VENTISEI

1.9K 153 6
                                    

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

Béatrice pada akhirnya memilih untuk mendengarkan apa yang akan dibicarakan oleh Logan. Sebenarnya Béatrice juga merasa bingung dengan dirinya sendiri. Otaknya menyuruh untuk pergi dan menghiraukan tapi perasaanya menyuruh untuk melakukan hal yang sebaliknya.

"Bagaimana rasanya kembali ke Roma setelah 5 tahun?" Logan menyandarkan punggungnya di sofa sembari meminum kopi yang dipesannya. Béatrice sama sekali tidak menghiraukan basa-basi Logan. "Cepat katakan padaku. Atau jika tidak ada yang ingin kau katakan, maka aku akan pergi."

Logan segera menghentikan Béatrice ketika wanita itu hendak berdiri dari kursinya. "Wait." Cegahnya.

Kemudian Béatrice kembali duduk dan menatap Logan dengan serius. "Now, you tell me. Aku sungguh tidak punya waktu itu meladenimu jika tidak ada satupun yang ingin kau bicarakan."

"Okay. Okay." Logan mengangkat kedua tangannya sebagai tanda kekalahannya. "Aku akan langsung pada intinya saja kalau begitu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa selama ini kau salah dalam melihat bagaimana hubunganmu dengan Chavalier."

"Maksudmu? Béatrice sama sekali tidak mengerti apa yang Logan maksud.

"Kau salah mengenai Chavalier. Well, memang dia juga salah karena mengikuti taruhan itu, aku juga sama salahnya dengan dia. Tapi semua persoalan tentang taruhan konyol itu asalnya dari Pryce. Dia lah yang membuat semua ini."

Béatrice berusaha untuk bersikap biasa. "Lalu? Apa ada hal yang berubah mengenai hal ini? Tetap sama. Kalian tetap mengikuti permainan Pryce dan aku tetap pergi ke Venezia 5 tahun yang lalu."

Logan menyipitkan matanya. "Keras kepala." Katanya. Ia pun menghela nafas dan mencoba untuk menjelaskan kembali pada Béatrice. "Kau bahkan baru mendengar kulit ceritanya saja, Béatrice. Kau baru mendengar hal itu tapi kau sudah banyak berkomentar. Ckckck."

Wanita itu hanya mengendikkan bahunya saja tanpa mengatakan apapun.

"Okay, aku akan kembali melanjutkan. Dengar Béatrice, aku ingin kau mengetahui satu hal. Chavalier benar-benar mencintaimu." Béatrice baru saja hendak membalas perkataan Logan tapi dihentikan olehnya. "Nah, dengarkan aku dulu, bisa? Aku bahkan belum selesai berbicara, Béatrice."

Akhirnya Béatrice mendesah dan melipat kedua tangannya di dada. "Go ahead."

"Nah, biar aku lanjutkan." Balas Logan. "Jadi, seperti yang aku katakan, Chavalier sangat mencintaimu. Kau tahu kenapa aku bisa mengatakan hal itu?"

Béatrice berusaha terlihat acuh. Ia pun mengangkat bahunya. "Entahlah, mungkin temanmu itu yang sesumbar mengatakan bualannya padamu. Kau kan temannya."

"Hmm, jawabmu bisa dibilang setengah benar setengah salah." Perkataan Logan membuat kening Béatrice berkerut, tapi ia tidak mengatakan apapun. "Memang benar aku mengetahui hal itu dari Chavalier. Tapi ia tidak mengatakan bualan seperti yang kau bilang itu. Dia berkata jujur pada kami semua 5 tahun yang lalu."

"5 tahun yang lalu di taman kala itu, Chavalier mengakui kekalahannya pada kami. Seharusnya ketika Chavalier melakukan taruhan itu, ia tidak boleh melibatkan hatinya. Intinya, Chavalier tidak boleh jatuh cinta. Tapi sebaliknya, kau yang harus jatuh padanya."

Logan tersenyum melihat wajah Béatrice yang terlihat kaku, kemudian ia pun melanjutkan. "Hari itu, ia mengajak kami semua bertemu untuk mengakui kekalahannya. 5 tahun lalu ia berkata pada kami 'aku kalah, aku mencintai gadis itu'. Ia secara sukarela menyerahkan Ferrari miliknya. Tapi bukan itu intinya."

AQUAMARINE | EUROPE SERIES #2 (COMPLETED ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang