenapa ia bertindak sampai sejauh ini? Aku tidak percaya ia melakukan hal sekeji ini." Béatrice berkata dengan kemarahan yang menggebu di dalam dirinya.

"Ia bisa melakukan sesuatu yang tidak kita sangka-sangka dengan publik yang berada di pihaknya. Kau pun tahu, ia seorang public figure. Berbicara di depan orang banyak seperti itu bukanlah masalah untuknya." Balas Chavalier. "Untuk sekarang ini, lebih baik jika kita tinggal lebih lama di Amsterdam. Mungkin sekitar 3-4 bulan sampai berita ini mereda."

Wanita itu terlihat tidak setuju. "Bagaimana dengan proyek kita?"

"Kita bisa menyerahkannya pada pihak lain. Bukan hanya kau dan aku yang bekerja untuk proyek ini. Bahkan tanpa kau dan aku pun proyek ini tetap bisa berjalan."

"Tidak bisa. Signor de Luca akan—"

"Biar aku yang bicara dengan Ed jadi kau diam saja disini!" Chavalier mulai meninggikan suaranya karena tidak sabar. Ia menghela nafas kemudian memegang bahu Béatrice. "Bee, tolong untuk sekali ini saja dengarkan aku. Lebih baik kita tinggal disini untuk sementara waktu. Italy is not a good place to live right now. Aku tidak ingin kau terluka, okay?"

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt